5 Kaleng Bom Aktif Terduga Teroris di Bekasi dan Condet Dapat Dijadikan 70 Bom Pipa
Merdeka.com - Tim Pejinak Bom (Jibom) memusnahkan lima bom aktif berdaya ledak tinggi dari dua tempat penggerebekan terduga teroris di Condet Jakarta Timur dan Bekasi. Empat terduga teroris ditangkap dari dua lokasi tersebut.
"Tim Jibom dari satuan Gegana Polda Metro Jaya memutuskan melaksanakan disposal di dua lokasi di mana ditemukan TATP tersebut yaitu di Sukasari, Kabupaten Bekasi, dan di Condet, Jaktim," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin (29/3).
Fadil mengatakan, lima bom aktif ditemukan dalam bentuk kaleng. Bom mengandung Triaseton Triperoksida atau disingkat TATP. Fadil menyebut TATP merupakan bom yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif. TATP adalah senyawa peroksida yang khas mudah terbakar hanya dengan gesekan panas dan pemicu-pemicu yang lainnya," ujar dia.
Fadil menyebut, temuan lima bom Triaseton Triperoksida berada di dalam toples dengan berat 3,5 kilogram. Menurut perhitungan, lima bom apabila dicacah mampu menciptakan 70 bom pipa.
"Kalau dikaitkan sebuah bom kurang lebih akan menjadi 70 buah bom pipa. Inilah efek dari bom TATP yang berhasil dideteksi dan dicegah oleh Densus 88 Antiteror Satgas wilayah Polda Metro Jaya," tandas dia.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap empat terduga teroris di Bekasi dan Condet Jakarta Timur. Empat terduga teroris itu memiliki peran masing-masing.
Fadil menerangkan, tiga teroris yakni ZA (37), BS (43), AJ (46), dan diamankan Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Fadil menyebut, peran ZA adalah pemasok bahan baku dan bahan peledak.
"ZA membeli bahan baku dan bahan peledak sperti Aseton, Hidroclorid Acid, termometer, dan Aluminium Powder," ucap dia.
Sementara, BS menjalankan instruksi disampaikan oleh ZA untuk meramu zat kimia menjadi bahan peledak. "BS mengetahui pembuatan handak (bahan peledak) dan cara membuat handak (bahan peledak)," ujar dia.
Fadil menyebut, BS yang telah memahami cara pembuatan bahan peledak mengajarkan ke AJ. Menariknya dalam meramu bahan peledak. Fadil menyebut, mereka berdua menganti dengan istilah takjil. Di sini AJ dibantu oleh ZA selama membuat bahan peledak.
"Mereka mengistilahkan dengan takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," ucap dia.
Tak cuma merakit bom, AJ dan ZA serta BS beberapa kali mengadakan pertemuan. Kaitanya dengan aksi teror.
"Mereka bertemu dalam rangka mempersiapkan aksi teror dengan menggunakan bahan peledak," ujar dia.
Sedangkan, satu tersangka lain inisial HH (56) ditangkap di Condet, Jaktim. Fadil menyebut, peran sangat penting. Selain sebagai penyandang dana, HH juga memberikan tutorial merangkit bom dalam bentuk video.
"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk memprsiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Dia membiayai dan mengirmkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaJika dari tangan HOK berhasil disita bahan peledak jenis triacetone triperoxide alias TATP
Baca SelengkapnyaTersangka membeli bahan peledak menggunakan tabungan uang jajan yang didapat dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaInformasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari karyawan KAI itu dalam merakit senjata.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap HOK dilakukan setelah serangkaian penyelidikan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca Selengkapnya