5 Negara ini bertikai dengan Malaysia soal perbatasan
Merdeka.com - Negeri jiran Malaysia kini tengah bersitegang dengan pengikut Kesultanan Sulu, Filipina untuk memperebutkan daerah Sabah dan Serawak. Untuk mempertahankan wilayahnya, Malaysia mengerahkan pasukan elitenya dan jet tempur setelah beberapa kali digempur pengikut Sultan Sulu.
Kesultanan Sulu berpendapat selama ini Malaysia telah menyewa Sabah dan Serawak seharga 5.300 ringgit saban tahun. Namun kali ini, dia menuntut Malaysia segera mengembalikan daerah itu kepada Kesultanan Sulu dan memberikan ganti rugi atas segala kerusakan dan klaim selama ini.
Bukan kali ini saja Malaysia bertikai soal perbatasan, masih lekang dalam ingatan bagaimana jumawanya Malaysia saat berhasil mengambil Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia pada tahun 2002 silam. Sengketa bukan hanya terjadi antara Malaysia dan Indonesia atau Malaysia-Filipina, pada kenyataannya Malaysia juga beberapa kali 'berebut' wilayah dengan negara-negara lainnya. Berikut adalah negara-negara tersebut.
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Kenapa SARA sering jadi penyebab konflik? Konflik horizontal terbentuk antara individu atau kelompok yang memiliki identitas SARA yang berbeda, sedangkan konflik vertikal terbentuk antara kelompok yang memiliki perbedaan status atau kekuasaan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Tanjung Morawa? Peristiwa ini melibatkan kaum Pribumi yang tidak terima dengan perpindahan hak-hak tanah. Mereka melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian saat itu.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
Malaysia vs Thailand
Wilayah Teluk Thailand adalah konflik perbatasan yang paling mencolok antara negeri gajah putih dan negeri jiran ini. Saat itu Thailand mengklaim bahwa wilayahnya membentang hingga Kualat Tabar, Ko Losin Islet sampai ke Ko Kra yang didasarkan dari perjanjian Anglo-Siamese Treaty tahun 1909.
Namun Malaysia tidak terima, menurutnya daerah Ko Losin Islet tidak dihitung menjadi wilayah Thailand jika dihitung dari batas terluar pantai. Sengeta ini berakhir dengan damai lewat MoU bahkan keduanya berkomitmen melakukan pengembangan dan eksplorasi terhadap daerah yang dulu mereka sengketakan.Namun satu sengketa perbatasan antara dua negara belum sepenuhnya tuntas. Sengketa ini muncul pada tahun 1909 namun hingga kini negosiasi masih berlangsung alot. Pemerintah Malaysia menganggap bukit yang terletak di antara dua negara dan merupakan hulu dari sungai Golok seyogianya milik Malaysia.
Alasannya sederhana, Malaysia berkilah bahwa sulit bernegosiasi dengan Thailand karena kondisi geografis bukit Jeli telah berubah dari sebelumnya.
Malaysia vs Brunei
Perselisihan perbatasan juga terjadi dengan Brunei Darusalam. Kendati punya kedekatan budaya namun sengketa perbatasan yang semakin berlarut membuat hubungan keduanya merenggang sehingga tabu untuk membicarakan masalah perbatasan di kedua negara ini.Salah satunya daerah Limbang, daerah ini pada mulanya dikendalikan oleh kerajaan Serawak, kemudian diklaim oleh Brunei karena sebenarnya secara geografis wilayah merupakan milik Brunei. Tak terima, akhirnya untuk menegaskan kepemilikan, Malaysia memasukkan daerah ini ke petanya pada tahun 1979.Negosiasi pun berjalan alot sampai akhirnya Malaysia tetap menganggap daerah ini sebagai miliknya, hal itu ditandai oleh penandatanganan the Exchange of Letters pada 16 Maret 2009 oleh Sultan Hasan Bolkiah dan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi.Sengketa lainnya datang dari perairan Brunei dan Malaysia. Berdasarkan zona ekonomi ekslusif dalam keputusan Dewan Internasional 1958, wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) melingkupi selatan perairan selatan Borneo. Namun di tahun 1979 justru Malaysia mengeluarkan batas teritorial yang merupakan wilayah ZEE milik Brunei.Tak terima, di tahun 2003 kapal perang Brunei mengusir kapal pengolah minyak dari tempat ini. Sebagai balasan, Malaysia mengirim angkatan laut untuk memblokade kapal perang Brunei. Brunei semakin sering melakukan patroli hingga tidak ada lagi kapal menggali minyak.
