5 Menit mencekam, Siti & keluarga selamat dari banjir bandang Garut
Merdeka.com - Siti Metmainah Ulfa (21) masih ingat betul detik-detik bencana alam banjir bandang menerjang Kabupaten Garut. Siti dan keluarga mungkin ikut tersapu derasnya air jika malam itu tidak segera mengungsikan diri ke tempat lebih tinggi.
Siti tinggal di Sindanghela, RT1/RW21, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Pada Selasa (20/9) malam itu, kata dia, suasana begitu mencekam. Hujan sangat deras, Siti punya firasat tidak mengenakkan. Apalagi, rumahnya begitu dekat dengan Sungai Cimanuk.
Firasatnya benar, sungai yang membelah Garut meluap hingga memporak-porandakan enam kecamatan di kabupaten yang terkenal dengan oleh-oleh khas dodol.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
"Jadi saat kejadian saya sudah enggak enak perasaan. Mau ditidurin enggak bisa tidur, pas lihat keluar rumah ini kok hujan besar banget, genangan sudah mulai ada," ungkap Siti berkisah pada merdeka.com di tempat pengungsian Makorem 062 Garut, Kamis (22/9).
Akhirnya Siti langsung menggendong anaknya yang masih balita untuk pergi keluar rumah dan mencari tempat yang lebih aman. Bersama suami dan ibunya, Siti pergi meninggalkan rumah tanpa berpikir panjang.
"Saya enggak bawa apa-apa. Yang penting saat itu saya selamat. Saya lari ke rumah saudara saya yang agak atas, kalau rumah saya mah kan di lebak (bawah) dekat banget sama Sungai Cimanuk," sambungnya.
Banjir bandang Garut
Meski hujan terus mengguyur, Siti, suami, anak dan ibunya berjalan perlahan menyusuri jalan menunggu ke rumah kerabat. Di tengah perjalanan, dia tiba-tiba mendengar suara teriakan bersahutan untuk menyelamatkan diri masing-masing sebab luapan air sudah mulai terjadi. Kejadian begitu cepat.
"Akhirnya saya sampai di rumah saudara saya. Hanya sekitar lima menit, wuzzzzz... Sapuan air terlihat, melihat air itu sudah kaya ombak di laut, saya lihat banget air sungai itu meluap makin tinggi karena saya posisinya sudah agak di atas," ujarnya.
Seketika air menyapu pemukiman warga, dia sudah tak memikirkan lagi bagaimana rumah dan barang yang ada di dalamnya. "Saya sudah enggak mikir. Pasti rumah saya habis. Tadi saya lihat ternyata bukan cuma rusak, rata malahan," terang dia.
Rumah Siti kini tinggal puing-puing. Tidak ada barang tersisa sedikitpun. "Uang saja saya tidak megang sama sekali," paparnya.
Siti saat ini mengungsi di Makorem TNI 062 Garut bersama 176 korban lainnya. Pantauan merdeka.com, bantuan terus mengalir untuk korban banjir bandang. Baik logistik maupun makanan di tempat tersebut aman.
Banjir bandang Garut
Sejumlah pejabat mulai dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi terus berdatangan memberikan bantuan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang Sukabumi akibat meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin (2/12) malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter menimpa penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaKini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya