5 Fakta seputar kabar makam Nabi Muhammad bakal digusur
Merdeka.com - Isu rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW belakangan ramai menjadi perbincangan di kalangan umat Muslim. Kabarnya, makam Rasulullah bakal digusur demi proyek perluasan Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi.
Dilansir koran Inggris The Independent, rencana penggusuran makam Rasulullah muncul setelah seorang sarjana Saudi mengajukan draf rancangan pemindahan makam Rasulullah dalam dokumen sepanjang 61 halaman. Proposal pemindahan makam Rasul itu diberikan kepada sejumlah pengawas tempat suci.
Dalam dokumen itu disebutkan makam Rasul akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi. Sementara, sisa-sisa jenazah Rasul nantinya akan dikuburkan tanpa nisan atau tanpa identitas.
-
Dimana makam Nabi Muhammad berada? Melansir dari CNN, Makam Nabi Muhammad SAW terletak di dalam Masjid Nabawi. Lokasi ini dulunya merupakan kamar sang istri, Aisyah.
-
Dimana lokasi makam Tuanku Madinah? Makam Tuanku Madinah berada di Korong Toboh Karambia, Nagari Lareh Nan Panjang Barat, Kecamatan VII Koto, Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Mengapa Masjid Nurul Islam Tua dilestarikan? Saat ini, bangunan tersebut diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala agar masjid ini tetap berdiri kokoh dan terjaga kelestariannya.
-
Apa yang ada di video yang diklaim makam Nabi Muhammad? Video tersebut menunjukkan sebuah peti kaca yang diselubungi kain hitam bertuliskan kaligrafi huruf Arab dari jarak dekat.
-
Dimana Rasulullah menyapa penduduk makam? Rasulullah setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:
Hal itu sontak menuai reaksi kaum muslim, khususnya di Indonesia. Dari masyarakat biasa, ulama, ormas Islam, hingga pemerintah menolak rencana tersebut.
Namun, isu tersebut diakui sejumlah pihak tidaklah benar. Berikut lima fakta seputar isu rencana penggusuran makam Rasulullah SAW seperti dirangkum merdeka.com:
Dubes Arab: Sentuh makam Nabi saja kita tindak apalagi pindahkan
Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthofa Ibrahim Al Mubaroq menegaskan isu pemindahan makam Nabi Muhammad SAW tidaklah benar. Menurutnya, pemberitaan yang dikeluarkan media Inggris tidak mempunyai dasar apapun."Sebagaimana yang diberitakan koran Independen (media Inggris), berita itu tidak benar tidak berazaskan apapun," ujar Musthofa usai memberi penjelasan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di DPP PKB, Senin (8/9).Menurutnya, pemerintah Arab akan selalu menjaga dua kota Suci di negaranya. Apalagi, kehormatan tersebut merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan."Jangankan memindahkan, yang menyentuh saja kita akan lakukan tindakan apapun. Jadi kita gugurkan berita itu karena tidak benar," ucapnya.
Pemerintah Saudi bantah bakal pindahkan makam Nabi
Kantor Pengelola Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) di Arab Saudi membantah kabar makam Nabi Muhammad SAW akan digusur. Pernyataan bantahan itu dimuat di surat kabar al-Jazirah, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (5/9).Kantor Pengelola Dua Masjid Suci menyatakan proposal dari seorang sarjana Saudi yang mengajukan draf rancangan pemindahan makam Rasulullah dalam dokumen sepanjang 61 halaman tidak mencerminkan arahan dari pemerintah Saudi yang selama ini menjaga Dua Masjid Suci.Juru bicara Kantor Pengelola Dua Masjid Suci Muhammad al-Mansouri mengatakan proposal akademisi itu hanya usulan dia sendiri.
Menag: Kabar pemindahan makam Rasul bohong, itu dari Inggris
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi di Madinah, adalah berita sesat. Terlebih informasi itu tidak mempunyai dasar kuat."(Hasil pertemuan) Saya ketemu duta besar Saudi Arabia siang tadi. Pertemuan tadi secara tegas dubes mengatakan berita itu sama sekali tidak benar. Itu tidak bersumber resmi dari pemerintah Saudi Arabia. Itu dilansir oleh media Inggris," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (4/9).Lukman mengaku terkejut ketika mendengar kabar pembongkaran makam tersebut. Meski demikian, dia menegaskan sebaiknya masyarakat Muslim di Indonesia tidak cepat emosi."Dan jelas bahkan dubes mengatakan sebaiknya masyarakat Indonesia tidak perlu terpancing atau tersulut emosi dengan berita seperti yang boleh jadi itu merupakan bentuk fitnah atau propaganda untuk saling mengadu domba," ujarnya.
