6 Tahun kurangi isi elpiji, manajer dan teknisi dibekuk

Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menetapkan 2 tersangka dalam kasus tindak pidana perlindungan konsumen dan metrologi legal terhadap Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Tangerang.

Direskrimsus Kombes Pol Mujiyono mengatakan pihaknya telah menangkap 2 orang pelaku penyimpangan yang terjadi di SPBE dan menyita tabung elpiji dan alat-alat pengisian gas.

"Dua tersangka telah saya tangkap. Sudah saya amankan. 2.250 tabung sudah disita, alat alat sudah kita sita," ujar Mujiyono dalam keterangan pers di Jl Milenium Raya Blok F2 Nomor 1 Kawasan industri, Tangerang, Selasa (16/6).

Dia mengungkapkan, tersangka yang ditahan berinisial JS (manajer) dan DS (teknisi). Modus para tersangka adalah mengurangi isi tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang pengisiannya sudah diatur di mesin pengisian (filling flant).

"manajer dan teknisi yang berinisial DS dan JS masih kita kembangkan. Satu lagi masih dalam pencarian yaitu IDL," imbuhnya.

Menurut keterangan karyawan operator SPBE, pengurangan isi tabung gas LPG sudah berlangsung sekitar 6 tahun sejak PT Putra Panca Gasindo dibangun pada tahun 2009.

Pihak Direskrimsus juga sedang memburu penangung jawab PT Putra Panca Gasindo dengan inisial IDL. Jika dalam pemeriksaan diketahui dia terlibat, maka statusnya dinaikkan menjadi tersangka.

Pelaku diancam pasal 62 ayat (1) Jo pasal 8 ayat (1) Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau pasal 32 ayat (2) Jo pasal 30 Undang Undang RI Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal dengan ancaman penjara 5 tahun atau didenda Rp 2 miliar.