Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pembelaan Atut hadapi tudingan korupsi

5 Pembelaan Atut hadapi tudingan korupsi Ratu Atut diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah mulai cemas setelah adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, ditetapkan tersangka dalam dugaan suap sengketa Pilkada Lebak. Keluarga besar Atut pun kini sering menggelar rapat besar.

"Awalnya keluarga shock, tapi sekarang sering rapat-rapat keluarga untuk berbagi suka dan duka," kata Fitron di Jakarta, Sabtu (12/10).

Penangkapan Wawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), disebut sebagai pintu masuk membongkar praktik dugaan korupsi di wilayah Banten. KPK juga telah memeriksa dan mencekal Atut bepergian ke luar negeri.

Seolah ingin membentengi diri untuk dinastinya, pihak Atut membantah telah melakukan korupsi seperti yang banyak dikatakan orang.

Berikut lima pembelaan Atut hadapi tudingan korupsi:

Harta berlimpah karena warisan bukan korupsi

Fitron menyebut naiknya jumlah kekayaan Atut secara signifikan berasal dari harta warisan. Ayah Atut, TB Chasan Sochib meninggalkan banyak tanah kepada putrinya."Kenaikan harta Atut itu kan orangtuanya meninggal. Lalu ada pembagian waris, ada peningkatan harta terutama di tanah. Ada pembagian warisan orangtuanya," terang Fitron.Pada 2006 diketahui kekayaan Atut mencapai Rp 42 miliar, termasuk di dalamnya harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan mencapai Rp 19,160 miliar.

Bantah pakai santet untuk jegal lawan politik

Pihak Atut membantah tudingan, yang menyebut menggunakan santet untuk tujuan tertentu, termasuk untuk menjegal lawan politiknya ketika pemilihan gubernur."Identik dengan Banten dan keluarga Ibu Atut tidak mengenal hal seperti itu, dan hal-hal seperti itu sudah mulai ditinggalkan masyarakat Banten. Hal-hal yang bersifat mistik, mungkin ada ceritanya, tapi saya belum pernah lihat faktanya soal santet dan sebagainya," kata Fitron.Fitron menilai, orang-orang yang kerap menuding Atut menggunakan santet adalah orang naif. "Marisa juga pernah bilang pernah disantet. Saya rasa ini setahu hak yang sangat naif, tidaklah. Selain kita tidak akan mempedulikan itu karena itu tidak penting," terangnya.

Atut mengaku disudutkan

Atut merasa disudutkan oleh penggunaan istilah dinasti, ketika menggambarkan peta politik keluarganya di Banten. Terkait itu, dia juga mengaku teraniaya oleh opini miring terhadap dirinya dan keluarganya.Menurut Atut, tidak salah jika keluarganya masuk ke pemerintahan. Sebab tidak ada aturan dan undang-undang yang melarang anggota keluarga masuk ke dalam pemerintahan di daerahnya."Bu Atut bilang kenapa dia tidak diberikan celah secara konstitusional secara adil, konstitusi tidak melarang ini. Tolong berikan lubang kecil kepada saya kalau enggak bisa di kasih pintu," kata Atut seperti yang ditirukan Fitron.

Ayah Atut pelihara jawara dan budaya lokal

Ayah Atut, TB Chasan Sochib disebut sejak dulu sudah dekat dengan para jawara Banten. Kedekatan ini berawal saat Sochib menjadi orang kaya, kemudian dia mulai gemar mengundang jawara sekaligus seniman Banten.Selain itu, ayah Atut juga tokoh yang melestarikan budaya Banten. Caranya dengan gemar menyelenggarakan acara jaipong, debus dan lain-lain. Lewat acara ini, jawara dan seniman di Banten dipelihara Chatib."Dia yang melestarikan lokal wisdom, dia pelihara jawara seni, budaya dihimpun. Saat ayahnya tidak berpikir, seni budaya dirawat, ada debus ada jaipong suka perform menghadirkan penari lokal," kata Fitron.

