5 Penambang Emas di Yahukimo Tewas, 253 Orang Kabur ke Boven Digoel Papua
Merdeka.com - Kepolisian menyebutkan ada lima orang tewas saat melakukan pendulangan emas di Distrik Saradela, Kabupaten Yahukimo, Papua. Menurut Menko Polhukam Wiranto, lima orang itu merupakan penambang emas ilegal.
"Saya sudah tanyakan di sana, ternyata pada 23 September memang terjadi serangan dari penduduk setempat atau suku Dani, bersenjata tombak, panah menyerang pendulang emas ilegal yang datang dari luar daerah," kata Wiranto saat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Pasca kejadian itu sebanyak 253 orang melarikan diri ke wilayah Boven Digoel, Papua untuk berlindung. Wiranto menegaskan, para petugas keamanan telah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi tersebut.
-
Apa yang terjadi pada para penambang emas? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
-
Apa yang terjadi di tambang emas Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Bagaimana penambang emas bisa terjebak? Diketahui area itu berdekatan dengan sungai dan diduga air sungai menjebol lubang tambang.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
"Sebanyak 253 orang sekarang ini melarikan diri ke daerah tanah merah Boven Digoel. Aparat keamanan sudah mulai mengamankan daerah itu supaya tidak terjadi bentrokan," katanya.
Sebelumnya, sebanyak lima penambang emas di Yahukimo Papua tewas. Mereka menjadi korban pembunuhan dalam insiden penyerangan yang terjadi di lokasi.
"Informasi awal lima orang yang diperkirakan tewas," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).
Dedi menyebut, diduga pelaku penyerangan merupakan warga Yahukimo. Mereka menggunakan sejumlah senjata tajam jenis panah, tombak, dan parang.
"Pelaku melarikan diri ke dalam hutan. Jadi diserang sama warga lokal, nyerang gitu aja. Tidak ada konflik sebelumnya," jelas dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaSaat akan mengevakuasi korban, tim gabungan sempat diganggu KKB sehingga kontak senjata tak terhindarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca Selengkapnya