6 Pelajar SMK Pelayaran jadi korban kapal tenggelam di Selat Bali
Merdeka.com - Kapal Motor (KM) LCT Rafelia 2 tenggelam di Selat Bali, Jumat (4/3). Enam pelajar SMK Pelayaran Kalipuro tengah praktik kerja lapangan (PKL) di kapal nahas itu, ikut jadi korban.
Hal ini disampaikan Kabag Media dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jawa Timur, Anom Surahno melalui pesan singkat. Enam siswa SMK Pelayaran Kalipuro sedang PKL di kapal nahas itu adalah Reza Pahlevy, Satrio Herlambang, Wahyu Kristian, Cristian Aditya, Yuda Setiawan, dan Jury Setiawan.
"Semuanya dalam kondisi selamat," tulis Anom.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Di mana bangkai kapal Gela II ditemukan? Bangkai kapal yang diberi nama Gela II ini konon berasal dari Atlantis, kota legendaris yang tenggelam secara misterius.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Anom menyebut, saat terjadi insiden, KM LCT Rafelia 2 penuh muatan. "Adapun kerugian sementara yang terdata, 18 unit tronton, empat unit truk besar, empat unit truk sedang, dan empat unit pikup. Semuanya ikut tenggelam," lanjut Anom.
Sedang anak buah kapal KM LCT Rafelia 2 hingga saat ini belum diketahui antara lain, Bambang SA (Nakhoda), Puji Purnomo (Mualim 1), M Ali Imron (Mualim 2), Hadi Priyanto (KKM), Hikmah Asmoro Gede (masinis 1), Murtono (masinis 2), Sutikno (Bossun/Serang), Jainul Abidin (Juru Mudi), Robby Karisma (Juru Mudi), Marta Trihandoko (Kelasi), Khoirul Rosidy (Kelasi), Sahrur Pasande (Kelasi), Moh Saiful Anwar (Juru minyak), dan Saiful Bahri (Juru Minyak).
"Untuk upaya SAR, dilakukan oleh seluruh kapal KMP, nelayan, dua unit Patkamla dan satu Perahu Karet Lanal Banyuwangi, Kapal Patroli Polair, dan kapal-kapal nelayan yang berada di lokasi kejadian," tutup Anom. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya