50 Warga Desa Cilember masuk rumah sakit usai diduga keracunan nasi kebuli
Merdeka.com - Peristiwa keracunan makanan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekitar 50 warga dikabarkan mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada acara maulud di Kampung Cirangrang, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Jumat (29/12).
Diberitakan Antara, Camat Cisarua Bayu Ramawanto membenarkan peristiwa tersebut. Puluhan warga itu tengah dirawat di rumah sakit.
"Saat ini saya sedang berada di rumah sakit, mengurus ini (keracunan)," kata Bayu singkat, Sabtu (30/12).
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
Sementara itu berdasarkan informasi di lapangan sekitar 50 orang warga tersebut diduga keracunan makanan setelah menyantap nasi kebuli yang dihidangkan dalam acara Maulud majelis taklim pimpinan KH Muksin.
Acara maulud tersebut rutin dilakukan khusus bagi kaum perempuan, diikuti sekitar 200 peserta, kegiatan pengajian dipimpin oleh KH Muksin. Menurut Kasubag Humas Polresta Bogor Kabupaten, AKP Ita Puspitalena, korban keracunan berjumlah sekitar 50 orang kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kapolsek masih melakukan cek dan ricek data di lapangan, laporan awal ada 50 orang. Sebagian sudah ada yang pulang," kata Ita.
Ita mengatakan, pengajian yang dihadiri oleh warga merupakan pengajian rutin yang selalu dilaksanakan oleh majelis taklim tersebut. Dalam kegiatan pengajian, peserta diberi makan nasi kebuli.
Para korban keracunan dibawa ke sejumlah pusat layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, RSPG Cisarua, dan RSUD Ciawi. Hingga berita ini diturunkan, penanganan terhadap korban keracunan masih dilakukan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca Selengkapnya