5 Kecamatan Diterjang Bencana, Pemkab Garut Tetapkan Tanggap Darurat 7 Hari
Merdeka.com - Lima kecamatan di selatan Garut, Jawa Barat, dilaporkan terdampak bencana banjir bandang, banjir, dan tanah longsor pada Kamis (22/9) malam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pun menetapkan masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari ke depan.
"Status saat ini masa tanggap darurat bencana, 7 hari," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Jumat (23/9).
Helmi mengungkapkan , berdasarkan data terkini, lima kecamatan yang terdampak bencana alam yakni Pameungpeuk, Cisompet, Singajaya, Cibalong, dan Banjarwangi. "Yang paling parah Kecamatan Pameungpeuk. Jadi kita sekarang masih menghitung jumlah kerugian, kemudian melakukan langkah-langkah penanganan banjir bandang dan longsor di Garut Selatan," ungkapnya.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
Di Kecamatan Pameungpeuk, setidaknya 1.600 rumah yang terdampak banjir bandang. "Dari jumlah itu, dua rumah hancur di Pameungpeuk, 1 di Cisompet, sisanya terdampak banjir dan ada juga yang rusak. Diperkirakan yang rusak 200 sampai 400 rumah. Sisanya terendam saja. Kerugian tidak kurang dari Rp10 miliar, tapi masih dalam penghitungan juga di lapangan," jelasnya.
Sementara di Kecamatan Pameungpeuk terdapat 40 KK yang terpaksa mengungsi. Namun Pemkab Garut tengah mengupayakan pembersihan rumah agar tidak ada yang secara khusus mengungsi.
"Ada 1 atau 2 (yang rumahnya hancur) tinggal di rumah keluarganya yang lain," katanya.
Dipicu Kerusakan Hutan
Tiga jembatan dilaporkan rusak. Satu jembatan yang rusak berada di Kecamatan Pameungpeuk dan 2 lainnya di Cibalong.“Yang rusak, jembatan yang diresmikan beberapa hari kemarin, kemudian jembatan Merah Putih, dan jembatan Manglayang,” ucapnya.
Selain itu, Helmi juga menyebut bahwa bencana yang terjadi di wilayah selatan Garut salah satunya diakibatkan kerusakan lahan di kawasan hutan atau hulu Sungai Cipalebuh. "Inidkasi (penyebab bencana) ada karena kerusakan hutan salah satunya, selain karena hujan yang sangat deras," sebutnya.
Ia mengatakan bahwa kawasan hutan harus dilakukan perbaikan karena sudah tidak ada tanaman kerasnya. Oleh karena itu, menurutnya perlu dilakukan rehabilitasi atau reboisasi terhadap hutan.
"Kebanyakan, kalau kita lihat yang banjir ini di atas tegakannya hilang atau sedikit tanaman tegakannya," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaAda pula genangan yang terjadi karena disebabkan oleh banjir pesisir atau Rob
Baca SelengkapnyaEnam kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap, Sinjai, dan Pinrang.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaBPBD Garut seluruh daerahnya untuk mengetahui dampak gempa magnitudo 6,2, Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan masa tanggap darurat bencana bertujuan untuk mengupayakan semua pengungsi bisa kembali beraktivitas.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca Selengkapnya