Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta mengerikan ISIS Indonesia

5 Fakta mengerikan ISIS Indonesia Bendera ISIS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wabah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mulai menjamur di Indonesia. Banyak orang Indonesia mulai tertarik dengan ISIS.

Ratusan warga negara Indonesia sudah bergabung dengan ISIS. Gelombang WNI untuk gabung ISIS terus bergejolak.

Padahal ISIS merupakan kelompok radikal yang dilarang. Namun, para WNI mempunyai banyak alasan untuk gabung ISIS.

Berikut fakta mengerikan ISIS di Indonesia:

Latih anak-anak pakai AK-47

Penyebaran paham ISIS di Indonesia kian masif. Tidak cuma orang dewasa, anak kecil pun turut mereka rekrut.Sebuah video propaganda ISIS menghebohkan pengguna situs YouTube. Dalam video tersebut terlihat beberapa anak kecil Indonesia berusia sekitar 10 hingga 12 tahun diajari cara berperang.Dari pantauan merdeka.com, Selasa (17/3), video berdurasi 2 menit 12 detik itu memperlihatkan secara jelas, bagaimana bocah-bocah berseragam militer berlatih bela diri. Selain itu, mereka juga dibekali dengan senjata api laras panjang AK-47.Layaknya tentara profesional, tampak terampil memegang senjata buatan Uni Soviet tersebut. Tidak terlihat raut wajah takut dari para bocah saat menjalani latihan perang tersebut.Tidak hanya diajarkan menggunakan AK-47, tentara mini ini juga mengaku piawai membongkar pasang. Kesanggupan tersebut diungkapkan saat mereka ditanya oleh pelatih militer ISIS.Salah satu pelatih bertanya, "Menembak bisa?"."Bisa," jawab salah satu bocah sambil mengangguk."Bongkar pasang AK bisa?""Bisa," jawab bocah itu lagi.

514 WNI gabung ISIS

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanudin mengatakan 514 warga negara Indonesia telah bergabung ISIS. Empat di antaranya gugur karena bergabung dengan barisan islam garis keras tersebut."Informasi yang saya dapat, WNI yang gabung di ISIS ada sekitar 514 orang. Mereka sudah ada di sana, dan empat orang di antaranya gugur dalam pertempuran," kata TB Hasanudin usai Konferensi Daerah IV PDI Perjuangan di Kota Bandung, Rabu (18/3).Namun dia tidak bisa menyebut WNI itu berasal dari mana saja. Yang pasti 514 WNI itu diduga adanya keterlibatan menjadi milisi ISIS. "Pastinya mereka WNI saja," ucapnya. Purnawirawan TNI itu mengaku, akan berkoordinasi dengan beberapa instansi salah satunya Kementerian Luar Negeri, TNI dan BIN untuk mengetahui pergerakan ISIS. Upaya yang akan dilakukan yakni deradikalisasi untuk memerangi kelompok radikal.

16 WNI di Turki mau susul suami gabung ISIS

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, 16 WNI yang tertangkap di Turki tidak mau dideportasi ke Indonesia. 16 WNI itu bersikeras tetap akan ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.Tedjo pun akan membahas kembali dengan Menlu Retno Priansari Marsudi, Kepala BIN Marciano Norman, BNPT, dan otoritas Turki untuk mencarikan opsi lainnya."Jadi memang ada keinginan pihak Turki untuk mendeportasi tapi yang bersangkutan tidak mau kembali ke Tanah Air. Inilah yang akan kita bahas, orang disuruh balik tetapi dia tidak mau balik kan susah juga," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (18/3).Tedjo mengaku tidak bisa memaksakan ke 16 WNI untuk kembali ke Indonesia. Sebab, jika dipaksakan akan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). "Kalau dia nggak mau lalu kita paksa kan kita melanggar HAM untuk tinggal di sana," ujarnya.Tedjo mengatakan 16 WNI itu ingin mencari penghidupan yang baik. Sebab, suami mereka telah bergabung dengan ISIS."Ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mereka kan nyusul suaminya di sana," ujarnya.

Ada perekrut untuk gabung ISIS

Polri mendeteksi ada satu orang yang diduga sebagai donatur keberangkatan sejumlah warga negara Indonesia bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah dalam beberapa waktu terakhir. Perekrutan tersebut dilakukan secara tertutup."Rekrutmennya yang jelas belum ada yang terbuka. Tetapi, ada yang sudah bisa kita deteksi dibiayai oleh 1 WNI, dan orang itu belum ketangkap," kata Wakapolri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).Namun untuk saat ini dia enggan membeberkan identitas orang yang belum tertangkap tersebut. Terkait penindakan para WNI yang ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS, Polri telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam."Kita koordinasikan dengan Menko Polhukam berkaitan dengan perlakuan teknis WNI kita yang diduga terkait ISIS," katanya.

WNI gabung ISIS digaji

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman membenarkan ada iming-iming kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk gabung ke kelompok ISIS. Iming-iming itu dari mengganti biaya perjalanan sampai diberikan pekerjaan dan digaji."Biaya perjalanan mereka diganti terus mereka juga diberikan biaya hidup awal, setelah itu ya mereka menyatu dengan lingkungan jadi hanya biaya perjalanan dan kehidupan di waktu-waktu awal," ujar Marciano di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/3).Marciano mengatakan ISIS selain menawarkan berperang atas nama jihad juga pekerjaan yang lebih baik. ISIS tak segan-segan menggaji tinggi mereka."Modus mereka kalau yang bergabung dengan ISIS jelas ya mereka akan melakukan jihad dengan perlawanan bersenjata terhadap pemerintahan yang mereka anggap tidak sesuai dengan ideologi. Tetapi yang lain juga ada yang memang mereka yang saya katakan tadi, mereka secara ilegal masuk dan bekerja untuk mencari kehidupan yang lebih baik," ujarnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat

Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 8 Terduga Teroris Jaringan NII, Ada yang Berperan Siapkan Pasukan Militer
Polisi Tangkap 8 Terduga Teroris Jaringan NII, Ada yang Berperan Siapkan Pasukan Militer

Sebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS

Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI

Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina

"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,

Baca Selengkapnya
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Jateng Jaringan Anshor Daulah

Ketiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah

Baca Selengkapnya
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda

Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.

Baca Selengkapnya