Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Kisah pengabdian tanpa batas dokter Lo

5 Kisah pengabdian tanpa batas dokter Lo dr Lo dari Solo. ©2013 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Sosok Lo Siaw Ging patut dijadikan teladan bagi para dokter di Tanah Air. Dokter berusia 79 tahun itu mengabdikan hidupnya di dunia kesehatan dengan memberi pelayanan tanpa meminta imbalan.

Kepada pasien tidak mampu Lo selalu memberi kemudahan. Selain tak dikenakan biaya periksa, mereka juga diberikan obat secara cuma-cuma. Jika obat yang dibutuhkan tak tersedia, Lo memberikan resep untuk ditukarkan obat ke apotek terdekat.

Lo membuka praktik di Jalan Yab Tjwan Bing No 7, Jagalan, Solo, setiap hari, pagi dan sore, kecuali Minggu. Lo merasa panggilan hati untuk mengabdi ke masyarakat lebih kuat dibandingkan hanya mementingkan materi.

Suami Maria Gan May Kwee mengaku bisa seperti sekarang ini karena teringat pesan dari sang ayah. Selain itu seorang dokter di Solo yang dikenal dengan nama dokter Oen, almarhum juga menginspirasinya buat hidup sederhana.

"Saya selalu ingat pesan beliau (ayah). Beliau bilang kalau saya ingin menjadi dokter, ya harus mau menolong sesama. Menolong orang yang tidak mampu, jangan mencari materi, jangan mencari keuntungan. Kalau mau kaya ya berdagang saja, jadi pengusaha saja, jangan jadi dokter," kisahnya.

Berikut kisah pengabdian tanpa batas dokter Lo:

Tak pernah minta uang muka ke pasien

Dokter Lo berpesan agar fungsi sosial ini selalu diterapkan oleh para dokter. Hal itu yang selalu dijalankan baik saat praktik di rumah, maupun di Rumah Sakit Kasih Ibu yang dipimpinnya."Kami tidak pernah menerapkan adanya uang muka saat pasien mau masuk. Coba bayangkan kalau ada pasien kecelakaan yang perlu mendapatkan pertolongan secepatnya, bisa-bisa nyawanya tidak tertolong. Padahal yang membawa ke rumah sakit kan polisi, masa mereka yang mau bayar," ungkapnya.Selama menjadi Direktur dari tahun 1981 hingga tahun 2004 di RS di Kasih Ibu, Lo tak pernah membuat peraturan yang memberatkan pasien. Hal tersebut hingga saat ini masih dipertahankan di rumah sakit yang berada di Jalan Slamet Riyadi tersebut.Untuk dokter sekarang, Lo yakin mereka juga mempunyai fungsi sosial. Lo juga memaklumi jika banyak dokter di zaman sekarang lebih mementingkan materi. Namun dirinya berpesan agar tetap tidak melupakan fungsi sosial."Sekolah kedokteran sekarang itu mahal, jadi wajar saja jika mereka tetap memasang tarif cukup mahal. Tapi tetap jangan lupa mengabdi pada rakyat," katanya.

Tak bedakan pasien miskin dan kaya

Selain tidak pernah memasang tarif, yang istimewa dari dokter Lo adalah tak pernah membedakan pasien kaya dan miskin. Dari kalangan manapun, pasien akan mendapatkan pelayanan yang sama, tak ada yang diistimewakan. Di mata pasien tidak mampu, dokter Lo memang bagaikan malaikat penolong.Meski sering bersikap galak, dokter Lo tetap dicintai pasien dan warga Solo. Ia menjadi rujukan berobat terutama bagi mereka yang tidak mampu. Namun dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini merasa apa yang ia lakukan bukan sesuatu yang luar biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan."Ini sudah tugas saya sebagai seorang dokter, jangan dibesar-besarkan. Dokter lain juga bisa melakukan seperti yang saya lakukan, menolong pasien, siapapun dan dari kalangan manapun," katanya.

Bayar resep pasien

Tugas dokter Lo belum selesai sampai memberikan pelayanan kesehatan gratis. Kadang kala ada pasien tidak mampu, biaya menebus obat di apotek ditanggung olehnya."Di sini banyak pasien yang tidak mampu. Saya berikan resep, nanti tagihan dari apotek masuk ke saya. Setiap bulan tagihan dari apotek kadang mencapai Rp 10 juta," katanya.Menurut Lo, jika dia tak memiliki obat yang dibutuhkan, pasien akan diberikan resep untuk ditukarkan ke apotek terdekat. Meski kena biaya, Lo, bersyukur masih ada pihak-pihak yang membantu. "Tetapi syukur ada beberapa donatur yang membantu saya," katanya.

