6 Wilayah Surakarta gelar pilkada, 4 di antaranya panas
Merdeka.com - Selain Kota Solo, terdapat 5 kabupaten di sekitarnya yang hari ini juga memilih pemimpin mereka yakni Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Wonogiri dan Sragen. Di Kota Solo dan Sukoharjo, suhu politik dan persaingan calon relatif kondusif.
Masa kampanye panjang tak banyak di manfaatkan pasangan calon. Di Solo misalnya, dua pasangan calon, yakni FX Hadi Rudyatmo-Ahmad Purnomo, meski bersaing kedua pasangan bisa menjaga suasana kondusif.
Kondisi serupa terjadi di selatan Kota Solo, yakni Kabupaten Sukoharjo. Ada 2 pasangan calon di wilayah ini, yakni pasangan Wardoyo Wijaya-Purwadi dan Nurdin-Mudhakir. Kedua pasangan tersebut juga tak nampak bersaing, hal ini karena kabar yang beredar di kalangan masyarakat, pasangan Nurdin-Mudhakir merupakan calon boneka.
-
Siapa yang berpotensi menimbulkan konflik di Pilkada Sleman? Umi mengatakan bahwa strategi yang disiapkan antara lain memetakan situasi politik yang berkembang di tengah masyarakat menyusul kemungkinan majunya petahana Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakilnya, Danang Maharsa dengan kendaraan politik yang berbeda.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Kenapa persaingan Pilgub Sulteng sangat ketat? Dari dua skenario 3 calon ini terlihat bahwa persaingan ketat terjadi antara Ahmad M Ali dan Anwar Hafid. Selisih keduanya hanya 0.8-4.3 persen tergantung komposisi calon yang bersaing,' papar Deni.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
Berbeda dengan Solo dan Sukoharjo yang relatif kondusif, di 4 kabupaten lainnya. Boyolali, Sragen, Klaten dan Wonogiri persaingan memanas sejak awal kampanye. Tindak kekerasan, pengerusakan dan perselisihan hingga baku hantam terjadi di empat wilayah eks Karesidenan Surakarta tersebut.
Di Boyolali misalnya, saat debat kandidat sempat terjadi baku hantam antar pendukung. Acara debat pasangan calon yang digelar di Gedung IPHI Boyolali, Sabtu (31/10) sore, berakhir ricuh. Pendukung pasangan nomor urut 1 Seno Samodro-Said Hidayat (Seno-Said) yang diusung PDIP dan paslon nomor urut 2 Agus Purmanto-Sugiyarto yang diusung PKB, PKS, dan Gerindra, terlibat baku hantam dan saling kejar, saat debat masih berlangsung.
Tak hanya itu saling rusak sejumlah rumah, mobil dan fasilitas lainnya juga terjadi di Kota Susu tersebut.
Ketegangan serupa juga sering terjadi di Sragen. Di kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur ini ada 4 pasangan yang akan bersaing yakni nomor urut 1 Sugiyamto-Joko Saptono (Suko), nomor urut 2 yang juga calon petahana, Agus Fatchur Rahman-Djoko Suprapto (Aman To), nomor urut 3 Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno (Yudy), dan terakhir pasangan Jaka Sumanta-Surojogo (Jago).
Di Wonogiri dua pasangan calon diprediksi akan bersaing cukup seru. Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, Partai Demokrat siap bertarung melawan pasangan Joko Sutopo - Edy Santosa yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai NasDem.
Wawan Setya Nugraha yang merupakan petinggi PDIP setempat diprediksi akan menjadi batu sandungan bagi pasangan Joko Sutopo - Edy Santosa. Ketegangan bahkan juga sering terjadi di antara 2 kubu pendukung.
Sedangkan di Klaten, 3 kandidat juga akan bersaing yakni pasangan One Krisnata-Sunarto, yang diusung Golkar, PAN, dan PKB (Koalisi Pelangi). Kemudian pasangan Sri Hartini-Sri Mulyani (SRIKANDI), yang diusung oleh PDIP, Nasdem dan Demokrat. Dan yang terakhir adalah Suhardjanto-Sunardi, pasangan yang diusung oleh Gerindra, PKS dan Hanura (AD 1 Jaya).
Suhu politik di kota ini sempat memanas karena munculnya dugaan money politik saat kampanye. Pasangan Sri Hartini-Sri Mulyani (Hati Mulya), diduga berbagi uang di Lapangan Joko Puring, Karanganom, Klaten Utara, saat kampanye, Sabtu (14/11), lalu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaMeski belum menyampaikan sikapnya secara gamblang, namun ada isyarat dari Gusti Bhre untuk menerima pinangan 6 parpol.
Baca SelengkapnyaTiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
Baca SelengkapnyaDari peta dukungan Parpol di Pilkada Jakarta jelas Ridwan Kamil jauh unggul di atas lawan-lawannya.
Baca SelengkapnyaKabupten Kampar dengan jumlah DPT mencapai 600 ribu lebih menjadi salah satu lumbung suara potensial dalam peta politik Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaKPU Jabar meminta semua paslon melakukan persaingan dengan saling menghormati.
Baca SelengkapnyaAturan sistem tertuang dalam Peraturan Partai (PP) nomor 01 tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAria Bima menilai, perbedaan pilihan maupun partai pengusung merupakan hal yang wajar dalam berkontestasi.
Baca Selengkapnya