5 Kisah polisi salah tembak
Merdeka.com - Kasus penembakan yang dilakukan Brigadir Satu polisi PY di Semarang bukan yang pertama kalinya terjadi. Peristiwa Brigadir PY ini merupakan kasus yang kesekian kali, polisi menembak warga sipil yang tak berdosa.
Dalam Briptu PY belum diketahui motif pelaku melakukan penembakan tersebut. Namun dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga dalam kondisi mabuk saat menembak korban.
Polisi berdalih akan memproses kasus yang melibatkan anggotanya, namun hanya sedikit yang kasusnya naik ke persidangan. Benarkah amburadulnya rekruitmen polisi menjadi penyebab sering polisi main tembak.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Berikut 5 kisah polisi yang salah tembak terhadap warga sipil.
Guntur Sukistyo kena peluru nyasar
Pada Selasa (30/10), Guntur Sukistyo (17) warga Desa Karang Malang, Tegal, Jawa Tengah menjadi korban peluru nyasar yang diduga berasal dari anggota Reserse Kriminal (reskrim) Polres Tegal. Peluru nyasar itu mengenai tulang pipi sebelah kirinya. Serpihan peluru itu juga mengenai sisi wajah yang lain sehingga Guntur harus menjalani operasi. Diduga, peluru itu menembus pipi dari arah depan dan menerobos tulang hingga tembus ke samping dekat telinga. Pada bagian luar, korban mendapatkan tiga jahitan untuk menutup lukanya tersebut.
Bocah 4 tahun kena peluru nyasar
Seorang bocah berumur 4 tahun, Rendi terkena peluru nyasar yang ditembakkan polisi di Kabupaten Bengkalis, Riau. Saat itu enam anggota kepolisian bersama petugas sekuriti perusahaan mengejar pencuri buah sawit dan karet PT Ade Plantation.Polisi melepaskan tembakan, namun bukan mengenai pencuri malah kena bocah malang tersebut. Rendi saat itu sedang ikut bersama bapaknya bekerja di perusahaan perkebunan PT Ade Plantation, sebagai buruh pengambil karet."Tiba-tiba saja anak itu (Rendi) menjerit, setelah itu diketahui badannya kena peluru nyasar," kata seorang paman korban yang tidak mau namanya dituliskan, Senin (15/4).Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya insiden salah tembak itu. Dia berjanji akan segera memproses pelakunya.
Balita kena peluru nyasar
Seorang balita Fatir (1) di Makassar terkena peluru nyasar oleh orang tak diketahui. Fatir saat itu tengah bermain dengan kakaknya, Putra (2) dan Fadel (4), di depan televisi di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara letusan keras. "Awalnya ibu Fathir bilang lampu yang meletus. Namun, keluarga kaget saat melihat kepala Fathir mengeluarkan darah," ungkap Ayah Fathir, Fikar beberapa waktu lalu.Ternyata Fathir kena peluru nyasar entah dari mana. Operasi pengeluaran proyektil peluru dari kepala Fathir yang mengenai otak belakangnya tertunda beberapa kali karena kondisi kesehatannya menurun. Fatir sempat dirawat 35 hari di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar sebelum akhirnya meninggal dunia.
Ridwan tewas dibedil polisi
Pada Rabu (20/3), seorang warga Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, bernama M Ridwan terkena peluru nyasar dari lima anggota Polres setempat. Ridwan tewas seketika setelah dada bagian kiri tertembus peluru milik anggota Polresta Sukabumi, kemarin.Saat itu, lima polisi tengah memburu pelaku pencurian sepeda motor. Namun mereka salah tembak dan kabur setelah mengetahui Ridwan tewas.Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso membenarkan kelima anggotanya yang diduga salah tembak. Ia pun menyampaikan rasa duka dan bela sungkawa terhadap keluarga korban. Ia berharap keluarga korban memaafkan kekhilafan kelima anggotanya saat menjalankan tugas.
ABG nyaris buta kena peluru nyasar
Safira Raudatul Janah seorang gadis remaja (14), terkena tembakan dari seseorang yang diduga polisi berpakaian sipil. Saat itu, Sabtu (9/3) di Jalan Cideng, Gambir, polisi hendak membubarkan balapan liar dengan melepaskan tembakan ke atas. Namun, tembakan itu salah sasaran dan mengenai mata kaki kiri gadis itu. Serpihan proyektil bersarang di dekat mata kaki kirinya.Atas hal ini keluarga Safira menuntut pelaku dihukum. Namun dari pihak kepolisian seolah tutup mata, kasus ini tidak pernah diproses. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelima anggota polisi yang menyelewengkan barang bukti itu merupakan anggota Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri Susno Duadji menjadi salah satu sosok yang paling lantang dalam menyoroti kasus Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaKomisi III juga mengecam tindakan salah tangkap yang dilakukan polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca Selengkapnya" Diproses pidana sekaligus etik," kata Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky Indarti.
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca Selengkapnya