Marah kalau pasien tanya tarif

Lo Siaw Ging atau dikenal dengan panggilan dokter Lo terkenal galak di mata pasien. Tak hanya di rumah tempat dia membuka praktik, namun juga di di rumah sakit tempatnya bekerja, RS Kasih Ibu, Solo.Kemarahan Lo tentu bukanlah untuk menakut-nakuti pasien, agar tidak lagi berobat ke tempatnya. Namun agar pasien disiplin dalam menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit lagi. Bahkan Lo sangat kesat jika pasien datang dalam kondisi yang sudah terlambat, dan Atau menganggap enteng penyakit. Hal lain yang kadang membuat Lo marah adalah saat pasien menanyakan ongkos periksa padahal pasien itu tidak punya uang."Saya itu sebenarnya bisa melihat, mana pasien saya yang mampu bayar, mana yang tidak. Atau mana yang tidak mampu sama sekali. Saya kadang memang marah, kalau mereka menanyakan ongkos periksanya berapa, padahal sudah kelihatan mereka tidak mampu. Saya akan membebaskan biaya periksa, bahkan pasien yang tidak mampu resep obatnya akan saya berikan. Nanti rumah sakit atau apotek biar menagih ke sini," ujar Lo ketika merdeka.com berkunjung ke kediamannya, Jumat (29/11).

Tidak pernah meminta bayaran

Lo Siaw Ging atau lebih akrab disapa dokter Lo tidak pernah pasang tarif pada pasiennya. Bahkan dari 60 persen pasiennya tidak membayar biaya periksa. Lo memilih mengabdikan hidup dan profesinya untuk masyarakat. "Dulu pasien saya lebih dari 100. Sekarang setiap hari pasien saya itu ada sekitar 60 orang. Ada yang bayar, ada yang tidak. Saya tidak pernah meminta bayaran atau pasang tarif. Mau bayar silakan, mau tidak juga tidak masalah. Yang penting saya bisa melayani mereka," ujar dokter Lo kepada merdeka.com saat bertandang ke rumahnya, Jumat (29/11).Menurut Lo, panggilan hati untuk mengabdi ke masyarakat lebih kuat dibandingkan hanya mementingkan materi. "Saya akan terus mengabdikan diri saya, sebagai dokter selagi saya mampu. Seperti tentara, selama saya masih dibutuhkan," pungkasnya.

Baca juga:Ini pesan dr Lo buat para dokter mudaIni dokter Lo, tak pernah memasang tarif saat layani pasienSoal kedermawanan, dokter Lo terinspirasi ayah dan dr OenDokter Lo terkenal galak, marahi pasien kalau tanya tarif berapaDokter Lo: 40 persen pasien saja yang bayar cukup buat hidup (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun

Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Kabar Duka, Dokter Dermawan Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Baca Selengkapnya
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien

Ia punya prinsip hidup jadi dokter bukan jalan untuk kaya raya.

Baca Selengkapnya
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara

Dokter Lie rela tinggal berminggu-minggu di tengah hutan belantara Papua demi melayani pasien.

Baca Selengkapnya
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru

Perempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Hidup Pria Penderita Stroke di Palangkaraya, Bikin Warganet Salut dan Haru
Viral Kisah Hidup Pria Penderita Stroke di Palangkaraya, Bikin Warganet Salut dan Haru

Pemilik akun @mukhlis_142 menceritakan kisah seorang bapak penderita stroke yang ia temui secara random.

Baca Selengkapnya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya

Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat

Baca Selengkapnya
Momen Menyedihkan Pasien Lansia Dirawat di RS Tak Ada Keluarga yang Menemani, Sampai Tandatangan Operasi Dilakukan Sendiri
Momen Menyedihkan Pasien Lansia Dirawat di RS Tak Ada Keluarga yang Menemani, Sampai Tandatangan Operasi Dilakukan Sendiri

Ada momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.

Baca Selengkapnya
Kisah Sang 'Suster Apung' yang Tetap Mengabdi Meski Sudah Pensiun, 40 Tahun Lebih Naik Kapal Kecil Keliling Pulau Terpencil Demi Obati Orang
Kisah Sang 'Suster Apung' yang Tetap Mengabdi Meski Sudah Pensiun, 40 Tahun Lebih Naik Kapal Kecil Keliling Pulau Terpencil Demi Obati Orang

Andi Rabiah atau yang dikenal dengan sebutan Suster Apung setia naik kapal kecil keliling pulau terpencil demi obati orang.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan

Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.

Baca Selengkapnya