5 Fakta Mus, wanita pelaku pencabulan siswa SD
Merdeka.com - Kasus pencabulan nyatanya bukan hanya dialami oleh para kaum hawa saja, tetapi kaum adam pun bisa menjadi korbannya. Seperti yang dilakukan Mus (34), seorang ibu rumah tangga yang nekat mencabuli pelajar.
Tak tanggung-tanggung Mus melakukan pencabulan terhadap dua orang siswa yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dari berbagai informasi, Mus melancarkan aksinya di sebuah warnet. Kini pihak Kepolisian terus melakukan pengembangan atas perbuatannya. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban bisa bertambah.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Berikut 5 fakta pencabulan Mus yang dirangkum merdeka.com:
Kerja serabutan
Mus (34) diketahui bukan merupakan Ibu rumah tangga biasa, namun dirinya tidak mempunyai pekerjaan tetap.
"Dia bukan karyawati bidang tata usaha di salah satu SD di kawasan Rangkah, tapi kerja serabutan," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Suratmi, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (16/11).
Cabuli siswa SMP dan SMA sejak Juli 2013
Bukan hanya sekali ini saja Mus (34) melancarkan aksinya, namun diketahui pelaku melancarkan aksinya sejak Juli 2013.
Polisi terus mengembangkan kasus ini termasuk menyelidiki kemungkinan korban bertambah.
"Petugas masih terus melakukan pengembangan. Sejauh ini, baru ada dua korban, tapi kemungkinan memang masih ada sejumlah korban lain," tambah Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti Kompol Suparti.
Incar korban di warnet
Aksi pencabulan Mus (34) nyatanya bukan dilakukan di sekolah, melainkan di sebuah Warnet yang berada di Jalan Gembili saat suasana sepi.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Suratmi didampingi Kasubbag Humas Kompol Suparti, Sabtu (16/11) menjelaskan, dalam menjalankan aksinya, Muslikah mendekati para korbannya yang tengah nongkrong di sebuah warnet di Jalan Gembili. Saat suasana sepi, ibu dua anak itu langsung meraba-raba kemaluan korban.
"TKP-nya di Jalan Gembili, Surabaya, yaitu di dalam sebuah warnet. Bukan di ruang sekolah seperti diberitakan kemarin," terang Suratmi.
Sering bertengkar dengan suami
Mus (34), wanita pencabul bocah SD di Surabaya akhirnya dibekuk polisi. Di hadapan penyidik, dia mengaku nekat beraksi karena sering bertengkar dan dimarahi suaminya.
"Saya sering dimarahi suami. Memang, sudah berulang kali saya melakukan (mengoral pelajar) itu," jawab ibu dua anak berambut lurus itu saat diperiksa di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (16/11).
Punya kelainan seks
Mus (34), ibu dua anak yang mencabuli bocah SD hingga SMA di Surabaya berkilah melakukan aksinya karena sering berantem dan dimarahi oleh suaminya. Namun polisi menduga, pelaku memiliki kelainan seks.
Polisi menduga, pelaku memiliki kelainan seksual. Namun, untuk memastikan, penyidik butuh melakukan pemeriksaan lebih dalam, termasuk dengan melibatkan psikiater. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPelaku memanggil korban dan membawanya ke sebuah ruangan tertutup dekat musala.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tak mampu membendung nafsunya saat melihat korban mengenakan pakaian seksi.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya