50 Adegan Ungkap Pembunuhan Sadis Suami Terhadap Istri Siri di Malang
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan istri siri di Kota Malang, Sofyanto Limantoro (56) tampak begitu santai menjalani rekonstruksi kasusnya. Adegan demi adegan dijalani di rumah Jalan Emprit 10, yang mereka kontrak.
Sofyan secara lancar menjelaskan kronologi perbuatan yang menyebabkan kematian istrinya, Ratna Darumi Soebagio (56). Bahkan beberapa kali tampak secara rinci dan detail menjelaskan kepada petugas yang memintanya melakukan peragaan.
"Tangganya agak ke sana lagi. Bayu duluan yang lihat baru saya," kata Sofyan dalam adegan mengintip kamar mandi guna memastikan keberadaan korban, Kamis (7/10).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Adegan tersebut menunjukkan korban telah dibunuh oleh Sofyan dan diposisikan seolah bunuh diri di dalam kamar mandi. Saat itu, Sofyan pura-pura membantu Bayu, anak korban untuk memastikan keberadaan dan kondisi ibunya di kamar mandi.
Mereka menggunakan tangga untuk melihat dari garasi rumah melalui lubang ventilasi sempit di atas boxglass. Karena memang sebuah pintu kamar akses menuju kamar mandi terslot dari dalam.
Slot itu sejatinya dikunci sendiri oleh Sofyan dengan didorong menggunakan pipa paralon. Sehingga seolah-olah korban bunuh diri dengan mengunci pintu dari dalam.
Sofyan sendiri dalam reka adegan itu juga tampak berinisiatif mengambilkan kaca cermin untuk memudahkan melihat kondisi dalam kamar mandi. Karena lubangnya yang sempit, usaha Bayu kurang berhasil dan digantikan Sofyan melihat kondisi korban dengan menggunakan cermin.
Ratna ditemukan meninggal dunia di kamar mandi oleh anaknya dalam kondisi bersimbah darah dengan luka di kepala, Sabtu (18/9). Kematiannya awalnya diduga akibat terpeleset di kamar mandi sehingga dilanjutkan untuk persiapan pemulasaraan.
Belakangan, anak dan rekan korban mencurigai sejumlah bekas luka tidak wajar yang selanjutnya melaporkan ke Polresta Malang Kota. Kecurigaan itu terbukti benar setelah hasil autopsi menunjukkan korban meninggal dunia karena kekerasan.
Korban meninggal dunia setelah dipukul pelaku dengan martil di kepala yang mengakibatkan pendarahan fatal. Korban juga dibekap dengan kain saat diketahui belum meninggal dunia.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo menyampaikan, sekitar 50 adegan diperagakan pelaku yang dibantu para saksi. Adegan dilakukan untuk mengetahui secara detail adegan demi adegan dari awal hingga akhir kronologi.
"Tujuan kita mengetahui kejadian secara detail, adegan per adegan, sekitar 50 adegan yang kita peragakan," tegas Tinton di lokasi.
Tinton juga menyampaikan, seluruh adegan sesuai dengan pengakuan pelaku selama proses penyidikan. Tersangka dijerat pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati dan minimal 12 tahun penjara.
"Kami duga pembunuhan berencana, hampir tidak ada (temuan baru) semua sama dengan yang diceritakan tersangka terkait perkara ini," ujar dia.
Selain di rumah kontrakan, beberapa adegan rekonstruksi dilakukan depan rumah dan fasilitas umum area perumahan. Tampak pula puluhan warga sekitar menyaksikan rekonstruksi yang dijaga ketat tersebut.
"Semoga pelaku dihukum sesuai kejahatannya, sebagimana ketentuan," tegas Sugiantor, adik korban.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7). Kepolisian belum bisa menjelaskan kronologinya karena masih dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pembunuhan ini terbongkar setelah tetangga mencium aroma tidak sedap dari kediaman korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas usai mengalami luka terbuka pada pipi kanan, tangan kanan hampir putus.
Baca Selengkapnya