Malaysia vs Filipina
Selain bersengketa dengan kesultanan Sulu terkait daerah Serawak dan Sabah, Malaysia dan Filipina pernah sebelumnya bertikai soal pulau Spartly. Pulau Spartly diklaim Filipina sebagai miliknya namun bukan hanya Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei juga turut memperebutkan pulau ini.
Klaim kepemilikan Malaysia tersebut berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Sea's 200-nautical-mile (370 km), dengan dasar aturan itu mereka pun memasukkan pulau ini ke dalam peta nasional mereka.Sedangkan Filipna mengklaim Spratly Island atau yg dikenal sebagai pulau Kalayan didasarkan dari letak geografisnya. Tak mau diklaim sembarangan, Filipina mengeluarkan? Dekrit Presiden Ferdinand Marcos pada 11 juni 1978. Kemudian klaim ini diperkuat dengan? the Philippines Archipelagic Baselines Act Filipina yang ditandatangani oleh Gloria Macapagal-Arroyo pada 11 Maret 2009.
Malaysia vs Singapura
Hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia terbilang rumit, salah satunya soal permasalahan perbatasan di Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh. Pada awalnya komplain datang dari Malaysia soal klaim Pedra Branca oleh Singapura. Malaysia pun membawa bantahannya ke meja Mahkamah Internasional di Hamburg pada 4 September 2003.
Batu Puteh yang terletak di Selat Singapura dan tenggara Johor, Malaysia akhirnya jatuh ke tangan Singapura dengan dasar teritorial perairan pada tanggal 23 Mei 2008.
Malaysia vs Indonesia
Konflik perbatasan antara Indonesia dan Malaysia terjadi di laut Sulawesi. Keduanya mengklaim pulau Ambalat, Sipadan dan Ligitan sebagai miliknya. Sengketa perbatasan ini berawal pada tahun 1969, negosiasi terus berlangsung alot.Saat itu Indonesia berargumen bahwa pulau ini milik Indonesia dengan dasar jika menarik garis lurus dan memajukan koordinat 4? 10' arah utara melewati pulau Sebatik hingga ke pulau Sebatik. Sedangkan Malaysia mengklaim wilayah terirorial jika ditarik garis dari lintang selatan maka dua pulau itu masuk ke dalamnya, klaim ini disahkan sendiri dengan memasukkan dua pulau tersebut ke peta Malaysia pada tahun 1979. Indonesia pun protes.Sengketa perbatasan ini dibawa ke Mahkamah Internasional pada 17 Desember 2002. Mahkamah Internasional memutuskan pulau Ambalat, Sipadan dan Ligitan milik Malaysia dengan dasar sejarah pulau tersebut yaitu Malaysia telah terlebih dulu 'mengurusnya' sejak zaman kolonial. Persoalan ini sebenarnya masih belum selesai apalagi Mahkamah Internasional tidak memutuskan ini dari sudut pandang kekayaan alam yang dimiliki tiga pulau tersebut.Sebelumnya, keduanya juga sama-sama telah melakukan eksplorasi minyak di Ambalat, Indonesia misalnya melalui perusahaan minyak Italia, ENI di tahun 1999. Sedangkan Malaysia dikelola oleh Petronas. Konflik perbatasan sempat juga memicu tensi keduanya dengan insiden dua kapal perang saling berhadap-hadapan.Selain tiga pulau tersebut, ada juga Tanjung Berakit, Bintan. Hal itu bermula dari nelayan Indonesia yang ditangkap di Tanjung Berakit karena dianggap masuk wilayah Malaysia. GPS yang dijadikan rujukan mereka menunjukkan wilayah tersebut masuk ke dalam Kota Tinggi, Johor mereka pun menahan para nelayan itu.Baik Indonesia dan Malaysia sama-sama, belum memutuskan wilayah ini. Indonesia mengatakan bahwa batasan di wilayah ini masih mau dibicarakan namun Malaysia justru mengklaim wilayah ini miliknya dengan dasar aturan teritorial tahun 1979 yang sebenarnya tidak cukup kuat.
Baca juga:Kisah TKI di Sabah, kini harus mengungsi karena perangMenengok pengungsian TKI akibat konflik Malaysia vs Sultan SuluSultan Sulu akan minta bantuan Indonesia buat rebut Sabah (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPerbedaan kondisi jalan di wilayah Indonesia dan Malaysia di area perbatasan itu pun mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaBagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!
Baca SelengkapnyaPemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaKenapa Brunei Darussalam terpecah menjadi dua bagian? Temukan jawabannya berikut ini!
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaWarga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.
Baca SelengkapnyaTak diduga, salah satu provinsi di Indonesia dahulu ada yang bernama Sumatra Tengah. Kini daerah-daerahnya masih ada sampai sekarang.
Baca SelengkapnyaTengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.
Baca SelengkapnyaRevolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.
Baca Selengkapnya