6 Bulan sebelum tewas, korban KM Zahro minta dikubur di TPU Cikutra
Merdeka.com - Masduki Mangkudisastra (75) korban tewas dalam peristiwa terbakarnya Kapal Zahro Express dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung. Pemakaman yang dilangsungkan Senin (2/1) pukul 08.00 Wib dihadiri ratusan saudara dan kerabat.
Suasana duka pun menyelimuti prosesi pemakaman. Beberapa dari pihak keluarga tak kuasa menahan tangis, apalagi ketika jasad akan di masukan ke dalam liang lihat. Derai air mata terus bercucur, saat mereka mulai bergantian menaburkan bunga dan menyiramkan air ke permukaan tanah yang mengubur jasad Masduki.
Anak ketiga Masduki, Irfan Hadisiswanto (46) mengatakan, jasad Masduki tiba di rumah duka di Jalan Gambir Anom No.7, RT 3 RW 11, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung pada malam harinya. Kemudian jasad dimakamkan pagi ini.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Kapan korban tumbal dikubur? Hasil pengujian mengindikasikan kerangka ini adalah seorang pemuda yang dikubur dalam posisi tertekuk. Pemuda ini ditumbalkan dan dikubur pada Periode Klasik Akhir (600-800 M) dan masih memakai cincin giok.
-
Siapa yang dikubur di kuburan perahu? Kepala Rumah Tangga Wanita lainnya berpangkat lebih tinggi. Makamnya berisi batu-batu yang disusun berbentuk perahu. Di dalam batu itu ada paku keling perahu. Sebuah perahu sepanjang empat meter menemani wanita ini menuju akhirat.
-
Kapan bangkai kapal ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
Menurutnya, TPU Cikutra dipilih lantaran itu sesuai pesanan mendiang sejak enam bulan ke belakang. Mendiang Masduki pernah berucap pada dirinya agar bisa dimakamkan di lokasi tersebut jika sudah meninggal.
"Enam bulan sebelumnya memang sudah pesan di sini. Kayanya sudah siap-siap sepertinya," ujar Irfan saat ditemui di lokasi.
Masduki diketahui merupakan salah satu korban tewas kapal wisata KM Zahro Ekpress yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu (1/1) kemarin. Masduki hendak bertolak liburan ke Pulau Tidung, bersama enam orang lainnya, yakni, sang istri Otih Sugiati (69), Irna Winartin (anak Masduki dan Otih), Zainal Arifin (suami Irna), serta tiga anak Irna dan Zainal masing-masing Dinandra Arsy, Kiflano Hazman, dan Hasbi Adelio Ramadan. Untuk Otih sampai saat ini diduga telah meninggal dalam peristiwa tersebut. Tapi belum ada kepastian karena masih menunggu hasil otopsi di Jakarta.
Sementara Irna, Zainal, Dinandra, Kiflano, dan Adelio dalam kondisi selamat. Meski begitu, empat di antaranya kini dalam perawatan di Jakarta. Hanya Adelio yang tidak dirawat meski ada sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
Keluarga kini masih menunggu kepastian Otih yang saat ini diduga dalam proses otopsi. Untuk kepentingan penyelidikan Irfan mengaku sudah dites DNA di RS Bhayangkara Polri.
"Mudah-mudahan dalam waktu cepat, hari Jumat ini dari pihak kepolisian sudah ada hasil identifikasi apakah betul itu ibu saya atau bukan," imbuhnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca Selengkapnya