5 Kisah tragis pembunuhan Holly di apartemen Kalibata
Merdeka.com - Holly Anggela Hayu Winanti ditemukan tewas bersimbah di kamar lantai 9 AT, Tower Ebony, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Kemungkinan wanita 37 tahun ini mati dibunuh seseorang secara keji.
Cerita pembunuhan ini semakin tragis setelah petugas keamanan menemukan laki-laki terjun dari kamar Holly beberapa saat setelah lelaki tersebut kedapatan berada di sana. Kematian tak wajar ini diwarnai juga dengan kisah asmara sampai panggilan minta tolong sebelum akhirnya Holly meregang nyawa.
Motif pembunuhan terhadap Holly pun hingga kini masih gelap. Polisi kesulitan mengungkap motif lantaran pria yang diduga membunuh Holly juga tewas karena bunuh diri.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Berikut adalah 5 cerita tragis di balik kematian Holly yang dirangkum merdeka.com
Lokasi pembunuhan Holly penuh darah
Polisi menemukan banyak ceceran darah di kamar lantai 9 AT, Tower Ebony, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Saksi melihat korban Holly Anggela Hayu Winanti, pemilik kamar apartemen, bersimbah darah dengan luka menganga pada kepala dan lebam-lebam di badan."Dalam kamar ditemukan banyak darah di lantai. Berdasarkan keterangan salah satu saksi bahwa ia melihat korban perempuan dengan luka pada kepala dan leher lebam. Kemudian dia dilarikan ke rumah sakit oleh 2 orang, korban dibawa ke RS Triyadipa Pancoran," kata Kabag Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (1/10).Di kamar apartemen, polisi juga menemukan bekas telapak tangan di pintu kamar, bekas sepatu dan pintu rusak, kusen pegangan kunci diperkirakan karena ditendang. Di kamar itu Holly ditemukan oleh saksi terluka penuh darah.Nama korban di dalam kamar adalah Holly Anggela Hayu Winanti, kelahiran Magelang, 11 April 1976, Halan Talang, Kelurahan Pegangsaan, Menteng Jakpus. Jenazah Holly dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat.
Holly minta tolong temannya lewat telepon
Holly Angela Hayu Winanti sempat menghubungi temannya untuk minta tolong. Holly menelepon Rian, temannya sebelum dianiaya dan tewas di RS Triadipa, Pancoran."Dia (Holly) sempat menelepon minta tolong gitu, namun mati teleponnya, setelah itu saya telepon balik berapa kali enggak diangkat kemudian teleponnya mati," ujar Rian kepada wartawan di RSCM, Selasa (1/10).Rian mengaku tak mengenal pria yang diduga selingkuhan Holly yang tewas terjun dari lantai 9AT Apartemen Kalibata City. Meski sering nongkrong bareng dengan Holly, Rian tak pernah bertemu dengan pria tersebut."Saya sih sering ngumpul bareng, nongkrong bareng udah lama sama dia (Holly), tapi saya tidak kenal sama pria yang loncat itu," jelas Rian.
Holly telepon ibu angkat dan mengaku dipukuli
Selain Rian, Holly juga sempat menelepon ibu angkatnya. Saat itu, Holly meminta tolong karena tengah dipukuli dan dalam kondisi kritis."Korban Holly sempat telepon ibu angkatnya, mengatakan dia sedang dipukuli," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto saat dihubungi, Selasa (1/10).Si ibu angkat lantas menghubungi petugas keamanan apartemen Kalibata City. Dia mengabarkan Holly tengah dipukuli seseorang.Mendapat kabar itu, petugas keamanan langsung menuju kamar Holly di lantai 9 Tower Ebony Apartemen Kalibata City. Namun, saat itu pintu dalam kondisi terkunci. Alhasil, petugas keamanan mendobrak pintu dan mendapati Holly sedang dalam kondisi kritis."Holly sekarat, dan sempat dilarikan ke rumah sakit," ucapnya.Di dekat korban, petugas keamanan menemukan sebilah besi sepanjang 50 cm. "Ketika satpam sampai ke kamar korban, ia menemukan sebilah besi sepanjang 50 centimeter yang berada di dekat korban," ujar Rikwanto.Polisi telah memeriksa enam orang saksi dalam kasus itu dari petugas keamanan apartemen hingga keluarga Holly.
Ada pria yang melompat dari jendela
Petugas keamanan Apartemen Kalibata City langsung menuju kamar 09 AT lantai 9, Tower Eboni, setelah mendapat laporan Holly tengah dipukuli. Di lokasi, petugas keamanan mendapati Holly sedang dalam kondisi kritis.Petugas keamanan juga sempat melihat pria yang diduga kekasih Holly melompat dari kamar apartemen tersebut."Satpam sempat melihat Mr X melompat," kata salah seorang perempuan yang mengaku kerabat Holly di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Selasa (1/10).Pria yang diduga kekasih Holly itu tewas setelah melompat dari lantai 9 Tower Eboni, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (30/9) sekitar pukul 23.10 WIB. Menurut keterangan sejumlah saksi mata, pria tersebut masih sempat menggerakkan telapak tangannya usai jatuh dari lantai 9.
Holly diduga dibunuh selingkuhannya
Holly Angela Hayu Winanti diduga dibunuh pria yang terjun dari kamar apartemen tersebut. Diketahui pria itu merupakan selingkuhan Holly.Menurut informasi yang diperoleh merdeka.com di lokasi, Holly sudah bersuami yang bekerja di Australia dan rencananya pulang ke apartemen itu hari ini."Suaminya itu tinggal di Australia dan biasanya mengunjungi Holly sekitar enam bulan sekali di apartemen ini," ujar salah satu penghuni Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang enggan disebutkan namanya, Selasa (1/10).Menurut penghuni tersebut, Holly terlibat pertengkaran hebat dengan seorang pria yang terjun tersebut karena Holly ketahuan selingkuh juga dengan pria lain. "Pria itu marah karena Holly ketahuan selingkuh sama pria lain. Tapi kalau pria itu tahu kalau Holly sudah punya suami yang tinggal di Australia," ungkapnya."Jadi, itu pria yang jatuh itu marah karena Holly ketahuan selingkuh dengan orang lain di luar suaminya yang tinggal di Australia itu," tegas warga tersebut.
Baca juga:Keluarga benarkan suami Holly adalah Gatot SupiartonoKronologi sebelum Holly Angela ditemukan tewas di Kalibata CityHolly alias Niken sudah nikah tiga kali dan punya 3 anakHolly diduga istri siri Auditor Utama BPK Gatot SupiartonoKetua BPK minta Gatot cepat pulang & beri penjelasan soal Holly (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaMotif masih sulit diungkap polisi kendati telah menangkap pelaku berinisial AH (26).
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaJenazah itu diketahui atas nama inisial RA yang berusia 40 tahun.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan diketahui identitas empat jasad tersebut dua pria berinisial EA dan JWA serta dua wanita berinisial JL dan AIL.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan awal polisi diperkirakan empat mayat tersebut lompat dari lantai 22 apartemen.
Baca Selengkapnya