6 ABK bebas ungkap Nahkoda bawa kapal TB Charles keluar jalur aman
Merdeka.com - Pangkalan angkatan laut (Lanal) Balikpapan, merilis hasil pemeriksaan terhadap 6 ABK TB Charles yang lolos penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina. Usai pemeriksaan ditemukan fakta bahwa nahkoda TB Charles berlayar keluar dari jalur aman pelayaran.
"Nakhoda dalam hal ini, yang bertanggungjawab di kapal dalam merubah trek yang sudah disepakati, rute yang tidak diatur oleh Syahbandar atau pihak lain, atau rute ini yang aman," kata Komandan Lanal Balikpapan, Letkol Laut Irwan SP Siagian, dalam keterangan resmi yang diterima wartawan, Senin (27/6).
Dari keterangan keenam ABK tersebut diketahui pula perubahan trek berlayar TB Charles keluar dari jalur aman dianggap sebagai hal yang biasa. "Biasanya kami begini, biasanya kami melewati ini," ujar Siagian, menirukan pernyataan kru TB Charles yang selamat.
-
Apa arti kata 'mudik' sebenarnya? Menurut Direktur Narabahasa Ivan Lanin, kata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.
-
Apa arti mudik? Ada pendapat mengatakan, mudik singkatan dari bahasa Jawa 'mulih disik' artinya pulang sebentar. Ada juga yang menyebut mudik berasal bahasa Betawi artinya menuju udik atau menuju kampung
-
Mengapa Ekpedisi Perubahan dilakukan? Kegiatan ini hadir untuk mendengar keresahan warga, di wilayah-wilayah yang dianggap kurang mendapat perhatian.
-
Di mana perubahan suasana jalan di Indonesia terlihat? Perubahan suasana jalan di berbagai kota dari zaman dulu hingga era modern terlihat dalam 10 potret Kota-kota ini sukses membuat mata terbelalak dengan perubahannya!
-
Bagaimana cara mudik? Meski tak direkomendasikan, mudik naik motor masih dilakukan warga. Mudik dengan sepeda motor masih dipilih masyakarat meski dari segi keselamatan sangat berbahaya. Biasanya, pemudik naik motor karena tidak dapat tiket angkutan atau kampung halamannya tidak terlalu jauh.
-
Dimana Ekpedisi Perubahan dilakukan? Desa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1). Masih di provinsi yang sama, mereka menyambangi Bumi Tirtayasa di Kabupaten Serang, Selasa (9/1).
Siagian menerangkan, keputusan nakhoda Kapten Ferry Arifin merubah rute perjalanan pulang ke Samarinda di luar dari jalur aman saat rute keberangkatan ke Filipina tidak disampaikan kepada kru lainnya di atas kapal.
"Mungkin karena jalurnya lebih dekat. Tapi keputusan itu, menjadikan TB Charles mengalami yang sama seperti yang dialami oleh 2 tugboat sebelumnya, TB Brahma dan TB Henry," ujar Siagian.
"Seorang nakhoda, punya kode etik, sumpah. Seorang pimpinan pengambil keputusan itu tidak mudah, dia punya tanggungjawab jabatan. Kalau terjadi permasalahan, menjadi tanggungjawab nakhoda," ungkap Siagian.
Lewat dikembalikannya keenam ABK tersebut, Siagian menduga hal itu merupakan modus baru. Sebab, pembajak tidak menahan ataupun menyita peralatan yang digunakan ABK maupun tak menahan kapal.
"Alasan mereka ada yang dibebaskan dan dipulangkan, itu adalah urusan pembajak, ini adalah modus baru. Modus aksinya yang masih menyisakan tawanan, baru sekali ini. Hampir tidak pernah terjadi sebelumnya. Dugaan modus baru karena pembajak tidak menahan atau menyita peralatan baik kru maupun kapal," demikian Siagian.
Siagian menambahkan kondisi keenam ABK yang selamat tersebut dalam kondisi yang baik. Meski begitu, pihaknya belum dapat memenuhi permintaan bagi keenam ABK untuk menemui keluarga masing-masing maupun dikembalikan ke pihak perusahaan.
"Sementara, untuk kondisi kesehatan 6 kru ABK TB Charles yang selamat, berangsur membaik sesuai harapan. Namun untuk kembali menemui keluarga atau dikembalikan ke perusahaan, kami masih ada atasan untuk masalah pelaporan. Jadi, masih menunggu perintah atasan," tegas Siagian.
Diketahui, TB Charles disandera (20/6) lalu, saat berada dalam perjalanan di perairan dari Filipina menuju kembali ke Samarinda, Kalimantan Timur. Penyandera mengaku militan Abu Sayyaf, akhirnya menyekap 7 dari total 13 ABK. Enam lainnya, dibebaskan pulang agar memberitahu pemerintah Indonesia terkait penyanderaan.
6 ABK selamat, tiba di pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (25/6) pagi lalu sekira pukul 09.00 WITA. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan kronologis kejadian di markas pangkalan angkatan laut (Lanal) di Balikpapan. Selesai pemeriksaan, mereka bakal dipulangkan ke Samarinda. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaLettu GDW terlibat kasus kecelakaan yakni melawan arus di jalan tol hingga menabrak tujuh mobil yang melintas.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaSeorang ABK kapal asal Indonesia mengaku bahagia ketika kapal tempatnya bekerja ditangkap oleh KKP.
Baca Selengkapnya