50 Pelajar diamankan polisi diduga hendak tawuran
Merdeka.com - Aparat kepolisian mengamankan seorang siswa gadungan SAP (18) karena kedapatan mempersenjatai diri dengan busur (senjata tradisional) yang diduga akan digunakan tawuran antarsiswa. SAP yang diketahui pernah terdaftar sebagai siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Kendari diamankan beserta barang bukti untuk menjalani pemeriksaan.
"Berdasarkan pendalaman penyidik, remaja SAP yang menyimpan busur di bawah jok sepeda motor pernah terdaftar sebagai siswa SMK 1 Kendari (dulu STM) namun tidak sampai menamatkan diri," kata Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi di Kendari, seperti dilansir Antara, Sabtu (8/9).
Remaja di Lorong Mekar Kendari itu terancam melanggar pasal 2 ayat 1 undang-undang (UU) darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas dugaan membawa senjata penikam, atau senjata penusuk dengan pidana penjara maksimal 10 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Mengapa pelajar melakukan konvoi? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat.
Sebelumnya sekelompok siswa konvoi dan melempari sekolah yang dilewati sehingga nyaris terjadi tawuran siswa antar sekolah di sekitar Jalan Ahmad Yani Kecamatan Wua Wua, Kota Kendari. Tiga sekolah menengah, yakni SMU 4 Kendari, SMKN 1 Kendari dan SMKN 2 (dulu STM) Kendari berdekatan di ruas jalan utama Kota Kendari, tepatnya di Jalan Ahmad Yani.
Aparat kepolisian yang dipimpin Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi sigap mengendalikan ancaman tawuran siswa antar sekolah menengah meskipun sudah terjadi pelemparan yang menyasar SMU 1 Kendari, SMU 4 Kendari dan SMKN 1 Kendari.
Selain memeriksa pembawa busur, polisi juga mengamankan 50 siswa dan puluhan sepeda motor yang ditinggalkan para siswa saat menghindari tangkapan polisi.
"Siswa yang diamankan di Mapolres Kendari sebagai pembinaan dan pendalaman mengungkap motif ancaman tawuran siswa antar sekolah di Kota Kendari. Bagi oknum yang melakukan perbuatan memenuhi unsur terjadinya tindak pidana akan menjalani proses hukum lebih lanjut," kata Jemi.
Humas SMU 4 Kendari Liyu mengajak pihak sekolah setingkat SMU/SMK se-Kota Kendari agar menyikapi dengan bijak ancaman tawuran siswa antarsekolah tersebut. "Seluruh siswa mesti diperlakukan sebagai anak para guru di mana pun mengajar, sehingga tidak ada kesan mempersalahkan dan membenarkan siswa atau sekolah satu dengan yang lain," kata Liyu.
Ia mengharapkan aparat kepolisian bertindak tegas terhadap oknum yang mencedari keharmonisan siswa antarsekolah maupun para guru yang terjalin baik selama ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaDiketahui, salah satu pelajar berinisial MR, mengalami luka sabetan senjata tajam dan langsung dilarikan ke RS Merry Cileungsi.
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca Selengkapnya