Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Serangan Adnan Buyung ke Presiden SBY

5 Serangan Adnan Buyung ke Presiden SBY Adnan Buyung. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Lama tak terdengar tiba-tiba saja Adnan Buyung Nasution kembali muncul. Kali ini pengacara senior itu mendampingi Anas Urbaningrum yang menjadi tersangka kasus dugaan suap pengurusan anggaran proyek P3SON Hambalang.

Bukan tanpa alasan mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu mau jadi pengacara Anas. Bang Buyung biasa dia disapa melihat kasus tersebut kental dengan nuansa politik.

Sebagai ketua tim kuasa hukum Anas, Buyung menyarankan kliennya agar tidak menjawab apapun saat ditanya penyidik KPK hingga ada penjelasan mengenai hal tersebut. Buyung beralasan kasus yang menjerat bekas ketua umum Demokrat itu tidak jelas.

Orang lain juga bertanya?

"Dan saya larang Anas menjawab satu pertanyaan pun. Saya konsisten pada sikap pendirian hukum harus jelas, tuduhannya apa. Tidak hanya ditulis 'dan proyek-proyek lainnya'," tegasnya.

Secara lantang Buyung bahkan menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono campur tangan dalam kasus ini. Serangan kepada SBY sudah berulang kali dilakukan oleh Buyung. Berikut serang-serangan tersebut:

Tuding SBY setir KPK

Pengacara kondang Adnan Buyung Nasution melontarkan pernyataan yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempengaruhi proses hukum dilaksanakan KPK. Adnan menyatakan, kasus menjerat Anas bernuansa politik. Bahkan, menurut dia justru KPK seperti terpengaruh dengan pernyataan SBY sebelum menetapkan Anas sebagai tersangka."Apa bukti bahwa ini bernuansa politik? Saya kira semua tahulah, dari Jeddah, Tanah Suci, presiden SBY meminta KPK supaya menyelesaikan perkara Anas. Ini kan satu perintah, ya seharusnya KPK menolak perintah-perintah begitu," kata Adnan kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/1).Meski curiga lembaga antikorupsi bekerja di bawah intervensi penguasa, Buyung menjamin Anas tidak akan membangkang proses hukum. Dia hanya berharap penyidik kasus itu dapat berjalan obyektif."Tapi okelah, ayo kita lihat ya bersama-sama bagaimana pemeriksaan KPK. Apakah jujur, lurus, adil, atau ini sekedar pencitraan untuk kekuasaan negara ini," katanya.

Presiden baru lebih dipercaya

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution kembali bersuara lantang. Ia kembali meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun dari jabatannya. Ia beralasan, jabatan SBY tidak pantas dilanjutkan."Untuk itu pemilu harus dipercepat. Dari zaman Yunani suara rakyat adalah suara Tuhan," ujar Adnan Buyung usai menghadiri acara di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).Mengenai calon pengganti SBY, advokat senior ini menilai sosok Prabowo Subianto dianggap pantas. Meski sering dikait-kaitkan dengan isu pelanggaran HAM, Adnan yakin Prabowo tidak bersalah. "Ah itu kan hanya isu saja," katanya.Untuk itu, dia yakin apabila rakyat bersatu, perubahan itu pasti akan datang. Hal itu karena rakyat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintahan SBY. "Saya yakin presiden baru akan lebih dipercaya," tuturnya.Adnan Buyung menolak jika keinginannya ini disebut bagian dari kudeta.. "Pikiran kotor tuh yang ngomong kudeta, belum apa-apa udah takut. Mau perubahan dibilang kudeta buat saya orang paranoid itu," ujarnya.

Salahkan SBY soal Keppres Patrialis

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution gembira dengan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang mengabulkan gugatan untuk Keppres pengangkatan Patrialis Akbar sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi atau Keppres No 87/P Tahun 2013. Menurut Buyung, dengan putusan itu PTUN dianggap jeli dalam melihat kesalahan dalam Keppres itu."Saya bersyukur dan bergembira bahwa PTUN jeli dan bisa melihat dengan tajam kesalahan hukum yang dilakukan Presiden," kata Butung saat dihubungi, Selasa (24/12).Buyung mengungkapkan, Keppres pengangkatan itu salah dalam pengangkatan secara langsung. Padahal, dia sudah mengingatkan Presiden saat menjadi Wantimpres dalam pengangkatan calon hakim konstitusi. Namun menurut Buyung, saran yang disampaikan itu diabaikan dan malah menunjuk sendiri.Menurut Buyung sikap pengangkatan dengan penunjukan langsung oleh Presiden itu adalah sikap yang otoriter."Menurut saya itu salah, main angkat sendiri, menunjuk sendiri itu, terlalu otoriter. Pernah saya katakan jangan, tidak boleh, tapi presiden tidak mendengarkan nasihat saya," ujar Patrialis.

