5 Kapal fokus cari badan pesawat dan black box AirAsia
Merdeka.com - Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, terus dilakukan. Hingga hari ke-10 Badan SAR Nasional (Basarnas) menambah area pencarian yang diduga adanya korban atau serpihan pesawat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan untuk area yang akan disisir yakni sebelah barat memiliki luas 10x10 nautical miles square. "Untuk operasi hari ini, maka hari ini akan dilakukan tambahan searching area prioritas. Searching area prioritas kedua," kata Soelistyo saat memberikan keterangan persnya di kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1).
Dia menduga, badan pesawat berada di dasar laut dia area prioritas kedua ini. Karena itu, dia telah menginstruksikan timnya untuk melakukan pencarian di area tersebut. "Tugasnya untuk mencari sasaran di bawah air. Entah itu pesawat maupun black box. Tadi malam, di sektor ini sudah ada masuk 5 kapal. Yaitu KRI Hasanudin, Usman Harun, KM Crest Onix, KM Geo Survei, dan KM Baruna Jaya," ujarnya.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Untuk diketahui, pada pencarian hari ke-8 Basarnas sudah melakukan pencarian dan memperluas area evakuasi ke area timur. "Sektor pencarian untuk yang berwarna kuning, yang dilakukan searching dan evakuasi baik udara maupun laut diperluas ke arah timur," ucap Bambang.
Perluasan ke area timur itu dilakukan lantaran pihaknya sempat memprediksi bahwa beberapa objek pencarian semisal jenazah atau serpihan pesawat tergerak oleh arus.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca Selengkapnya