5 Fakta mengejutkan sosok Prio Santoso, tersangka pembunuh Deudeuh
Merdeka.com - Beberapa hari ini warga dihebohkan dengan kasus Deudeuh Alfisahrin (29) yang tewas mengenaskan di kamar kos bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Dia ditemukan dengan kondisi bugil, mulut disumpal kaos kaki dan lehernya dijerat oleh kabel. Wanita yang disebut-sebut sebagai cewek panggilan via online ini diduga dibunuh oleh pelanggannya.
Dan ternyata dugaan itu pun terbukti. Polisi telah berhasil menangkap pembunuh pemilik akun Twitter Tata Chubby ini di daerah Bogor, Jawa Barat, yang merupakan pelanggan terakhirnya.
Prio Santoso pembunuh Deudeuh mengaku dia tega membunuh lantaran sakit hati ketika kencan disebut bau badan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Apa yang menyebabkan bau kematian? Menurut studi yang diterbitkan di Frontiers in Psychology, tubuh manusia dan hewan yang membusuk melepaskan senyawa bernama putrescine, yang menjadi penyebab utama bau tersebut.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
"Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Prio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Keluarga Prio yang mendengar kabar tersebut tak menyangka jika dia tega melakukan pembunuhan itu. Sebab, keluarga mengenal Prio sebagai anak rajin ibadah dan pintar.
Berikut sosok Prio si pembunuh sadis yang tega menghabisi nyawa teman kencannya:
Dari kecil Prio sudah berprestasi
Setelah empat hari pembunuhan Deudeuh menjadi misteri, kini polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. Pelaku tersebut ialah M Prio Santoso, seorang pelanggan Deudeuh.Paman Prio, Suhdi tak menyangka pelaku pembunuhan tersebut dilakukan ponakannya. Di mata keluarga, Prio dikenal sebagai sosok lelaki pintar dan agamis.
Dia sudah ditinggal wafat ayahnya saat duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Dia membawa keponakannya itu ke Tangerang dari Cimanggis, Depok setelah ayah Prio meninggal.Suhdi mengatakan, keponakannya sejak kecil selalu berprestasi dan menyabet ranking satu lantaran nilainya bagus."Saya kaget, tak percaya dia pelakunya. Saya kebetulan ikuti juga informasi berita terkait pembunuhan Deudeuh ini. Menurut berita RS inisialnya, bukan PS," kata Suhdi.
Prio tersangka pembunuh sadis merupakan lulusan pesantren
Pembunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby (29), yakni Muhammad Prio Santoso yang tinggal di Curug, Kabupaten Tangerang merupakan alumni pesantren.Menurut sepupu Prio, Abror Prio pergi meninggalkan Tangerang setelah lulus SD, untuk ikut pesantren di Bogor. Kemudian, setelah lulus pesantren tingkat SMP di Bogor itu, dia meneruskan pesantren di Nurul Fikri di Anyer, Serang, Banten."Dia pintar, saya sering diajari matematika, fisika, kimia, pokoknya soal eksak dia jagonya," ujarnya.Seperti diketahui Prio mengaku membunuh Deudeuh lantaran kesal dibilang bau badan. Dia juga mengaku melakukan pembunuhan itu secara spontan."Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Prio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Berprestasi, Prio dapat beasiswa IPB dari Kementerian Agama
Siapa yang menyangka seorang pembunuh Deudeuh Alfisahrin merupakan orang yang pintar dan agamis. Semenjak kecil kepintarannya sudah terlihat dengan nilai yang dia dapatkan selalu bagus. Setelah lulus SD dia mengenyam pendidikan pesantren di Bogor dan melanjutkan di Serang.Di Serang itu lah dia kembali berprestasi, mendapat beasiswa dari Kementerian Agama untuk meneruskan di Institut Pertanian Bogor (IPB).Setelah lulus di Nurul Fikri pondok pesantren di Serang, Prio yang lahir pada 6 Oktober 1990 itu kuliah di IPB. Namun, dia tak menyelesaikan tugas akhirnya."Dia berhenti, setelah akan tugas akhir, semester akhir. Karena bilangnya mau ada pekerjaan," tutur Abror sepupu Prio.
Prio dikenal sebagai anak yang pendiam
Suhdi paman Prio masih yakin keponakannya yang urung menyelesaikan tugas akhirnya kuliah itu merupakan lelaki tak banyak tingkah."Kalau di rumah dia diam saja. Jarang main, bahkan cenderung di rumah saja. Salat rajin, dari SD, SMP, pesantren rangking satu terus. Bahkan dapat bea siswa," ujar Suhdi.Suhdi menyampaikan, Prio adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Susiadi dan Ersih."Kesehariannya juga tak aneh. Di kamarnya saya enggak pernah dapati gambar perempuan, film, atau yang agak menyimpang seksnya," kata Suhdi yang bekerja di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu.
Dikenal pintar, Prio ternyata guru bimbel
Meskipun tak berhasil menyelesaikan kuliahnya di Institut Pertanian Bogor (IPB), namun dengan bekal kemampuan yang dimilikinya Prio mampu menjadi seorang guru bimbel. Dia pun diketahui mengajar di wilayah Serpong dan Kebon Jeruk.Abror sepupu Prio mengatakan dirinya juga pernah diajak Prio untuk pergi mengajar di wilayah Summarecon Mall Serpong (SMS) yakni di Clafius."Selain di wilayah SMS, dia juga ngajar bimbel di Kebon Jeruk, Jakarta," ujar Abror.Seperti diketahui Prio membunuh Deudeuh lantaran kesal dibilang bau badan. Dia juga mengaku melakukan pembunuhan itu secara spontan."Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Prio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan karena pelaku merasa sakit hati kerap dijelekkan di hadapan rekan-rekan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaSang ayah sakit hati dengan perkataan anaknya yang kerap kali mengeluarkan kata tak enak kepadanya.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaDede merasa bersalah atas pengakuannya terhadap tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat menetapkan D sebagai tersangka kasus pembunuhan istrinya sendiri, S (53) di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya