Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Cara menjelaskan apa itu teroris pada anak

6 Cara menjelaskan apa itu teroris pada anak Polda Riau diserang teroris. ©AFP PHOTO/WAHYUDI

Merdeka.com - Rentetan serangan bom terjadi di Jawa Timur, mulai dari ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, bom rakitan juga meledak di Sidoarjo dan Mapolres Surabaya. Bahkan serangan teroris kembali beraksi di Markas Polda Riau, Kota Pekanbaru. Rentetan ini menambah duka pada masyarakat Indonesia. Bukan hanya duka, tapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korban dan masyarakat.

Terlebih pelaku serangan bom sudah melibatkan anak-anaknya. Banyak anak-anak tidak berdosa disodori paham-paham radikal dari orang tuanya. Untuk itu sebagai orang tua harus lebih hati-hati. Sebagai orang tua harus mampu menjelaskan dengan baik dan benar apa itu terorisme. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui website kemdikbud.go.id membagikan cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orang tua kepada anak:

Mencari tahu yang anak pahami

Setelah anak melihat informasi mengenai terorisme, sebagai orang tau harus cari tahu apa yang dipahami anak mengenai peristiwa tersebut. Kemudian bahas secara singkat apa yang terjadi ,meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.

Saring informasi

Kini informasi memang mudah didapatkan, untuk itu orang tua harus menyaring dan membatasi anak mendapatkan informasi terkait terorisme. Ada baiknya, menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak terutama anak di bawah usia 12 tahun.

Pahami karakter anak

Setiap anak tentu memiliki karakter yang berbeda. Maka tidak ada salahnya, orang tua mengetahui karakter sang anak agar tidak terjadi rasa takut yang berlebih pada anak. Agar mereka tidak menjadi sangat ketakutan, jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang, namun kewaspadaan tetap diperlukan.

Bantu anak mengungkapkan perasaan

Bantulah anak mengungkapkan perasaan mereka. Jika marah, ungkapkan kepada orang yang tepat. Yang perlu diingatkan pada anak bahwa pelaku teror bukanlah orang golongan atau agama tertentu. Terpenting agar mengindari prasangka.

Melakukan kegiatan secara normal

Salah satu tujuan teroris adalah menimbulkan keresahan. Jika kegiatan terorisme membuat masyarakat resah maka tujuan mereka meneror telah berhasil. Jadi, lakukan lah kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman. Serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupan kita. Kebersamaan dan komunikasi penting untuk mendukung anak.

Ajarkan anak mengapresiasi kerja aparat negara

Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada

Saat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Kelompok Teroris Satu Keluarga seperti Kasus Bom Surabaya
Antisipasi Kelompok Teroris Satu Keluarga seperti Kasus Bom Surabaya

Sejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.

Baca Selengkapnya
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak

Mereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.

Baca Selengkapnya
Dua Teroris JAD jadi Guru di NTB, Densus 88 Ingatkan Orang Tua Hati-Hati Sekolahkan Anak
Dua Teroris JAD jadi Guru di NTB, Densus 88 Ingatkan Orang Tua Hati-Hati Sekolahkan Anak

Sebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
Anak Jadi Sasaran Paham Radikalisme, BNPT: Karena Mudah Dipengaruhi
Anak Jadi Sasaran Paham Radikalisme, BNPT: Karena Mudah Dipengaruhi

Bangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku
Tiga Pelempar Bom ke Rumah Ketua KPPS Pamekasan Diringkus Polisi, Ini Motif Pelaku

Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti

Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.

Baca Selengkapnya
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak
6 Jenis Bullying yang Perlu Diwaspadai Bisa Terjadi pada Anak

Beragam jenis bullying bisa menjadi ancaman bagi anak.

Baca Selengkapnya
Paham Situasi Rumah, Seorang Pria di Depok Cabuli Anak Usia 6 dan 2 Tahun
Paham Situasi Rumah, Seorang Pria di Depok Cabuli Anak Usia 6 dan 2 Tahun

Tindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.

Baca Selengkapnya