Beban tanggungan bertambah

Usai penangkapan Wawan, Atut lewat juru bicaranya mengaku kerepotan mengurus anak-anak adiknya tersebut. Apalagi saat ini anak-anaknya sedang ujian SD, sementara istri Wawan yang menjabat Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, sedang berada di Inggris."Bu Atut yang handle keluarga TCW. Anak-anak TCW yang sekolah pakai taksi dulu karena mobil disita. Bu Airin kan di Inggris," kata Fitron.

Baca juga: 'Selama tak KKN, politik dinasti boleh saja' Perbandingan dinasti politik Ratu Atut dan SBY Ratu Atut bantah gunakan santet untuk jegal lawan politik Ayah Atut sudah lama pelihara jawara Banten Gaya Atut dengan sepatu boot saat ke KPK (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingat Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah? Ini Potret Terbarunya Tetap Kece & Glowing Hadiri Pelantikan DPRD
Ingat Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah? Ini Potret Terbarunya Tetap Kece & Glowing Hadiri Pelantikan DPRD

Penampilan eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah disorot saat hadiri pelantikan anggota DPRD Banten pasca bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tahan Windu Aji Sutanto Terkait Kasus Korupsi PT Antam
Kejagung Tahan Windu Aji Sutanto Terkait Kasus Korupsi PT Antam

WAS merupakan salah satu dari 11 orang yang diduga menjadi penerima aliran dana kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Prihatin dengan Kondisi Pilkada Banten 2024, Ada Politisasi Hukum?
Mahasiswa Prihatin dengan Kondisi Pilkada Banten 2024, Ada Politisasi Hukum?

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengaku prihatin dengan proses politik Pilkada di Banten yang kental dengan politisasi hukum.

Baca Selengkapnya
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G

Kejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).

Baca Selengkapnya
KPK Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik Obok-Obok Kantor Wali Kota Semarang Terkait Pengusutan Dugaan Korupsi
KPK Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik Obok-Obok Kantor Wali Kota Semarang Terkait Pengusutan Dugaan Korupsi

Penggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tambah 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah, 3 Merupakan Pejabat ESDM
Kejagung Tambah 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah, 3 Merupakan Pejabat ESDM

Tiga orang di antaranya untuk kepentingan penyidikan langsung dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Skandal Pungli di Rutan KPK, 93 Pegawai Diduga Terlibat Termasuk Karutan Ahmad Fauzi
Skandal Pungli di Rutan KPK, 93 Pegawai Diduga Terlibat Termasuk Karutan Ahmad Fauzi

Tak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.

Baca Selengkapnya
Pilkada Banten Makin Panas, Ketua Apdesi Serang Jadi Tersangka Buntut Kampanyekan Andra-Dimyati
Pilkada Banten Makin Panas, Ketua Apdesi Serang Jadi Tersangka Buntut Kampanyekan Andra-Dimyati

Kepala Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka ini terjerat tindak pidana pemilu karena terindikasi mengkampanyekan pasangan Andra Soni-Dimyati

Baca Selengkapnya
Walbertus Natalius Wisang, Anak Buah Johnny Plate Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi BTS Kominfo
Walbertus Natalius Wisang, Anak Buah Johnny Plate Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi BTS Kominfo

Walbertus diduga sengaja tidak benar memberi keterangan untuk merintangi penyidikan saat persidangan kasus dugaan korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Lima Orang Dalam Kasus Korupsi Emas Antam
Kejagung Periksa Lima Orang Dalam Kasus Korupsi Emas Antam

Penyidik kembali memanggil sejumlah pejabat PT Antam Tbk untuk menggali lebih dalam perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Windu Aji dkk Divonis 6 hingga 8 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Nikel Sultra
Windu Aji dkk Divonis 6 hingga 8 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Nikel Sultra

Hal yang memberatkan vonis Windu Aji dkk yakni tindakan mereka disebut hakim tidak membantu program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Terjaring OTT, Anggota Bawaslu Medan Jadi Tersangka Pemerasan Caleg
Terjaring OTT, Anggota Bawaslu Medan Jadi Tersangka Pemerasan Caleg

Polda Sumut menetapkan anggota Bawaslu Medan, Azlansyah Hasibuan sebagai tersangka pemerasan setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya