Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Kemarahan orang tua korban anak TK JIS yang disodomi

5 Kemarahan orang tua korban anak TK JIS yang disodomi Jakarta International School. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus pencabulan lagi-lagi terjadi. Namun kali ini adalah pelecehan seksual yang memprihatinkan sekaligus memalukan. Seorang anak bernama M (5), siswa TK di Jakarta International School (JIS), Cilandak Jakarta Selatan, disodomi oleh petugas kebersihan (cleaning service) sekolah.

"Anak saya baru cerita sekitar tanggal 20 Maret kemarin. Itu juga (cerita) setelah saya tanya. Saya ajak ke kamar untuk ngomong berdua," kata T (40) ibu korban, Senin (14/4).

Pencabulan terhadap M, diketahui setelah T, ibu korban, melihat kejanggalan yang terjadi pada anaknya itu. "Pertengahan Maret ia jadi sering ketakutan, mengigau dan berteriak ketika tidur," tutur T.

Kegundahan T semakin menjadi setelah melihat luka memar di bagian kanan perut M anaknya. Kemudian, sang anak mengaku 'dinakali oleh seseorang'.

"Saya sudah menangis, anak saya mendapat tindakan kekerasan seksual di kamar mandi sekolah," ucap T sedih.

"He puts the b**d inside my butts so deep," ujar T seraya menirukan perkataan anaknya saat ditanya.

Hingga kini kasus ini terus didalami oleh kepolisian. Bahkan pihak keluarga juga akan serius membawa kasus ini ke ranah hukum. Dua orang petugas kebersihan Agung dan Awan kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Lalu bagaimana dengan tanggapan orang tua korban pada kasus ini? Berikut beberapa kesedihan dan kemarahan keras ayah dan ibu M yang disodomi:

Ibu korban kesal dan stres

T (40), ibunda M, bocah laki-laki yang disodomi petugas kebersihan JIS menyebut jika para tersangka tergabung dalam satu sindikat yang terorganisir. T berharap dengan terungkapnya kasus itu, maka para orang tua yang anaknya mengalami gejala sama dengan M bisa segera lapor ke pihak berwajib."Saya kesel, biar tangkap aja. Saya sudah stres. Kalau begini kan anak-anak lain masalah, gejala seperti ini pada lapor semua ke polisi. Jadi polisi bisa dibantu pekerjaannya," ucap T dengan geram di JIS, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (15/4).T menduga ada korban selain anaknya dan juga akan melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Metro Jaya."Yang jelas nanti lihat saja, di Polda yang akan melaporkan di sana, kemungkinan diduga ada korban lain. Kalau ada korban lain kan artinya ada sindikat terorganisir kan. Karena kan ini beban moral, saya berpendapat mungkin bisa jadi ini sindikat," tuturnya.

Keluarga anak korban sodomi akan gugat JIS

Keluarga M (6), anak TK JIS yang menjadi korban sodomi petugas kebersihan sekolahnya, tak main-main untuk menyelesaikan kasus ini. Kuasa hukum kenamaan OC Kaligis didaulat langsung oleh pihak keluarga untuk serius membawa kasus ini ke ranah hukum.OC Kaligis pun berencana mengajukan gugatan terhadap sekolah bertaraf internasional itu. OC menilai pihak sekolah telah terbukti lalai terkait kasus itu, akhirnya pelecehan seksual tersebut bisa terjadi.OC menyebut peristiwa sodomi kali ini merupakan kejadian paling sadis dari yang pernah terjadi. "Yang mau saya katakan, ini sodomi yang paling sadis atas anak di bawah 6 tahun. Sampai sekarang dia (korban) dapat herpes. Dari mana itu," tanya OC.Dia minta sekolah internasional ini ditutup sebab sekolah itu pun ternyata belum mengantongi izin."Kaligis minta TK JIS ditutup. Kedua, dan JIS bertanggungjawab atas kejahatan itu agar kejadian ini tidak terulang," ujarnya.Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa sekolah bertaraf internasional itu tidak layak. Dia malah menganggap sekolah yang berada di perkampungan malah lebih bagus."Mungkin saja sekolah kampung lebih baik daripada internasional (JIS)," tegasnya.

Anaknya diekspos, Ibunya ngaku sudah seperti mayat hidup

T dan kuasa hukumnya, OC Kaligis akhirnya menyambangi JIS. Mereka pun menilai JIS terkesan masih menutup-nutupi kasus tersebut."Pendapat saya itu, iya. Belum (terbuka)," ujar T di JIS, Kamis (17/4).Sambil menangis, T memohon kepada wartawan agar tidak mengambil gambar anak laki-lakinya yang mengalami pelecehan seksual. Sebab, dia sudah merasa amat terpukul akibat peristiwa itu."Kalau saya pribadi tidak apa-apa diambil gambarnya, anak saya jangan diekspos. Aku sudah kaya mayat hidup," ungkapnya sambil menangis.

