5.092 Anak di Sumbar Terpapar Covid-19, IDAI Ingatkan Orang Tua Lebih Waspada
Merdeka.com - Tim Covid-19 Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan 4.942 anak di Sumbar terpapar virus corona sejak Agustus 2020 hingga Mei 2021 atau 10 bulan terakhir. Padahal sebelumnya hanya 150 anak yang dilaporkan positif Covid-19.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan pada 14 Agustus 2020 hanya 150 orang anak yang positif, namun pada 8 Mei 2021 melonjak menjadi 5.092 orang, 69 orang dirawat di RSUP M Djamil dan meninggal 3 orang," kata Tim Covid-19 Anak IDAI Sumbar Finny Fitry Yani di Padang, Selasa (10/5).
Data itu dipaparkannya pada webinar Siaga COVID-19 dengan tema "Lebaran, Liburan dan Sekolah Gaya Baru" digelar bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand/RSUP M Djamil Padang bekerja sama dengan IDAI Sumbar , LPPM Unand, Satgas COVID-19 dan Dinas Pendidikan Sumbar.
-
Bagaimana cara anak-anak terpapar virus demam berdarah? Anak-anak yang sering bermain di luar rumah atau di sekolah mungkin lebih sering terpapar oleh virus dengue yang berbeda-beda, sehingga lebih mudah terkena demam berdarah.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit menular yang umum menyerang anak? Beberapa penyakit menular yang umum menyerang anak-anak adalah: SelesmaSelesma adalah infeksi virus pada saluran napas bagian atas yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan nyeri saat menelan. Selesma dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. DiareDiare adalah kondisi di mana feses menjadi encer dan frekuensi buang air besar meningkat. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi anak. Untuk mengatasi diare, berikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, oralit, atau susu formula.
Menurut Finny, sejak sekolah tatap muka di Sumbar dibuka kembali pada Januari hingga Mei 2021 terdapat penambahan kasus baru Covid-19 pada anak sebanyak 2.305 orang.
"Yang dikhawatirkan adalah terjadi fenomena gunung es yaitu dari 2.305 kasus tersebut banyak yang belum terungkap karena tidak adanya pemeriksaan," kata dia seperti dilansir Antara.
Menurutnya, sejak sekolah tatap muka diberlakukan, pembelajaran dilakukan berselang-seling. Namun kegiatan ekstrakurikuler masih berjalan.
"Akan tetapi persoalannya adalah ketika anak demam tidak mau dites usap dan masih ada stigma anak positif didiamkan sehingga sulit dilakukan penelusuran riwayat kontak," ujar dia
Dia mengakui ini menjadi dilema karena pada satu sisi ketika belajar daring tetap diberlakukan, anak dan orang tua kesulitan belajar di rumah. Namun saat sekolah tatap muka dibuka ada potensi terpapar Covid-19, sehingga muncul kluster sekolah reguler dan berasrama.
Finny menambahkan, anak terpapar Covid-19 dapat mengalami gejala ringan hingga berat. "Yang ringan mulai dari demam, batuk, pilek, balita dan remaja dan gejala berat pneumonia," kata dia.
Namun yang perlu diperhatikan adalah anak positif Covid-19 dapat menjadi penular terhadap kelompok risiko tinggi, terutama pada anggota keluarga, seperti orang tua hingga kakek dan nenek.
Terkait Lebaran, Finny mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai potensi penularan pada anak. Apalagi mudik lokal diperbolehkan di Sumbar.
"Yang terbaik adalah ajak anak tetap di rumah supaya tidak bertemu dengan orang tanpa gejala, tidak pergi ke kerumunan," kata dia.
Kemudian jika memang hendak bepergian, harus tetap patuhi protokol kesehatan, memilih transportasi yang aman, serta memperhatikan tempat akomodasi dan fasilitas umum.
Saat sekolah tatap muka kembali diberlakukan, dia menyarankan agar sekolah mempersiapkan alur skrining yang baik. Setiap anak yang demam harus dites usap.
"Sekolah dan Dinas Pendidikan harus melakukan evaluasi setiap bulan untuk kondisi status Covid-19 per sekolah dan di-publish setiap bulan," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaJumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya