50 Kg sabu yang diungkap BNN di Medan mirip tangkapan besar Kepri dan Anyer
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan keterkaitan pengiriman 50 Kg sabu-sabu yang diungkap di Medan, kemarin, dengan penyelundupan narkotika dalam jumlah besar yang di Kepulauan Riau dan pantai Anyer beberapa waktu lalu. Barang buktinya ternyata memiliki kesamaan fisik.
Pengiriman 50 Kg sabu-sabu itu digagalkan BNN, Jumat (5/10). Dalam operasi ini, 7 tersangka ditangkap di dua lokasi terpisah di Medan.
"Ini sama dengan penyitaan yang kita lakukan beberapa waktu yang lalu dengan jumlah 1 ton dan 1,2 ton di wilayah Kepri dan pantai Anyer, Jakarta," kata Irjen Pol Arman Depari, Deputi Pemberantasan BNN, di Medan, Sabtu (6/10).
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Sabu-sabu yang disita kali ini dikemas dalam kemasan berwarna keemasan. Padahal narkotika yang diungkap BNN maupun kepolisian di Sumut sebelumnya dikemas dalam bungkus warna hijau.
Dari penangkapan ini, Arman menyimpulkan, sindikat narkoba yang beroperasi di Indonesia ternyata menpunyai kaitan satu dengan yang lain.
"Walaupun kalau kita tanya para operator lapangan ini, pasti mereka tidak mengerti. Tetapi jika kita cermati, sindikat ini bisa beroperasi di mana pun dan bisa merekrut kaki tangannya sebagai kurir dalam menjalankan bisnis peredaran gelap narkoba ini," ucapnya.
Berdasarkan data BNN, penyelundupan narkoba paling banyak melalui jalur laut. Terutama di perairan Aceh dan Sumut. Hanya pola yang digunakan sedikit berubah. Sebelumnya narkoba diselundupkan melalui Aceh diatur sindikat asal Aceh dan Sumatera Utara. Sekarang, barang haram itu masuk melalui pantai di wilayah Sumatera Utara, seperti Tanjung Balai, tapi dikendalikan sindikat yang ada di Aceh.
"Ini menjadi kewaspadan kita semua," imbau Arman.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaTiga orang berinisial IA, RY dan SR berhasil diamankan.
Baca Selengkapnyakelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami jaringan narkoba tersangka R dan A ini.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaGanja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya