Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

577 Orang Kabur saat Dilakukan Tes Cepat Antigen di Suramadu

577 Orang Kabur saat Dilakukan Tes Cepat Antigen di Suramadu Tes usap di pos penyekatan Suramadu. ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya mencatat sekitar 577 orang menghindari tes cepat antigen saat penyekatan di Jembatan Suramadu yang dilakukan sejak Sabtu (5/6) hingga saat ini.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Rabu (16/6), mengatakan 577 orang tersebut meliputi 504 warga luar kota dan 73 lainnya warga Surabaya.

"Saat dipanggil oleh petugas untuk dilakukan tes cepat antigen, mereka tidak ada di lokasi. Mereka pergi dengan meninggalkan KTP di posko penyekatan sebelum mengikuti tes antigen," katanya.

Orang lain juga bertanya?

Dia menjelaskan hal ini tentu berisiko sebab mereka belum diketahui secara pasti kondisi kesehatannya seperti apa. Apalagi mereka diketahui usai mobilitas atau perjalanan dari luar kota.

"Ini kan cukup berisiko karena kami tidak tahu kondisi kesehatan seperti apa. Karena itu kami mengambil langkah antisipasi," ujarnya.

Langkah antisipasi yang dimaksud untuk mencegah warga yang ber-KTP Surabaya itu agar tidak bisa mencetak ulang karena alasan kehilangan. Satgas COVID-19 pun bersurat ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disendukcapil) Surabaya agar dapat mengantisipasi hal itu.

"Jadi seandainya warga Surabaya ini menyatakan atau minta syarat kehilangan dari kepolisian untuk dicetakkan KTP lagi di Dispendukcapil, maka nanti akan diketahui," ujar Febri.

Selain itu, ia menegaskan, Satgas COVID-19 Surabaya juga melakukan penelusuran kepada warga "Kota Pahlawan" yang terjaring penyekatan dan menghindar saat akan dites cepat antigen. Melalui data KTP yang ditinggalkan di posko penyekatan, petugas akan mendatangi rumah tinggalnya.

"Dari 73 warga yang meninggalkan KTP di posko penyekatan, lima orang sudah mengambil di kantor Satpol PP setelah dilakukan tes cepat antigen dengan hasil negatif," ujarnya.

Dia mengatakan hal yang sama juga berlaku bagi warga luar Surabaya yang meninggalkan KTP di posko penyekatan karena menghindari tes cepat antigen. Satgas COVID-19 melalui Dispendukcapil Surabaya telah menyurati Dispendukcapil daerah tempat tinggal warga tersebut.

"Kalau warga itu minta dicetakkan KTP baru lagi karena alasan kehilangan, maka agar ditahan dulu, karena KTP-nya berada di kantor Satpol PP Surabaya," katanya.

Febri mengatakan sejak dimulainya "screning" pada Sabtu (5/6) hingga saat ini, Satgas COVID-19 telah melaksanakan tes cepat antigen kepada 27.839 pengendara. Hasilnya 595 orang dinyatakan positif dan kemudian ditindaklanjuti dengan tes usap PCR.

Satgas juga mencatat, total 953 orang yang telah dilakukan tes usap PCR selama penyekatan di Suramadu. Dari 953 orang itu, 354 orang dinyatakan positif.

Bagi warga luar Surabaya yang positif, maka dilakukan perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sedangkan bagi warga Surabaya yang positif dirawat di Asrama Haji.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri

Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Gempa Susulan, Ratusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Antisipasi Gempa Susulan, Ratusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat

Ratusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat

Baca Selengkapnya
Hong Kong Perketat Pemerikaan Kesehatan Imbas Wabah Penyakit Misterius di Kongo
Hong Kong Perketat Pemerikaan Kesehatan Imbas Wabah Penyakit Misterius di Kongo

Pasien yang terjangkit, sebagian besar berusia di atas 15 tahun, menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala, pilek, batuk.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara
Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara

Ada beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut, seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya