5 Fakta soal film pengkhianatan G30S PKI
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta jajarannya untuk memfasilitasi pemutaran Film Pengkhianatan G30S PKI. Kembali polemik soal film itu muncul. Ada yang pro, ada yang kontra.
Berikut fakta-fakta menarik soal Fim G30S PKI yang dulu pernah jadi film wajib selama Orde Baru.
1. Biaya Rp 800 juta
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang memimpin pasukan G30S/PKI? Saat Soepardjo menanyakan bagaimana antisipasi jika kekuatan Angkatan Darat menyerang balik, Sjam yang mengendalikan operasi ini pun tidak punya jawaban.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
Film Pengkhianatan G30S PKI termasuk film berbiaya sangat besar untuk film Indonesia kala itu. Film ini dibuat dengan anggaran Rp 800 juta dengan durasi selama 3 jam 37 menit. Untuk menambah dramatisasi, film ini diklaim mengerahkan 10 ribu pemain utama maupun figuran.
Dalam film ini, Arifin menyadur catatan sejarah dalam buku berjudul 'Percobaan Kudeta Gerakan 30 September di Indonesia'. Kisah-kisah di dalamnya ditulis oleh sejarawan militer Nugroho Notosusanto dan investigator Ismail Saleh.
2. Para pemeran
Dalam film ini tokoh DN Aidit, Ketua CC PKI diperankan oleh Syubah Asa, seorang wartawan senior dan pegiat teater di Yogyakarta. Syubah Asa juga sempat menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta.
Sementara sosok Mayjen Soeharto diperankan oleh aktor Amaroso Katamsi. Selain membintangi beberapa film, Amaroso juga pernah bermain di beberapa sinetron. Antara lain Anak Durhaka (MNCTV) dan Tukang Bubur Naik Haji (RCTI).
3. Film yang paling banyak ditonton
Situs filmindonesia.org.id mencatat Film G30S PKI pernah menjadi film terlaris di Jakarta dengan 699.282 penonton, menurut data Perfin. Jumlah ini merupakan rekor tersendiri, yang belum terpecahkan hingga 1995.
Awalnya film ini berjudul sejarah Orde Baru namun kemudian diganti menjadi Pengkhianatan G30S PKI.
4. Para mantan pejabat TNI AU yang minta film disetop
Film G30S/PKI dianggap penuh propaganda Soeharto. Adalah para purnawirawan TNI AU (PPAU) yang kemudian menyurati Menteri Penerangan Yunus Yosfiah. Para marsekal atau jenderal TNI AU ini tak terima TNI AU seolah-olah terlibat G30S.
"Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal Saleh Basarah yang menelepon menteri penerangan dan menteri pendidikan. Itulah akhirnya kenapa film itu tidak ditayangkan lagi per 1 Oktober 1998," beber sejarawan Asvi Warman Adam saat berbincang.
Dalam film tersebut, seolah-olah Lubang Buaya yang menjadi tempat penyiksaan jenderal berada di dalam komplek Halim Perdanakusuma. Faktanya, Lubang Buaya berada di luar markas TNI AU. Masih ada beberapa keganjilan lain yang dinilai menyudutkan TNI AU.
5. Capaian Film G30S PKI di Festival Film Indonesia
Pada tahun 1884 setelah diluncurkan film Pengkhianatan G30S PKI masuk tujuh nominasi di Festival Film Indonesia. Namun hanya memenangkan satu penghargaan untuk skenario terbaik. Bersaing ketat dengan Film Budak Napsu saat itu.
Budak Napsu adalah film soal jugun ianfu, atau wanita Indonesia yang dijadikan pemuas seks tentara Jepang saat perang. Tokoh utamanya bernama Fatima yang diperankan oleh Jenny Rachman.
Untuk Sutradara terbaik, Arifin C Noer dikalahkan Sjuman Djaja dengan filmnya Budak Napsu. Pemain pria terbaik terpilih adalah El Manik di film Budak Napsu mengalahkan Amaroso Katamsi.
Tata musik terbaik juga diraih oleh Idris Sardi di film Budak Napsu. Mengalahkan Embie C Noor dengan suara film G30S yang legendaris dan mencekam itu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Julius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaPara petinggi TNI hingga jajaran pejabat nampak hadir di lokasi.
Baca SelengkapnyaSoekarno yang mendengar isu Dewan Jenderal ini lantas berniat untuk menghadirkan para jenderal ke Istana.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaSidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaAndika pun menanggapi soal aksi pencopotan baliho yang dialami Ganjar-Mahfud di daerah.
Baca SelengkapnyaKKDN Sesko TNI AD tidak hanya dilakukan di Solo, tapi juga daerah-daerah lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Baca Selengkapnya