55 Pendemo di Medan Masih Diperiksa Polisi, 7 Sempat Masuk UGD
Merdeka.com - Sebanyak 55 pendemo masih diperiksa polisi terkait kerusuhan yang terjadi di sekitar Gedung DPRD Sumut kemarin. Tujuh di antaranya sempat dirawat di rumah sakit.
"Massa yang diamankan ada 55 plus 1, (terdiri dari) 51 mahasiswa 4 nonmahasiswa dan satu terduga anggota teroris," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (25/9).
Mahasiswa yang diamankan berasal dari berbagai elemen perguruan tinggi. Tatan memaparkan di antara yang diamankan adalah mahasiswa Universitas Pancabudi, Triguna Dharma, USU, UIN, UISU, Potensi Utama, PTKI, Akademi Pariwisata, dan UMSU. Bahkan ada yang berasal dari Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang baru saja lulus kuliah? Kabar gembira datang dari keluarga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti. Putra bungsunya, Alvy Xavier, baru saja menyelesaikan studinya di salah satu universitas ternama di Amerika Serikat.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
Sementara 4 lainnya bukan berstatus mahasiswa. "Ada yang alumni ada yang sipil," jelas Tatan.
Di antara pengunjuk rasa yang diamankan terdapat 7 orang sempat masuk rumah sakit. "Yang sakit ada 7 orang, tapi sudah kembali, mereka sempat masuk UGD saja," jelas Tatan.
Seluruh pengunjuk rasa masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumut. Mereka akan diproses jika terlibat tindak pidana.
"Belum ada penetapan status. Masih kita dalami. Bisa dikenakan Pasal 170 KUHPidana," jelas Tatan.
Dia juga memaparkan terdapat 8 unit kendaraan dinas polisi yang dirusak massa. Tiga personel kepolisian juga terluka dan sempat masuk rumah sakit akibat kena batu dan pukulan.
Tatan merinci, kerusuhan mulai terjadi sekitar pukul 15.45 Wib. Saat itu aparat keamanan dikomandoi Kapolrestabes Medan di-back up Polda Sumut menghalau massa sehingga terpecah menggunakan water canon dan gas air mata. Selanjutnya, massa membalas melempari polisi dengan batu.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami temuan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan. Penemuan itu viral di media sosial beberapa hari ini.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaBidpropam Polda Metro juga turut melakukan pemeriksaan terhadap sipil.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan lima mayat di lantai 15 kampus swasta Medan ini.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSeluruh mayat tersebut ditemukan di lantai 15 kampus UNPRI.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya