6 Fakta Wagini anak genderuwo menurut Eyang Ratih
Merdeka.com - Eyang Ratih merupakan orang yang paling berjasa dalam kehidupan Wagini (29) anak genderuwo. Sejak usia 13 tahun Wagini dirawat dengan penuh perhatian dan kasih sayang oleh Eyang Ratih.
Pertama kali bertemu di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Eyang Ratih sudah merasakan jika Wagini anak baik, meski wujud fisiknya agak menakutkan. Wagini yang hidup sebatang kara membuat Eyang Ratih semakin iba melihatnya.
"Wagini tak minta dilahirkan buruk rupa. Dari kecil dia kurang kasih sayang orangtuanya. Wagini anak baik, halus dan tak neko-neko," kata Eyang Ratih kepada merdeka.com, Selasa (14/5).
-
Siapa yang memberikan perhatian ekstra kepada anak ketiga perempuan bungsu? Anak bungsu sering kali mendapatkan perhatian dan kasih sayang ekstra dari orang tua dan saudara-saudaranya.
-
Siapa yang merawat Jizzy saat masih kecil? Ketika Jizzy masih kecil, Vino & Marsha saling bergantian untuk merawat buah hati mereka dengan penuh kasih sayang.
-
Bagaimana Rianti merawat Rose? 'Sekarang kita berdua saja. Ada nanny sampai umur dua tahun saja, setelah itu ya kita berdua saja, karena lebih enak saja, lebih privasi. Terus Rose juga sudah nggak terlalu dibantu banget, jadi ke mana-mana kita bertiga. Ada opung dan omanya juga,' ujarnya dalam acara Pagi Pagi Ambyar, dilansir dari kanal Youtube TRANS TV Official, pada Jumat (27/9/2024).
-
Kenapa Wahyis dianggap roh pelindung? Dalam studi terbaru oleh Christophe Helmke dan Jesper Nielsen, telah disimpulkan bahwa entitas Wahyis mewujudkan atau melambangkan sebuah penderitaan dari alam baka yang dapat dimanipulasi dan ditransfer ke tubuh manusia.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Apa yang dilakukan Rianti saat merawat Rose? 'Sekarang kita berdua saja. Ada nanny sampai umur dua tahun saja, setelah itu ya kita berdua saja, karena lebih enak saja, lebih privasi. Terus Rose juga sudah nggak terlalu dibantu banget, jadi ke mana-mana kita bertiga. Ada opung dan omanya juga,' ujarnya dalam acara Pagi Pagi Ambyar, dilansir dari kanal Youtube TRANS TV Official, pada Jumat (27/9/2024).
Selama hampir 16 tahun mengasuh Wagini, Eyang Ratih tentu hafal betul kebiasaan, tingkah laku anak yang ibunya kembang desa itu. Eyang Ratih mengaku tidak keberatan, karena dia menganggap Wagini adalah titipan.
Guru besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Wimpie Pangkahila menyangkal semua cerita itu. Dia menjelaskan, tidak mungkin ada anak genderuwo yang disebut-sebut buah hubungan percintaan antara manusia dengan genderuwo.
"Kalau orang mirip genderuwo iya. Saya kira berita itu tidak benar, itu pembodohan," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Senin (13/5).
Wimpie menjelaskan, tidak pernah ada cerita secara ilmiah bahwa genderuwo memiliki anak hasil hubungan badan dengan manusia. Kemungkinan yang ada, kata dia, anak itu mungkin cacat fisik, berwajah buruk, kurang gizi atau memiliki kelainan fisik.
"Nah itu lho yang saya kira sangat membodohi masyarakat. Kasihan dia," tandasnya.
Berikut 6 fakta tentang Wagini anak genderuwo yang diungkap Eyang Ratih:
Anak genderuwo ganteng
Dalam dunia nyata wujud Wagini anak genderuwo memang menakutkan. Bahkan, orang yang tidak mengetahuinya mungkin akan berpikir Wagini adalah mahluk halus. Tetapi di alam gaib Wagini begitu dipuja."Kalau di dunia gaib, Wagini dianggap genderuwo ganteng. Makanya dia sering digodain. Kadang terlihat dia suka tertawa sendiri," ungkap Eyang Ratih. Pernyataan sang pengasuh tentu mengundang pertanyaan. Faktor apa yang membuat Wagini disebut genderuwo ganteng? Apa yang membuat dia berbeda dengan genderuwo lainnya? "Karena dia tidak berbulu lebat, hanya di tangan, dada dan punggung. Kulitnya juga tidak hitam," kata Eyang.Percaya tidak percaya.
Bisa sembuhkan orang
Wagini anak genderuwo ternyata memiliki kelebihan. Memiliki ayah genderuwo, ternyata Wagini dapat dengan mudah melihat mahluk-mahluk gaib yang jahil. "Misal ada yang diganggu mahluk gaib, dengan sekejap bisa dinetralisir oleh Wagini. Ini karena faktor dia separuh gaib dan manusia," kata Eyang Ratih.Kadang kala kata Eyang Ratih, Wagini suka bersemedi. Wagini pun selalu dijaga oleh ayahnya kemana saja dia pergi."Bapaknya dia (Wagini), kemana Wagini pergi ya bapaknya ikut," tuturnya.Â
Tak mau tinggal dengan ibu kandung
Sejak kecil Wagini hidup sebatang kara setelah ayah tirinya Gimo meninggal dan ibunya Wakijem melarikan diri. Akhirnya, pada usia 13 tahun Wagini bertemu dengan Eyang Ratih di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.Setelah berpisah cukup lama, sekitar lima tahun lalu Wagini bertemu dengan ibunya di Alas Purwo. Tetapi, Wagini tetap memilih hidup dengan Eyang Ratih. "Dia minta kasih sayang, dia itu mahluk tuhan juga," kata Eyang Ratih.Eyang Ratih mengaku tak tahu sampai kapan dia akan merawat Wagini. Eyang Ratih merasa Wagini juga seperti anaknya sendiri. "Dia sudah anggap saya sebagai orangtua," tandasnya.
Menghujat kena celaka
Kehadiran Wagini anak genderuwo ternyata tidak begitu saja dipercaya. Sempat ada paranormal teman Eyang Ratih yang meragukan. Paranormal itu menyebut Eyang Ratih hanya mencari sensasi.Setelah mengeluarkan, kata-kata itu, si paranormal mendapat celaka. "Tangannya tidak bisa dibengkokan," kata Eyang Ratih. Namun Eyang enggan memastikan jika itu akibat dari ucapan si paranormal.Setelah berhari-hari akhirnya si paranormal itu mendatangi kediaman Eyang Ratih dan bertemu dengan Wagini. "Dia meminta maaf ke Wagini, setelah itu tangannya normal lagi," katanya.
Mulai makan nasi dan roti
Belalang, jangkrik dan singkong merupakan makanan Wagini anak genderuwo. Setelah dirawat oleh Eyang Ratih perlahan-lahan Wagini mulai bisa menyantap nasi."Dulunya enggak bisa makan nasi. Sekarang mau makan nasi dan roti. Kalau nasi maunya pakai lauk yang kering," katanya. Menurut Eyang Ratih, Wagini memiliki nafsu makan yang cukup besar. "Dalam sehari bisa lima kali makan. Merokoknya juga kuat sekali," katanya.
Usia 29 tahun masih kecil
Sekarang Wagini anak genderuwo sudah berusia 29 tahun. Untuk ukuran manusia, usia segitu sudah tergolong dewasa. Namun Wagini justru masih dianggap anak kecil."Usia masih kecil, 29 tahun. Seperti Wagini ini usianya bisa ratusan tahun," kata Eyang Ratih.
Baca juga:Eyang Ratih: Wagini anak genderuwo paling gantengSeperti apa penampakan genderuwo?Kisah pertemuan Wagini anak genderuwo dengan Eyang RatihWagini anak genderuwo tak makan nasi, tapi jangkrik & belalangWagini anak genderuwo disebut lahir dari kembang desa (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tutut Soeharto diketahui merawat anak pertama Annisa Trihapsari, Danvy Rukmana sejak kecil.
Baca SelengkapnyaAda sosok yang selalu setia merawat dan menjaga Tukul Arwana, yaitu anak angkatnya, Ega Prayudi.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja di Garut, Jawa Barat, rela memilih putus sekolah demi merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaSus Rini dipuji sebagai pengasuh anak artis yang telaten dan kreatif. Tak heran jika akhirnya Rayyanza tumbuh menjadi anak yang pintar.
Baca SelengkapnyaEga Prayudi mengemban berbagai jabatan di kepolisian mulai dari Kasatlantas hingga Wakapolsek.
Baca SelengkapnyaMomen mengharuka Rafathar saat jada Rayyanza di rumah sakit
Baca SelengkapnyaRayyanza akan memberikan hadiah untuk Sus Rini yang berulang tahun.
Baca SelengkapnyaWulan Guritno mengungkapkan kebahagiaannya saat memerankan karakter yang unik dan memiliki latar belakang yang menarik.
Baca SelengkapnyaDanvy Rukmana merupakan anak pertama dari pasangan Annisa Trihapsari dan Ari Sigit. Semasa kecil, Danvy Rukmana dirawat Tutut Soeharto.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto Peto makan nasi uduk bersama keluarga tercinta. Sawendah telaten menyiapkan makan Betrand Peto.
Baca SelengkapnyaSikap Rafathar Malik Ahmad kepada kedua adiknya yakni Rayyanza dan Baby Lily tuai banyak pujian.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca Selengkapnya