Koran Saudi tuding media Inggris salah terjemah soal makam nabi
Wakil pemimpin redaksi sebuah koran di Arab Saudi menuduh surat kabar asal Inggris the Independent melakukan 'pencurian' dan telah 'merampok' salah satu karya wartawannya.Dalam sebuah editorial, Mowafaq al-Nowaysar, wakil pemimpin redaksi koran Saudi, Makkah, mengatakan surat kabar the Independent telah 'jatuh dalam perangkap kesalahpahaman setelah salah menerjemahkan' sebuah artikel berbahasa Arab yang telah diunggah di koran Makkah pada 25 Agustus lalu.Nowaysar mengatakan artikel tersebut menyatakan ada seruan untuk 'memisahkan' makam Nabi tapi bukan dihancurkan. Dia juga menuduh koran the Independent sebelumnya mencuri konten dari korannya.Menanggapi hal itu, Wakil Pemimpin Redaksi the Independent, Will Gore, mengaku tidak menyadari pemberitaan koran Mekah yang sudah muncul seminggu sebelum berita di the Independent."Informasi yang kami dapat untuk artikel kami berasal dari akademisi Saudi Dr Irfan al-Alawi, yang telah membaca langsung laporan Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dan tertarik dengan isinya. Ini juga mengikuti artikel dari the Independent sebelumnya selama beberapa tahun terakhir tentang pendekatan pemerintah Saudi ke situs sejarah di Makkah dan Madinah, "kata Gore. The Independent mengklaim cerita itu eksklusif dan banyak media Inggris memberitakan kembali laporan itu serta menyebut the Independent sebagai media yang paling awal memberitakan laporan itu.
Cak Imin: Isu pemindahan makam Nabi tak benar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta penjelasan kepada Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Musthofa Ibrahim Al Mubaroq, soal pemindahan Makam Nabi Muhammad SAW. Dalam pertemuan itu dijelaskan kalau isu itu tidak benar."Kesimpulannya dia meyakinkan isu itu tidak benar bahkan isu itu dilansir dari media dari Inggris," ujar Muhaimin di DPP PKB, Senin (8/9).Cak Imin meminta umat Muslim berhati-hati menanggapi isu tersebut. Menurutnya, dengan mendapat informasi yang sebenarnya dapat tetap membangun kepercayaan Indonesia dan Saudi."Bahwa tabayyun kami dengan Arab Saudi adalah cara yang hebat dan tepat agar umat muslim bisa saling percaya membangun kepercayaan. Intinya pemindahan makam tidak benar," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video itu menampilkan sejumlah pria sedang membuka pintu makam dan berdoa di depannya.
Baca SelengkapnyaJasad KH Maimun Zubair masih utuh saat makam dibongkar usai 4 tahun dimakamkan. Ini kesaksian dari penggali kubur di Makkah.
Baca SelengkapnyaBenarkah ini video penampakan Nabi Muhammad? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMakam KH Maimoen Zubair di Makkah dibongkar dan dikabarkan jasadnya masih utuh.
Baca SelengkapnyaPotret area pemakaman di Mekkah, Arab Saudi mendadak banyak yang amblas dan rusak.
Baca SelengkapnyaSaat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaJabal Ka’bah adalah gunung yang dimanfaatkan oleh Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah. Sekarang kondisinya hampir punah karena pembangunan hotel.
Baca SelengkapnyaZiarah ini adalah bentuk penghormatan kepada para alim ulama yang telah berjasa menyebarkan agama islam di Desa Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
Baca SelengkapnyaDari jarak dekat, ada banyak hal menakjubkan pada makam sang nabi.
Baca SelengkapnyaBak miniatur Taj Mahal, intip kemegahan Masjid Agung Natuna di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaUntuk masuk ke Raudhah, jemaah harus mendapatkan tasreh yakni surat keterangan izin untuk masuk ke Raudhah.
Baca Selengkapnya