5 Kendala tim SAR evakuasi jenazah Eri Yunanto dari kawah Merapi
Merdeka.com - Sejak dikabarkan jatuh ke kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5), tim SAR gabungan bergerak ke puncak untuk menyelamatkan Eri Yunanto (21), mahasiswa semester VI Jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Peristiwa nahas ini terjadi saat Eri nekat naik ke puncak Garuda yang berada di bibir kawah Merapi, hanya untuk berfoto. Pijakan tempat kaki Eri ternyata runtuh. Kejadian ini membuatnya terjatuh hingga ke dasar kawah.
Teman korban, Teofilus Diki yang saat itu diminta memfoto, masih syok melihat sahabatnya pergi dengan cara yang tidak terduga.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
Setelah dua hari dilakukan upaya evakuasi, Senin petang, jenazah Eri ditemukan di kedalaman 200 meter kawah Merapi.
"Benar, korban sudah kita temukan di kedalaman 200 meter dalam keadaan meninggal. Ini sedang kami lakukan proses evakuasi," kata Komandan tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo kepada wartawan di Boyolali, Senin (18/5).
Tidak mudah mengevakuasi jasad korban. Alat pendukung yang memadai, ketepatan waktu dan kondisi di puncak menjadi kuncinya. Rencananya, besok Selasa evakuasi bakal dilanjutkan kembali.
Berikut kendala tim SAR gabungan mengevakuasi Eri:
Gas beracun muncul dari kawah Merapi
Tim SAR gabungan dan relawan akhirnya menemukan lokasi jatuhnya Eri, di area kawah Merapi pada kedalaman sekitar 200 meter. Meski demikian, tim SAR kesulitan menuju titik keberadaan Eri."Proses evakuasi dilakukan oleh tim penyelamat harus secara hati-hati, karena ada gas beracun yang ada di kawah Merapi," ujar Pelaksana Harian Kepala Balai TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) Tri Atmojo kepada wartawan di Posko Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (18/5).Tri menjelaskan, hingga Senin sore, proses evakuasi Eri Yunanto yang terjatuh dari bibir kawah Merapi masih berlangsung. Dari koordinasi tim di puncak Merapi menyebutkan, tubuh Eri ditemukan pukul 13.30 WIB.
Terlalu berisiko evakuasi di malam hari
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, Surono, mengimbau tim evakuasi tidak dilakukan hingga malam. Sebab menurut dia, sorot sinar matahari ke kawah Merapi bisa membuat gas beracun cepat memuai sehingga risiko keracunan lebih kecil."Jangan lakukan evakuasi saat matahari tenggelam atau cahayanya tidak ada, misalnya pada malam hari, mendung, atau pagi hari. Harus lakukan evakuasi saat sinar matahari sudah menyinari kawah," kata Surono kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (18/5).Menurut Surono, sinar matahari di kawah Merapi bisa membantu proses pemuaian gas beracun lebih cepat. Hal ini menguntungkan bagi tim evakuasi karena resiko bisa ditekan."Asal ada sinar matahari saja. Paling tidak tekanan di dasar kawah itu tinggi sehingga memuaikan konsentrasi gas yang ada," tambah Surono.Meski demikian, Surono tetap meminta tim evakuasi yang turun ke kawah menggunakan masker seluruh wajah. Jika diperlukan juga menggunakan tabung oksigen.
Suhu panas kawah Merapi berkisar 400 derajat celsius
Tim penyelamat gabungan melanjutkan upaya evakuasi Eri Yunanto. Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi mengatakan evakuasi terkendala aktivitas Gunung Merapi."Posisi terakhir memang Eri sudah ketahuan titik posisinya, cuma untuk evakuasi sangat sulit sekali karena kedalaman 200 meter. Kemudian munculnya aktivitas gunung, kawah memunculkan panas," kata Gatot saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).Menurut Gatot, suhu kawah Merapi berada di kisaran 400 derajat celsius. Perlu perhitungan waktu yang matang supaya tim bisa turun ke dasar kawah dan mengevakuasi Eri.Titik koordinat lokasi Eri diketahui berdasarkan pesawat nirawak (drone) milik tim penyelamat. Sementara dalam proses evakuasi, teknik bakal digunakan adalah penyelamatan vertikal (vertical rescue).
Batuan di puncak Merapi mudah runtuh
Anggota tim SAR Boyolali, Indriarto mengeluhkan sulitnya medan hingga menyulitkan proses evakuasi, akibat banyaknya batuan muda yang mudah runtuh.Apalagi, jatuhnya pendaki ke dalam kawah juga baru kali pertama terjadi."Tim kami telah cukup berpengalaman dan dilengkapi peralatan yang cukup lengkap dan canggih. Semoga tidak ada kendala," terangnya.
Cuaca buruk dan asap beracun
Setelah sempat terhambat cuaca buruk dan munculnya gas solfatara yang cukup tebal, pencarian Eri kembali dilanjutkan pada hari Senin (18/5)."Cuacanya sangat cerah, tidak seperti kemarin. Asap solfatara yang kemarin terlihat tebal, ini hanya keluar tipis dari dalam kawah," kata Kasi Operasional Basarnas Jawa Tengah, Tri Joko Priyono kepada wartawan, Solo, Senin (18/5).Kondisi itu, lanjut Joko, diharapkan bisa mempermudah evakuasi mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu. Menurut Joko, proses evakuasi pada hari Minggu kemarin sempat terhenti lantaran asap solfatara cukup tebal. Sehingga kemarin pihaknya hanya fokus ke penyiapan jalur penyelamatan."Kami berharap kondisi kawah Merapi bisa terus kondusif sepanjang hari ini. Semoga bagian dalam kawah tidak panas," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaAdapun jarak puncak menuju pos evakuasi Batu Plano Gunung Marapi kira-kira dua setengah jam.
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3km dari kawah/puncak.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaTim dokter sejauh ini mencocokan sidik jari dengan KTP elektronik para korban.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaHingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Baca Selengkapnya