5 Fakta kebakaran RS Mintohardjo tewaskan eks jenderal & Ketua PGRI
Merdeka.com - Pengunjung dan pasien Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo dikejutkan dengan suara ledakan yang berasal dari Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT). Apalagi, kejadian itu menyebabkan empat pasien yang sedang menjalani terapi tewas. Di dalamnya terdapat mantan jenderal dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Kejadian tersebut berlangsug sangat cepat, dimulai dari sebuah percikan api yang kemudian memicu asap putih. Petugas yang berusaha menyelamatkan seluruh korban tak bisa berbuat apa-apa, apalagi sempat terjadi ledakan saat valve dibuka.
Menurut TNI AL, kejadian tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi. Sebab, sejak dioperasikan dari tahun 2013 tidak pernah mengalami masalah, apalagi alat tersebut juga kerap digunakan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan banyak penyelam.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
Berikut fakta-fakta di balik terbakarnya alat terapi oksigen di RSAL Mintohardjo yang dirangkum merdeka.com:
Dipicu percikan api
Terapi dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan tekanan 2,4 atmosfir. Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, ketika tekanan baru mulai dikurangi menuju 1 atmosfir, pada pukul 13.10 terlihat percikan api di dalam chamber.Percikan api itu mengakibatkan terjadinya asap tebal dan kebakaran di ruang hiperbarik center. Sehingga 4 orang di dalam chamber meninggal dunia.Operator dengan cepat membuka system fire tapi api dalam chamber secara cepat langsung membesar dan tekanan dalam chamber naik dengan cepat sehingga safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan. Beberapa saat kemudian api mulai padam namun korban tidak dapat diselamatkan."Evakuasi korban dilakukan pada 14.00 WIB. Jadi pelaksanaan chamber dilakukan pada pukul 13.00 WIB. Karena chamber berakhir pada satu setengah jam. Mulai jam 11.30 WIB sampai 12.30 WIB," ujar Kadispenal Laksma M Zainuddin.
4 Korban alami luka bakar serius
Kebakaran yang terjadi di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo mengakibatkan empat orang pasien yang tengah menjalani terapi tewas. Mereka mengalami luka bakar yang serius.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang datang melihat korban, Sulistyo, mengatakan anggota DPD yang juga Ketua PGRI mengalami luka bakar."Kondisi ruangan ditutup jangan dibayangkan seperti kebakaran (pada umumnya). Suhu udara yang sangat tinggi. Api yang meletus sehingga kebakaran mengakibatkan luka bakar berat. Karena suhu tinggi," kata Anies saat keluar dari Rumah Sakit, Senin (14/3).
DPD tuding kebakaran akibat kecerobohan RS
Anggota DPD yang juga Ketua PGRI, Sulistyo meninggal dunia akibat terjadinya ledakan di Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RS TNIAL) Mintohardjo, Jakarta. Sebelum meninggal, Sulistyo menjalani terapi oksigen di RS tersebut.Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad mengatakan insiden ledakan yang menewaskan empat orang itu menunjukkan kecerobohan pihak rumah sakit Mintohardjo."Yang mengagetkan ini kan kecelakaan dan kecerobohan karena rumah sakit harusnya tempat yang lebih care terhadap kesehatan," ujar Faruk di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (14/3).Menurutnya, almarhum Sulistyo merupakan anggota DPD yang cukup berkualitas dan berkontribusi. Selain itu, selaku Ketua PGRI, almarhum tentu berperan besar terhadap dunia pendidikan."Kita sangat terperanjat sekali, sangat kehilangan Pak Sulistyo," ungkapnya.
Chamber biasa dipakai Kopaska & penyelam
Sebuah alat pengobatan yang berada di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta tiba-tiba mengalami korsleting. Padahal, alat tersebut sedang mengobati empat orang pasien, satu di antaranya anggota DPD Sulistyo dan purnawirawan Polri, Abubakar Natal Rawira.Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Muhammad Zainuddin menyatakan, alat pengobatan hiperbalik tersebut sudah sering dipakai di lingkungan TNI AL.
Komando Pasukan Katak (Kopaska) menjadi satuan yang sering memakai alat tersebut untuk mengembalikan stamina mereka usai menyelam."Chamber adalah alat pengobatan hiperbalik biasa digunakan pasukan Kopaska dan penyelam yang mengalami dekompresi usai menyelam. Untuk mengembalikan stamina dengan cara dimasukan oksigen murni kepada penyelam," papar Zainuddin kepada wartawan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3).Zainuddin menambahkan, alat tersebut sudah dioperasikan sejak 2013 dan belum pernah mengalami kecelakaan. Namun, dia berjanji untuk mengungkap penyebab terbakarnya Camber tersebut.
Kebakaran diakibatkan oksigen murni yang dipicu tekanan
Kebakaran di ruang tabung chamber, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, mengakibatkan empat orang tewas. Kebakaran salah satunya disebabkan oksigen murni yang terkena tekanan."Penuh oksigen murni," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, di tempat kejadian perkara, Senin (14/3).Tito mengatakan, tabung chamber untuk terapi hiperbalik ini biasa dipakai para penyelam yang mengalami dekompresi. Namun karena oksigen murni terkena tekanan tinggi, timbulah kebakaran."Empat Konsumen terjebak dalam chamber," kata Tito.Untuk diketahui, oksigen murni tidak boleh terkena tekanan lebih dari 1 atmosfer (tekanan normal). Kalau tidak, oksigen murni bisa menyebabkan kebakaran.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Dugaan sementara akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim pemadam kebakaran sudah berada di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Baca SelengkapnyaDinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 10 unit dan 40 personel untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaApi pertama kali muncul dari dari lantai 4 gedung RSPP.
Baca SelengkapnyaUsai api padam dan proses pendinginan selesai, operasional di RS tersebut kembali normal. Aliran listrik sempat padam selama 1,5 jam semalam.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaApi diduga bersumber dari ruang poly paru dan terdengar suara ledakan yang sangat keras.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Jalan Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat saat ini sedang dalam proses pendinginan oleh petugas pemadam.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca Selengkapnya