Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Bulan kasus air keras Novel Baswedan mandek, ini alasan Polda Metro

6 Bulan kasus air keras Novel Baswedan mandek, ini alasan Polda Metro Novel Baswedan dirujuk ke RS JEC Menteng. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Enam bulan berlalu kasus penyidik KPK Novel Baswedan mandek ditangan kepolisian. Penyiram Novel Baswedan pun masih misterius. Dan parahnya masih bebas berkeliaran.

Padahal sejumlah titik terang mengungkap kasus tersebut telah dikantongi pihak kepolisian. Salah satunya sketsa wajah yang menyiram Novel masih belum ada titik terang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan pihaknya masih terus mengecek terkait sketsa wajah yang menyiram Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai salat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

"Kita akan kroscek lagi. Kita sudah sampaikan terus," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (8/9).

Argo juga mengatakan pihaknya masih terkendala dengan para saksi yang belum bisa ditemui.

"Iya (terkendala saksi). Belum bisa ditemui. Kita krocek ke saksinya, saksinya belum kita temui," pungkas dia.

Sebelumnya, Senin (31/7) lalu Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian angkat bicara di Istana Negara soal sketsa penyiram Novel Baswedan. Menurutnya, berdasarkan keterangan para saksi, keempat orang tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan para pelaku. Karenanya, mereka akhirnya dilepaskan.

Kapolri lantas memperlihatkan sketsa foto orang yang diduga pelaku. Menurutnya, sketsa itu belum di-publish karena baru jadi dua hari lalu.

"Ini baru dua hari lalu, belum di-publish. Kalau ada di media lain saya tidak tahu," kata Tito dalam jumpa pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/7).

Tito menjelaskan, sketsa itu berhasil dibuat berdasarkan keterangan dari salah seorang saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan. Saksi kunci itu memberi indivasi saat subuh, sebelum peristiwa penyiraman terjadi, ada orang tak dikenal berdiri di dekat masjid.

Sosok orang itu sangat mencurigakan. Diduga, orang itu merupakan pengendara sepeda motor yang membonceng pelaku penyerangan terhadap Novel.

"Ada saksi cukup penting tapi dia enggak mau disebutkan identitas demi keamanan, dia lihat ada orang berdiri di dekat masjid dan sosoknya mencurigakan. Dia diduga pengendara sepeda motor, sepeda motor penyerang Novel," kata Tito.

Dari keterangan saksi tersebut, pihaknya lantas bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan AFP, kepolisian Australia, untuk membuat sketsa foto pelaku. Alhasil, sketsa orang yang diduga sebagai pengendara sepeda motor penyerang Novel itu berhasil dibuat.

"Ini ada di dekat masjid dan kita duga dia adalah pengendara sepeda motor," katanya.

Kapolri mengatakan ciri-ciri pelaku tersebut yakni memiliki tinggi badan antara 167 cm hingga 170 cm, berwarna kulit agak hitam, berambut keriting, dan memiliki badan cukup ramping.

"Ini agak beda dengan empat orang yang sudah diperiksa sebelumnya. H dan M ada di sebelah rumah Novel sebelum kejadian tapi ciri-cirinya sangat beda tinggi badannya enggak ada yang 167-170 cm," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu

Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.

Baca Selengkapnya
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI

Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya

Hotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara

Baca Selengkapnya
Kejagung Bicara Status Dito Ariotedjo di Kasus Korupsi BTS Kominfo
Kejagung Bicara Status Dito Ariotedjo di Kasus Korupsi BTS Kominfo

Kejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.

Baca Selengkapnya