5 Serangan Roby Arya capim KPK ke Abraham Samad dkk
Merdeka.com - Salah satu calon pimpinan KPK Robby Arya Brata mengkritik keras lembaga anti rasuah periode Abraham Samad dkk di hadapan Komisi III DPR, saat uji kepatutan dan kelayakan capim KPK digelar kemarin, Kamis (4/12).
Seolah mengetahui kondisi persis di internal pimpinan KPK, Robby menyampaikannya secara blak-blakan. Baik itu kinerja, kewenangan, semangat pencegahan korupsi atau bahkan hubungan antara Abraham Samad dkk.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kapan Abraham Samad menjabat Ketua KPK? Ketua KPK Selama menjabat sebagai Ketua KPK periode 2011-2015, Samad membongkar sejumlah kasus besar.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Menurutnya, kondisi di dalam KPK saat ini sama persis dengan kabar burung bahwa terjadi perpecahan internal. Meski tempo lalu isu tersebut dimentahkan KPK. Dia pun menunjukkan bukti SMS yang menguatkan kesimpulan Robby.
"Saya enggak bisa sebut nama. Bunyinya seperti ini, Assalamualaikum, mohon izin Pak Robby, saya menghaturkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai kandidat pimpinan KPK yang diumumkan presiden. Saya mengharapkan perubahan atas perbaikan di pimpinan KPK. Mohon bapak bisa memimpin kami. Insya Allah, saya berada di belakang bapak. Ini saya dapat SMS 18 Oktober," kata Robby membacakan isi SMS dari pimpinan KPK di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12).
Berikut pernyataan lengkap Robby soal KPK di bawah kepemimpinan Samad dkk:
Samad dkk malas mencegah korupsi
Saat fit and proper test capim KPK, Robby Arya Brata menjual tindak pencegahan jika terpilih jadi pimpinan KPK. Robby menilai pimpinan KPK sekarang cenderung malas melakukan pencegahan. Sebab, pimpinan KPK saat ini berasal dari orang-orang penindakan. "Yang berhasil pencegahan, bukan penindakan. Di Hong Kong bukan penindakan tapi pencegahan, pimpinan KPK sekarang ini orang penindakan, mungkin agak malas melakukan pencegahan," sindir Robby di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (4/12).
KPK liar dipimpin Samad
Roby menilai jika KPK saat ini sudah sangat liar. Sebab tidak ada dewan pengawas yang mengawasi internal KPK sendiri. "KPK cenderung liar, fungsi kekuasan besar, tapi tidak ada yang mengawasi. Dari tahun 2007 saya sudah usulkan bentuk dewan pengawasan," terangnya.
Topik pilihan: Fuad Amin Imron ditangkap KPK | Busyro Muqoddas
Pimpinan KPK usia 60 tahun selalu ingin pulang cepat
Robby mengusulkan pimpinan KPK harus dari generasi muda. Karena tugas yang sangat berat mengharuskan pimpinan KPK kerja tanpa waktu. "Saya usulkan pimpinan KPK umurnya di bawah 60 tahun. Pimpinan KPK harus yang muda betul-betul muda, betul-betul enerjik. Karena di atas 60 tahun mikir pulang ke rumah, main sama cucu, mau cepat-cepat pulang. Padahal kerjanya berat, harus betul- betul visioner," terang dia.
Topik pilihan: Fuad Amin Imron ditangkap KPK | Busyro Muqoddas
Pimpinan KPK cukup 1 periode
Robby Arya meledak-ledak menyampaikan visi dan misinya dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Robby bahkan punya usul unik jika terpilih jadi pimpinan KPK. Robby mengatakan, jika tugas sebagai pimpinan KPK sangat berat. Dia ingin bahwa pimpinan KPK hanya menjabat satu periode saja. "Cukup dipilih satu periode saja, wawancara saya dengan pimpinan KPK, pimpinan KPK penuh tekanan psikologis, mereka mengalami kelelahan psikologis. Sehingga cukup satu periode saja, tapi 5 tahun, karena untuk program jangka menengah tidak cukup 4 tahun," kata Robby.
Topik pilihan: Fuad Amin Imron ditangkap KPK | Busyro Muqoddas
KPK sekarang bisanya menangkap dan memenjarakan orang
Dalam pemaparan visi dan misinya, Robby mengkritik habis kinerja KPK di era kepemimpinan Abraham Samad. Robby mengatakan, bahwa dirinya membawa semangat pencegahan di KPK. Bukan seperti KPK sekarang, yang bisanya hanya menangkap dan memenjarakan orang. "Bila saya terpilih isu yang akan saya bawa KPK ke depan era baru dengan paradigma baru, KPK lebih beradab KPK menghargai HAM dan KPK menghargai rules of law dengan penguatan fungsi pencegahan," kata Robby. Dia menilai, pimpinan KPK sekarang lebih banyak diisi oleh orang-orang penindakan. Sehingga wajar jika banyak orang yang ditangkap tapi tidak mengedepankan pencegahan. "Pimpinan KPK sekarang orang hukum penindakan, sehingga yang ada di otaknya bagaimana menangkap, menyadap dan memenjarakan orang. Saya orang pencegahan, tapi saya orang hukum juga," tegas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
" Ditambah perilaku individu pimpinan KPK, maka semakin rusaklah KPK, hancur sudah," Kata Abraham Samad
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca SelengkapnyaAbraham Samad, berkomentar terkait kabar Firli Bahuri diduga terlibat pemerasan terhadap tersangka korupsi eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaSistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.
Baca SelengkapnyaMenurut Samad, masalah yang menimpa KPK itu tidak lain karena campur tangan pemerintah yang merevisi undang-undang KPK.
Baca SelengkapnyaMahfud memimpin sidang uji materi UU KPK, pasal mengatur pimpinan harus mundur tetap jika berstatus tersangka.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengurus DPW PKB Jawa Timur melaporkan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy ke Polda Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut Samad, penetapan tersangka yang dilakukan Polda Metro Jaya terhadap pimpinan tertinggi KPK sudah benar dan tidak perlu diperdebatkan.
Baca Selengkapnya"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata
Baca SelengkapnyaSamad juga menegaskan jika acara diskusi ini mau dibubarkan atau dilarang akan siap melawan
Baca SelengkapnyaBahkan keputusan Ali yang dipulangkannya ke Kejagung itu pun bukan kehendaknya.
Baca SelengkapnyaKPK juga menegaskan bisa mengetahui kebenarannya lewat rekaman kamera pengawas atau CCTV
Baca Selengkapnya