Keluarga sempat diancam pakai nama menteri jangan serang JIS

T membeberkan pada wartawan, jika suaminya berinisial Mt mendapat ancaman yang mengatasnamakan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar. Ancaman melalui pesan singkat itu berisi agar keluarga korban jangan menjelek-jelekkan JIS."Ancaman yang diterima suaminya suami saya (Mt) mengatasnamakan Ibu Menteri (Linda Gumelar), isi ancamannya jangan menjelek-jelekkan JIS," ujar T (40), ibunda M di kantor OC Kaligis, Plaza Majapahit, Jakarta, Kamis (17/4).Menurut T, pihaknya tidak pernah menjelek-jelekkan sekolah internasional tersebut melalui media massa. Sebab, dirinya selama ini hanya mengungkapkan fakta. "Saya nggak pernah menjelek-jelekan, saya mengutarakan fakta," tegasnya.T menyayangkan, atas peristiwa tersebut sekolah hanya mengungkapkan keprihatinan saja. Selain itu, JIS malah menutupi kasus sodomi yang dilakukan oleh cleaning servicenya. "Di depan saja ngajak kerja sama, di belakang tidak," tegas T kesal.Pengacara keluarga korban mengatakan kliennya sering kali mendapat ancaman dari berbagai pihak setelah kasus ini terungkap. "Pak Mt dapat ancaman beberapa pihak. Kalau mereka menutup, pasti ada yang ditutup-tutupi," kata Kaligis.

Ibu korban: Anak saya bukan hanya disodomi tapi disiksa!

T masih tetap tak terima dengan pihak JIS, karena mereka masih terkesan menutup-nutupi kasus pelecehan seksual terhadap anaknya beberapa waktu lalu. T pun menganggap jika anaknya tak hanya disodomi tapi juga disiksa."Saya minta keadilan, saya minta JIS bertanggung jawab. Kalau menurut saya bukan hanya diperkosa, tapi disiksa," kata T di Jakarta, Kamis (17/4).Selain itu, dia mengaku sebelum mengadu kepada kepolisian, sebenarnya dirinya lebih dahulu ceritakan peristiwa kejahatan seksual ini kepada sekolah. Bahkan, T meminta agar persoalan itu kepada semua wali murid tetapi jangan disebutkan siapa yang melapor.Sayangnya, pihak sekolah masih menutup perihal tersebut. Bahkan, JIS tidak pernah mengungkapkan kepada orangtua murid lainnya tentang adanya kejadian tersebut."Dari kejadian-kejadian, tambah lama, mereka seperti menutupi. Mereka tidak pernah mengungkapkan kepada wali murid bahwa ada seksual abuse," ungkapnya."Mereka (JIS) mikir hanya pukul-pukul anak. Padahal mereka, cleaning service melakukan perkosaan," imbuhnya.Selain itu ia menegaskan sudah salah pilih sekolah. Bahkan, dia menegaskan tidak akan menyekolahkan anaknya di sekolah berstandar internasional tersebut."Kalau sekolah (lagi) di JIS, sorry saja nggak mau. Saya keliru pilih sekolah," katanya.Disinggung apakah akan memasukkan anaknya ke dalam homeschooling, dirinya pun membantah. Menurutnya, metode sekolah seperti itu malah membuat anaknya menyendiri. Maka dari itu, secara tegas, bahwa bocah laki-lakinya tersebut bakal tetap dimasukan dalam sekolah normal."Saya pasti menyekolahkan anak saya, saya tetep sekolahin normal. Tapi saat ini saya pilih-pilih (sekolah) yang kecil saja," tegasnya.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswa SD di Jombang Diduga Dibully, Orangtua Kecewa Anak Bocor di Kepala Tapi Sekolah Acuh
Siswa SD di Jombang Diduga Dibully, Orangtua Kecewa Anak Bocor di Kepala Tapi Sekolah Acuh

Lemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK

Keluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh

Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.

Baca Selengkapnya
Ironis Siswi SMP di Muba Dibully 5 Teman Sekelas, Korban Dipaksa Sujud dan Cium Kaki Pelaku
Ironis Siswi SMP di Muba Dibully 5 Teman Sekelas, Korban Dipaksa Sujud dan Cium Kaki Pelaku

Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa

Baca Selengkapnya
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah
Pilu Siswa SD di Sukabumi, Dibully Teman Kelas hingga Patah Tulang Lalu Diintimidasi Sekolah

Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis

Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis

Baca Selengkapnya
Mengalami Perundungan Selama 3 Tahun Sekolah, Siswi SMK Depresi hingga Meninggal Dunia
Mengalami Perundungan Selama 3 Tahun Sekolah, Siswi SMK Depresi hingga Meninggal Dunia

Sebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.

Baca Selengkapnya
Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak
Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak

Pihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Bully SMA Binus Serpong Tolak Damai, Ini Alasannya
Keluarga Korban Bully SMA Binus Serpong Tolak Damai, Ini Alasannya

Keluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.

Baca Selengkapnya
Dihujat Netizen Usai Viral Video Ejek 'Darah Anak Palestina', Siswi SMP Jakarta Menangis Ketakutan
Dihujat Netizen Usai Viral Video Ejek 'Darah Anak Palestina', Siswi SMP Jakarta Menangis Ketakutan

Budi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.

Baca Selengkapnya
Imbas Balita Dianiaya di Daycare Depok, Orang Tua Ramai-Ramai Tarik Anak dari Wensen School
Imbas Balita Dianiaya di Daycare Depok, Orang Tua Ramai-Ramai Tarik Anak dari Wensen School

Para orang tua sepakat untuk menarik anak-anak dari Wensen School imbas kasus penganiayaan balita di daycare Depok itu.

Baca Selengkapnya
Trauma, Siswa SD di Jombang Korban Dugaan Bullying Tak Mau Sekolah
Trauma, Siswa SD di Jombang Korban Dugaan Bullying Tak Mau Sekolah

Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.

Baca Selengkapnya