SBY sulit diajak komunikasi

Adnan Buyung Nasution membeberkan pengalamannya saat menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melalui buku 'Nasihat untuk SBY'. Salah satunya adalah soal sulitnya anggota Wantimpres berkomunikasi dengan SBY.Padahal, pasal 4 ayat 1-3 UU Dewan Pertimbangan Presiden No 19/2006 menyebutkan, anggota Wantimpres mempunyai kewajiban menasihati dan memberi pertimbangan kepada presiden baik diminta maupun tidak diminta."Dalam berurusan langsung dengan presiden muncul kendala dari jajaran di bawah presiden sendiri. Ada kepala biro rumah tangga, sekretaris presiden, staf khusus, Menseskab dan Mensesneg. Ketika kami meminta sekjen menjembatani komunikasi dengan presiden melalui jajaran di bawahnya itu, jalannya tidak lancar. Untuk mengetahui jadwal dan kegiatan presiden saja sulit," kata Buyung di halaman 72.

SBY jarang minta nasihat ke Wantimpres

Buyung juga menceritakan soal Presiden SBY seringkali tidak memberikan respons yang jelas terhadap masukan dan nasihat yang diberikan anggota Wantimpres. Masukan atau nasihat itu bahkan tidak ditanggapi, tidak mendapat jawaban atau balasan.Pada tahun 2009, tahun terakhir mereka menjabat, bahkan tidak ada pertemuan sama sekali antara Wantimpres dengan presiden."Anggota Wantimpres yang aktif harus berjuang sekuat tenaga agar nasihat dan pertimbangannya sampai kepada presiden. Sedangkan presiden jarang meminta nasihat kepada Wantimpres. Tidak seperti yang dianjurkan dalam undang-undang," kata Buyung.Sulitnya komunikasi secara langsung dengan presiden membuat Buyung memutar otak. Salah satunya saat mencoba memberi nasihat kepada presiden yang kala itu hendak mengadukan wartawan ke Dewan Pers. Buyung berbicara melalui koran dengan maksud agar perkataannya itu dibaca oleh presiden."Presiden rupanya membaca dan menyetujui pendapat saya, maka rencana itu tidak dilaksanakan," kata Buyung.

Baca juga:Buyung tantang KPK langsung gelar sidang AnasKPK tampik tudingan Adnan Buyung soal pencitraan di kasus AnasDampingi Anas, Adnan Buyung sebut SBY setir KPKKPK akan beri tuntutan tertinggi buat AnasAnas enggan ungkapkan niat jadi justice collaborator (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya

Soal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tangan Diborgol, Eks Sekjen Kementan Irit Bicara Usai Diperiksa Dewas KPK Terkait Pelanggaran Etik Nurul Ghufron
FOTO: Tangan Diborgol, Eks Sekjen Kementan Irit Bicara Usai Diperiksa Dewas KPK Terkait Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Mantan anak buah Syahrul Yasin Limpo (SYL) ini disebut menjalin komunikasi dengan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, pada 14 Maret 2022.

Baca Selengkapnya
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan

KPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.

Baca Selengkapnya
SYL Akui Perintahkan Anak Buah Beri Kesaksian Normatif ke KPK
SYL Akui Perintahkan Anak Buah Beri Kesaksian Normatif ke KPK

SYL tidak tahu bagaimana proses pelaksanaannya karena sedang dinas di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Ini Jawaban KPU soal Intervensi Aparat Penegakan Hukum Dalam Pemilu 2024
Ini Jawaban KPU soal Intervensi Aparat Penegakan Hukum Dalam Pemilu 2024

Sebagaimana disebutkan dari kubu 01 yang menyebut adanya keterlibatan aparat penegak hukum di pemilu 2024 baik dari awal hingga putusan hasil rekapitulasi suara

Baca Selengkapnya
Hakim MK Tegur Keras Hotman Paris: Anda Tidak Bisa Memaksakan Seperti Itu!
Hakim MK Tegur Keras Hotman Paris: Anda Tidak Bisa Memaksakan Seperti Itu!

Hotman Paris mencecar saksi ahli kubu AMIN untuk menjawab pertanyaannya

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri
Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri

Hakim tidak menerima dalih Syahrul Yasin Limpo soal dijadikan tersangka karena Firli Bahuri

Baca Selengkapnya
Mantan Jubir KPK Febri Sempat Berkelit Hingga Akui Pernah Temui Saksi Perkara Korupsi SYL
Mantan Jubir KPK Febri Sempat Berkelit Hingga Akui Pernah Temui Saksi Perkara Korupsi SYL

Febri terlebih dahulu berkelit dengan majelis hakim.

Baca Selengkapnya
Kubu SYL Yakin Hakim Pertimbangkan Pleidoi Dalam Mengambil Keputusan
Kubu SYL Yakin Hakim Pertimbangkan Pleidoi Dalam Mengambil Keputusan

Dua saksi tersebut dengan tegas menjawab tidak pernah mendengar langsung dari SYL.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hotman Paris Skak Saksi Timnas AMIN, Ketua MK Wanti-Wanti Jangan Dipaksa Nanti Bohong
VIDEO: Hotman Paris Skak Saksi Timnas AMIN, Ketua MK Wanti-Wanti Jangan Dipaksa Nanti Bohong

Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, Senin (1/4)

Baca Selengkapnya