5 Kelihaian si mucikari SMP jalankan bisnis prostitusi
Merdeka.com - Kendati masih berumur 15 tahun, NA siswi SMP swasta di kawasan Jalan Gubeng Surabaya, Jawa Timur yang menjadi mucikari ini cukup licin dan cerdik mengelola bisnis esek-eseknya. Bahkan polisi awalnya sulit untuk mencium praktik kotor yang dilakukannya.
NA, yang mempunyai ABG untuk dijual ke para pria hidung belang ini mengelola bisnis prostitusinya secara mandiri. Bahkan tidak gampang untuk menjadi pelanggannya. Polisi pun awalnya kesulitan mengungkap kasus ini.
Meski masih duduk di bangku SMP, NA memang cukup lihai mengelola bisnis prostitusinya. Yang mengejutkan lagi, demi kelancaran bisnisnya agar tetap laris manis, tersangka juga rela 'menjual' kakak kandungnya sendiri ke lelaki hidung belang dengan bandrol yang cukup bervariasi, yaitu antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.
-
Siapa aja yang susah cari kerja? Salah satu kendala yang banyak dialami pencari kerja adalah kemampuan bahasa Inggris
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Kenapa perempuan itu sulit mendapatkan diagnosis? Mungkin sulit untuk mendapatkan diagnosis sindrom pembuatan bir otomatis, karena sangat jarang terjadi. Kurang dari 100 kasus telah dilaporkan sejak ditemukan pada akhir tahun 1940-an.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
Berikut lima kelihaian NA dalam mengelola bisnis prostitusinya:
Minta uang muka dulu kepada pelanggan
Polisi mengungkap cara-cara mucikari NA yang masih pelajar SMP dalam menjual teman sesama siswi SMP. Ternyata, NA meminta uang muka lebih dulu jika pelanggan ingin bertransaksi.
Menurut Kasunit VC Unit Jatanum, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Senin (10/6), untuk booking cewek, tersangka meminta dulu sejumlah uang.
"Dia minta uang Rp 500 ribu. Katanya untuk jalan-jalan dan membeli barang-barang di mal. Setelah itu, baru dia bertransaksi dengan calon 'pembeli' hendak minta cewek yang kayak apa dan sebagainya," ujar Teguh.
NA jual ABG dengan pamerkan foto ke pria hidung belang
Untuk 'menjual' para ABG, NA memang tidak terang-terangan. Menurut Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, modus yang dilakukan pelaku cukup sederhana. NA menawarkan kepada lelaki hidung belang langganannya dan mengajak bertemu untuk memberikan harga sambil memberikan foto-foto calon korbannya.
"Setelah ada kesepakatan harga, baru pertemuan dilangsungkan di hotel yang disepakati," kata© Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti.
Suparti juga mengatakan, untuk sekali booking, tarif yang dibrandol untuk tiap ABG, rata-rata antara Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu. Bahkan ada juga yang seharga Rp 1 juta. "Dari harga itu, korban mendapatkan bagian Rp 500 ribu, sedang pelaku mendapat sisanya," tandas Suparti.
Mucikari SMP bongkar penyamaran polisi
Kendati masih berumur 15 tahun, NA siswi SMP swasta di kawasan Jalan Gubeng Surabaya, Jawa Timur yang menjadi mucikari ini cukup licin dan cerdik mengelola bisnis esek-eseknya. Hal ini diakui penyidik dari Subnit VC Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Menurut si penyidik, tersangka cukup waspada terhadap siapa saja yang menjadi pelanggannya. Tak urung, petugas pun perlu memutar otak lebih ekstra untuk bisa mendekatinya.
Dia mengungkap pernah sekali kepergok sebagai petugas saat melakukan undercover buy. Namun, sebagai seorang petugas, polisipun tak ingin kalah cerdik dari tersangka, yang masih tercatat sebagai pelajar tersebut.
"Pernah sekali kami gagal menangkapnya karena ketahuan. Akhirnya kami mengubah strategi dengan mencari nomor kontak atau PIN BlackBerry-nya. Saat itulah kami berhasil merayunya," ungkap si penyidik tanpa menjelaskan secara detil kegagalannya, Senin (10/6).
Polisi harus lobi-lobi untuk bongkar mucikari SMP
Melalui lobi-lobi dengan orang terdekat NA, polisi berusaha mencari nomor kontak tersangka dan nomor PIN BB. Setelah memegang kontak NA, polisi kembali pusing memikirkan cara menangkap siswi itu.
"Selanjutnya kami melakukan lobi-lobi yang tak semudah kami kira. Setelah tahu kalau si mucikari adalah anak-anak, kami pikir mudah menangkapnya, tapi tidak," kata Kasunit VC Unit Jatanum, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, NA tertangkap tangan menjual ABG ke pria hidung belang di Hotel Fortuna Jalan Darmokali. Selain NA, polisi juga mengamankan tiga anak buahnya.
Karena masih di bawah umur, tersangka dan korban dikembalikan ke orang tua masing-masing. Meski demikian, mereka tetap wajib menjalani pemeriksaan dan wajib lapor di Mapolrestabes Surabaya, seperti hari ini.
Polisi butuh waktu sebulan bekuk mucikari SMP
NA (15) siswa SMP, yang berprofesi sampingan sebagai mucikari di Surabaya, cukup lihai menyembunyikan bisnis prostitusi nya dari kepolisian. Bahkan saat petugas sudah mencium usaha berbau syahwat ini, untuk menangkap NA juga ternyata tak mudah.
"Untuk menangkap tersangka, kami butuh waktu satu bulan untuk penyidikan," kata Kasunit VC Unit Jatanum, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Senin (10/6).
Teguh mengaku sudah lama mendapat kabar mengenai bisnis esek-esek yang dilakukan NA. Tapi karena pelaku cukup pintar, petugas harus ekstra kerja keras untuk mendapatkan identitas dan data lengkap tersangka.
Baca juga:Zaman Soekarno ABG wanita jadi pejuang, era sekarang jadi germoSembunyikan identitas, mucikari SMP pakai nama Meme & UpikPolisi lakukan visum dan tes kejiwaan mucikari siswi SMPMucikari SMP dan para 'ayamnya' berasal keluarga broken homeMasih berumur 15 tahun, NA sudah saingi Ratu Mucikari Keyko (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita muda berinisial MJS (19) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban mengaku diimingi kerja di klinik kecantikan oleh perekrut sebelum dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaTersangka R memerintahkan korban agar meminta izin kepada orang tua bahwa pergi ke rumah nenek agar aksinya berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca Selengkapnya