Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Warga juga ditembak saat ricuh demo di Polonia

5 Warga juga ditembak saat ricuh demo di Polonia Korban luka tembak saat demo di Polonia. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Sekurangnya 5 warga mengalami luka tembak saat kericuhan demonstrasi di Sari Rejo, Polonia, Medan, Senin (15/8) sore. Kelimanya masih dirawat di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Medan.

Belum jelas peluru apa yang digunakan menembak kelima warga. Namun, korban penembakan mengalami luka bundar dengan besar sekitar lubang sedotan kecil.

Lima korban yang terluka yaitu Fadli, (22), warga Teratai Gang Ikhlas, mengalami luka tembak di tangan kanan; Wahyu (19), luka tembak tangan kiri; Ahmad (22), luka tembak leher kiri; Raja (26), warga Karang Sari Golf, luka tembak di pinggang kanan; dan Gunawan, 22 thn, alamat Jalan Antariksa, luka tembak betis kanan.

"Aku ditembak di bengkel. Kami memang lari ke bengkel kawan tadi. Ini masih ada peluru di betis, makanya aku ikat supaya pelurunya nggak lari ke mana-mana," kata Gunawan di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Senin (15/8) petang.

Kelima korban luka tembak ini masih dirawat di RSU Mitra Sejati. "Mereka sudah dibawa ke lantai 4," kata petugas di ruang UGD RSU Mitra Sejati.

Korban luka tembak ini menambah jumlah korban tindakan represif aparat TNI AU menyusul aksi demonstrasi warga di Jalan SMA 2 Medan.

Tiga warga lainnya juga terluka, yaitu Iman Rizki (19), warga Jalan Mawar Lingkungan 5, Karang Sari, luka lebam sekujur tubuh; M Iqbal (31), warga Jalan Antariksa Gang Cempaka Sari Rejo, luka lebam sekujur tubuh; dan M Syukur Dhalimunte (55), warga Jalan Antariksa, luka lebam punggung.

Dua wartawan juga tak luput dari aksi kekerasan aparat TNI AU. Wartawan Tribun Medan, Array A Argus (28) dan Andri Syafrin (36), wartawan MNC TV, luka lebam setelah dianiaya anggota TNI AU. Keduanya masih dirawat di RSU Mitra Sejati.

Sementara itu Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Jhoni Tarigan meminta maaf atas pemukulan wartawan. "Kami minta maaf, kami juga tawarkan pengecekan supaya jangan ada hal-hal yang tidak diinginkan pada fisik beliau. Kita tetap berupaya bertanggung jawab dan beriktikad baik," katanya.

Dia membantah ada pemukulan terhadap warga. "Tidak ada pemukulan jadi kita tidak ada memukul apa pun," kilah Jhoni.

Jhoni pun menyatakan kericuhan terjadi karena warga tidak berkomitmen dengan kesepakatan. "Mereka justru mengganggu jalan setelah rekannya dilepaskan. Kita sampaikan untuk bubar mereka bersikeras. Antara masyarakat dengan yang mengadang jalan hampir bentrok. Kita bubarkan massa supaya jalan bisa digunakan masyarakat umum kembali," sebut Jhoni.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP