5 Kesederhanaan Soeharto soal pakaian sampai pengawalan
Merdeka.com - Soeharto di mata orang-orang terdekat ternyata sosok yang sederhana, baik saat masih berkuasa maupun setelah lengser. Kesan ini tentu jauh dari yang dibayangkan publik terhadap presiden terlama di Indonesia.
Berbagai kisah kesederhanaan Pak Harto diungkapkan oleh mantan ajudan dan pengawalnya dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories'. Tak hanya soal makanan, Soeharto pun tak pernah berlebihan dalam berpakaian.
Bahkan, setelah tidak lagi berkuasa Soeharto merasa dirinya tak lagi pantas diperlakukan seperti seorang pejabat. Dengan tegas, Pak Harto meminta agar tak lagi dikawal saat berada di jalan raya.
-
Mengapa Soeharto merasa tidak percaya diri? Soeharto masih mengingat sosok wanita itu. Tapi dia sempat tidak percaya diri alias tidak pede. “Apa Dia Akan Mau?“ Apa Orang Tuanya Akan Memberikan?“ Mereka orang ningrat, kata Soeharto.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Kapan Soeharto lengser dari jabatan presiden? Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
-
Kenapa Soeharto tidak mau diistimewakan di jalan? “Kalau Mereka Dibiarkan Jalan Pelan-Pelan kan Tidak Mengganggu Rombongan.“ Wiranto terkejut mendengar kalimat itu diucapkan oleh seorang presiden yang punya previlege keamanan dan pengawalan khusus di Jalan Raya.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
"Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa, jadi kasih tahu polisinya," kata Soeharto seperti dituturkan Maliki Mift. Maliki merupakan mantan pengawal khusus Soeharto.
Gemar pakai kaus usang
Golf menjadi salah satu olahraga yang digemari oleh Presiden Soeharto waktu itu. Suatu hari ketika hendak bermain, Soegiono yang kala itu menjadi ajudan menyiapkan baju baru buat Soeharto.Soegiono, yang pensiun dengan pangkat Letjen TNI (purn) mengisahkan bagaimana bandelnya Soeharto soal pakaian. Bahkan, lulusan Akabri 1971 itu meminta agar pengurus rumah tangga menyimpan celana dan kaos golf Pak Harto yang sudah usang."Tetapi beliau malah menanyakan celana dan kaus yang biasa dipakainya," ujar Soegiono.Tak hanya itu, kemudian Soeharto malah membagikan kaus-kaus baru kepada staf. "Saya kira beliau mau pilih salah satunya. Pak Harto malah berangkat main golf dengan kaus yang lama," kenangnya.
Suka singkong
Sosok mantan Presiden Soeharto yang sederhana dan bersahaja terus dikenang oleh Haryono Suyono, bekas Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup di era Orde Baru. Salah satu yang terus diingat adalah pertemuan di Istana negara pada 1997.Kala itu Haryono yang tengah berada di Jawa Timur mendadak disuruh menghadap Pak Harto. Dalam hati tentu Haryono heran ada apa dirinya secara mendadak dipanggil. Namun perasaan berubah tenang ketika Pak Harto menyapa dengan lembut.Saat mulai berbincang-bincang, staf Istana menyajikan singkong rebus dan makanan pedesaan lainnya. Tentu makanan itu untuk sekelas presiden cukup mengejutkan. Tapi tak disangka ternyata Pak Harto memang menyukai itu."Ini makanan kesukaan saya di Istana," kenang Haryono.
Pakai batik sederhana
Maliki Mift pada tahun 1998 ditunjuk menjadi pengawal khusus mantan Presiden Soeharto. Rasa canggung tentu ada, wajar saja karena Maliki harus mendampingi mantan presiden yang 32 tahun berkuasa.Awal-awal bertugas mantan Paspampres itu harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan Pak Harto. Namun, ada kejadian yang di luar dugaan Maliki. Meski berlabel mantan presiden, ternyata Soeharto sosok yang sederhana.Suatu kali kenang Maliki, dirinya mendampingi Pak Harto keluar rumah. Di pikiran Maliki untuk penampilan sudah tentu harus bagus, rapi. Akhirnya Maliki memilih mengenakan sutra. Tapi alangkah terkejutnya Maliki ketika melihat Pak Harto."Pak Harto mengenakan batik sederhana, yang sehari-hari dipakai di rumah, bukan dari sutra atau bahan mewah lainnya," kata Maliki.Melihat Pak Harto tampil sederhana, rupanya Maliki jadi tak enak hati sendiri, "Diam-diam saya langsung balik kanan ke kamar ajudan untuk mengganti batik sutra dengan batik sederhana pula," kenangnya.
Tak mau bawa banyak pengawal
Wiranto begitu mengingat Soeharto sebagai sosok yang sederhana dan memikirkan kepentingan rakyat. Mantan ajudan Soeharto pada 1989-1993 itu tak pernah melupakan bagaimana Pak Harto sangat memahami kapan butuh pengawalan lengkap, dan kapan secukupnya. "Setiap kali hendak bermain golf di Rawamangun, Pak Harto hanya dikawal satu jip. Pengawal di belakang," ujar Wiranto dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories'.Tah hanya itu, Wiranto mengisahkan ketika tiba di Jalan Pemuda dan hendak belok kiri ke arah Rawamangun, antrean kendaraan yang dihentikan polisi sudah terlalu panjang. Terdengar juga klakson bersahut-sahutan."Lain kali polisi tidak perlu menyetop mereka terlalu lama. Mereka kan punya keperluan yang mendesak, sedang saya kan hanya berolahraga. Jadi biar saya menunggu sebentar, kan tidak apa-apa," kata Wiranto.
Menolak dikawal polisi
Maliki Mift, mantan pengawal khusus Soeharto mengisahkan betapa sederhana Pak Harto, meski sempat berkuasa selama 32 tahun. Pak Harto, menurutnya, saat di jalan raya menolak mendapat pengawalan dari kepolisian."Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa, jadi kasih tahu polisinya," kenang Maliki.
Baca juga:Cerita Presiden Soeharto, pengamen dan koruptor5 Cerita makanan sederhana favorit Soeharto5 Kisah menarik blusukan Soeharto4 Cerita menarik Soeharto dan hobinya memancing4 Tradisi spiritual dan kebatinan Pak Harto (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaMomen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaIni kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi
Baca SelengkapnyaHidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaKIsah Presiden ke-2 RI pernah ingin jadi sopir taksi dan berhenti dari militer.
Baca SelengkapnyaSekarang banyak aksi pengemudi pakai sirene minta diistimewakan di jalan tol. Presiden Soeharto punya kisah menarik.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca Selengkapnya