5 Hal ini kuatkan dugaan pesawat MH370 dibajak teroris
Merdeka.com - Pesawat Malaysia Airlines MH370 hingga kini belum diketahui rimbanya. Pesawat yang membawa 239 penumpang termasuk kru itu hilang sejak Sabtu (8/3) lalu saat terbang dari Malaysia menuju Beijing, China.
Banyak spekulasi, teori hingga analisa mengenai dugaan hilangnya pesawat jenis Boeing 777-200 ini. Salah satu spekulasi yang paling sempat santer adalah pesawat ini dibajak kelompok teroris.
Asumsi ini menguat setelah ditemukan dua pemegang paspor palsu di dalam pesawat tersebut. Namun belakangan pihak Malaysia menyebut bahwa pemegang paspor palsu tersebut hanya imigran gelap asal Iran yang ingin terbang menuju China untuk selanjutnya pergi ke Jerman mencari suaka di sana.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang diduga naik jet pribadi? 'Ternyata gak hanya kaesang. Tahun lalu bobby dan keluarga pun naik private jet milik konglo medan ACG,' tulis akun X tersebut yang dikutip, Selasa (3/9).
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
Keduanya pemegang paspor palsu tersebut diyakini bukan jaringan teroris. Malaysia pun segera menepis isu pesawat hilang karena dibajak teroris.
Namun spekulasi seputar terorisme dalam hilangnya pesawat tersebut masih santer. Berikut beberapa sebab munculnya spekulasi bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang karena sabotase terorisme:
Dua penumpang ilegal di pesawat Malaysia Airlines
Muncul spekulasi jika Malaysia Airlines telah diserang oleh teroris. Dugaan ini muncul setelah pihak berwenang Malaysia mengatakan, sedang menyelidiki dua penumpang yang menggunakan paspor hasil curian.Dua penumpang membeli tiket mereka melalui China Southern Airlines, yang merupakan penerbangan dengan Malaysia Airlines berbagi kode. Mereka menggunakan dokumen milik warga negara Italia dan Austria yang dicuri di Thailand sekitar dua tahun lalu.Dugaan isu teroris di balik hilangnya pesawat tersebut diperkuat dengan laporan Departemen Luar Negeri AS 2012, yang menyebutkan Malaysia rentan terhadap aktivitas teroris dan telah digunakan sebagai pusat transit dan perencanaan teroris. Namun, departemen mencatat bahwa negara itu belum mengalami insiden terorisme serius beberapa tahun belakangan.
Mantan komandan TNI AL duga MH370 dibajak teroris
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Tedjo Edhy Purdijatno menyebut, hilangnya pesawat Malaysia Airlines terbilang aneh lantaran tidak ada komunikasi terakhir. Sehingga posisi pesawat terakhir tidak dapat diketahui."Dalam dunia penerbangan penyebab kecelakaan pesawat bisa saja karena faktor kesalahan manusia, gangguan teknis mesin pesawat dan aksi teroris," ujar Tedjo melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Selasa, (11/3).Dia menuturkan, bisa saja pesawat Malaysia Airlines dibajak teroris. Dugaan itu muncul setelah diketahui ada penumpang menggunakan paspor ilegal."Hilangnya pesawat Malaysia Airlines bisa saja disebabkan oleh terorisme, apalagi dengan ditemukannya dua paspor palsu. Ini bisa menjadi kemungkinan memang ada pihak yang berniat jahat dan tidak ingin diketahui identitasnya, tutur dia.
Topik pilihan: Malaysia | Maskapai Penerbangan
Brigade Martir China mengaku bajak pesawat MH370
Para jurnalis di China mendapat serangkaian email terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Email itu menyebutkan sebuah kelompok tak dikenal bernama Brigade Martir China mengklaim bertanggung jawab menyabotase pesawat MH370 itu.Tulisan di email itu cukup seram. "Kalian bunuh satu anggota klan kami, kami akan balas bunuh 100."Namun pihak Malaysia mengaku klaim ini tak bisa dipercaya alias hoax. Menteri Perhubungan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein menyebut tak ada bukti-bukti kuat klaim ini bisa dipercaya."Namun demikian kita tidak ingin mengesampingkan semua kemungkinan yang terjadi," kata Hishammudin seperti dikutip utusan Malaysia, Senin (11/3).
Topik pilihan: Malaysia | Maskapai Penerbangan
Bandara Beijing pernah terima ancaman bom
Dugaan teroris menjadi biang keladi hilangnya pesawat semakin menguat setelah pihak Departemen Keamanan Nasional (NSB) Taiwan mengaku pernah menerima ancaman serangan terorisme. Namun serangan tersebut ditargetkan di bandara Beijing, China. Ancaman yang diterima NBS Taiwan itu terjadi beberapa hari sebelum pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 hilang."Kita dapat informasi pada 4 Maret yang mengindikasikan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan ke Bandara Internasional Beijing," ujar Dirjen NSB Taiwan, Tsai Der-sheng beberapa waktu lalu.Meski demikian, ancaman tersebut dinilai tidak berkaitan langsung dengan hilangnya pesawat MH370.
Topik pilihan: Malaysia | Maskapai Penerbangan
Bandara KLIA disusupi orang-orang bawa bahan peledak
Di tengah hebohnya berita hilangnya pesawat Malaysia Airlines, seorang pejabat di Kepolisian Malaysia teringat kejadian beberapa waktu lalu. Dirinya dan beberapa rekannya pernah menghentikan orang-orang yang berusaha masuk Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dengan membawa bom.Pengakuan pejabat kepolisian tersebut membuat dugaan adanya serangan teroris dalam hilangnya pesawat Malaysia Airlines menguat. "Kami pernah menghentikan orang-orang dengan paspor palsu atau curian dan membawa bahan peledak, yang mencoba melewati pengamanan KLIA untuk naik ke pesawat," kata pejabat yang tak ingin disebut namanya itu seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/3) kemarin.Pejabat tersebut mengatakan, percobaan menerobos tersebut telah terjadi dua atau tiga kali. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci perihal usahanya menggagalkan aksi teror itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaBarang bukti itu dijejerkan di lapangan parkir Ditreskrimum Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif tersangka menggunakan pelat dinas Dewan Rakyat (DPR) palsu.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menduga ada keterlibatan Kementerian Perhubungan dan Imigrasi dalam kasus TPPO
Baca SelengkapnyaPengacara Pemilik Mobil Berpelat DPR Palsu jadi Tersangka, Total Pelaku Kini 6 Orang
Baca SelengkapnyaKasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca Selengkapnyapemilik mobil berinisial AS mulai dicurigai saat saat melintas di area bandara Soekarno-Hatta hari Selasa (14/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuannya, para tersangka telah 18 kali membuat dan menjanjikan membuat STNK khusus atau pelat nomor rahasia yang ternyata palsu.
Baca SelengkapnyaMalaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca Selengkapnya