5 Fakta soal Ipda Auzar, polisi yang gugur di penyerangan Mapolda Riau
Merdeka.com - Jelang sehari menuju Ramadan, tepatnya pada Rabu pagi, 16 Mei 2018, sekitar enam orang dalam Avanza putih tiba-tiba menerobos masuk ke halaman Mapolda Riau. Para terduga teroris tersebut menabrakkan mobil mereka ke seorang polisi bernama Ipda Auzar dan seorang wartawan.
Ipda Auzar adalah polisi yang bertugas di Ditlantas Polda Riau. Ia sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk dirawat selama sejam sebelum mengembuskan nafas terakhirnya.
Banyak pihak bersimpati atas kematian Ipda Auzar akibat ulah terduga teroris. Sosok Perwira Administrasi II SIM di Subditregident Ditlantas Polda Riau itu dinilai menginspirasi. Berikut ini lima fakta sosok Ipda Auzar.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
1. Baru selesai salat Duha
Ipda Auzar baru saja usai menunaikan salat Duha di lantai II Masjid Polda Riau yang berjarak dua meter dari pintu keluar yang berada di samping Mapolda Riau.
Saat turun dari Masjid Polda Riau itu, ia menuju pagar samping yang menjadi pintu keluar. Di lokasi itu, mobil Avanza yang berisi terduga teroris mendadak menabrak korban serta dua jurnalis televisi yang berada di lokasi.
Usai menabrak Ipda Auzar dan dua jurnalis, seorang terduga teroris kemudian kabur, tetapi berhasil ditangkap saat bersembunyi di plafon rumah warga, di belakang kediaman dinas Wakapolda Riau.
Akibat penyerangan di Mapolda Riau itu, lima orang meninggal dunia. Perinciannya, empat terduga teroris dan seorang polisi bernama Ipda Auzar.
2. Pecinta sepeda ontel
Ipda Auzar ternyata sudah lima tahun terakhir aktif dalam komunitas Laskar Sepeda Tua Pekanbaru. Ketua komunitas pecinta sepeda ontel itu, Fajar Daulay menyebut Ipda Auzar selalu mendukung moral dan material untuk komunitas itu.
"Dia tidak malu pake baju dinas polisinya setiap kegiatan, terutama saat Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus dan Hari Pahlawan 10 November. Jadi kami merasa kehilangan," katanya.
Ia mengatakan, almarhum pada minggu pekan lalu masih sempat naik ontel bersama anggota komunitas itu keliling Kota Pekanbaru.
"Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pake sepeda ontelnya tua itu," kata Fauzar mengenang sosok almarhum.
3. Asuh 500 anak yatim
Ipda Auzar lahir di Tanjung Alam, 9 November 1962. Ia meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan satu orang cucu. Jenazahnya akan dimakamkan pada Jumat sore, 18 Mei 2018, di TPU Mayang Sari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Sosoknya meninggalkan kesan mendalam kepada Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Rudi Syarifuddin. Di direktorat itu, Auzar selalu berdinas.
Rudy menyebutkan, Auzar selama ini dikenal sebagai polisi berjiwa sosial tinggi. Dia memiliki sekitar 500 anak yatim yang diasuhnya.
"Ada panti asuhannya, 500 anak yatim diasuhnya," kata Rudy.
4. Jadi guru ngaji dan muazin
Auzar dikenal sebagai muslim yang taat beribadah. Ia diketahui sering mengajar mengaji. Ia juga tak jarang menjadi muazin bila petugas tidak ada.
"Sebelum masuk waktu salat, kita sering menjumpai almarhum menjadi muazin azan. Kadang kita jumpa almarhum di Masjid Nurul Falah, Jalan Sumatera, maupun di Masjid Al Hikmah, Jalan Sewu," ujar Asril Darma, Komisioner KPID Riau.
Tak hanya guru ngaji di kalangan polisi, Ipda Auzar selalu aktif dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan Polda Riau. Auzar selalu menghandel setiap kegiatan keagamaan yang ada.
"Dia juga seorang ustaz, rajin salat dan menjadi imam," katanya.
5. Pesan Terakhir
Dua jam sebelum serangan Mapolda Riau berlangsung atau Rabu sekitar pukul 07.15 WIB, dia sempat mengirimkan pesan dan doa melalui WhatssApp ke Wakapolri Komjen Syafruddin.
"Ya Allah, dipenghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a utk saudara-2 ku, sahabat-2 ku & orang-2 yg kuhormati serta orang-2 yg kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam Iman, dan islam, keluarga yg bahagia, rizki yg barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yg segera datang ini.
Kami sekeluaga mengucapkan :MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.
H. Auzar & Kel", demikian bunyi pesan terakhir Ipda Auzar sebelum gugur.
Sumber:Liputan6.com
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa penembakan itu diawali dengan aksi kejar-kejaran sebuah mobil yang masuk ke halaman Markas Polda Lampung
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.
Baca SelengkapnyaLetusan senjata di depan Mapolda Lampung bermula saat Tim Resmob sedang melakukan penyelidikan terhadap informasi jual beli mobil
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan perampok tersebut berjalan dramatis. Pelaku sempat melakukan perlawanan, menembak kedua petugas.
Baca Selengkapnya