6 Warga Sulsel pengikut Gafatar sudah dipulangkan dari Kukar
Merdeka.com - Sejak September 2015 hingga Januari 2016, kepolisian di Kutai Kartanegara telah memulangkan enam warga Sulawesi Selatan, yang sebelumnya dilaporkan hilang. Mereka adalah anggota organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Sudah ada enam orang yang kita pulangkan dari pemukiman eks Gafatar di Samboja ke Sulawesi Selatan, di antaranya ke Maros. Dijemput keluarga masing-masing. Seorang dari enam itu tidak hilang, tapi atas kemauan sendiri datang ke Samboja," kata Kapolsek Samboja, AKP Dika Yosep Anggara, kepada merdeka.com, Kamis (21/1).
Diterangkan Dika, ke enam orang itu, sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya, sehingga dilaporkan ke polisi di Sulawesi Selatan. Menurut dia, dalam pencarian orang hilang itu juga menggunakan media sosial, antara lain Facebook.
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Siapa yang sering update media sosial? Media sosial, yang biasanya digunakan untuk berbagi cerita, seringkali membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan mereka yang jarang memperbarui status di media sosial.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Jadi, admin Polres Kutai Kartanegara ini aktif berinteraksi dengan masyarakat. Sampai akhirnya tentang pemukiman eks Gafatar di Samboja ini diposting. Ada warga kemungkinan dari Sulawesi, bertanya tentang ada tidaknya keluarganya di Samboja," ujar Dika.
Dika menyatakan, laporan itu lantas diteruskan kepadanya. Dia lalu memeriksa ke lapangan.
"Saya cek nama, alamat tinggal di Sulawesi, juga ciri-cirinya, ternyata tinggal di pemukiman eks Gafatar. Apakah mereka, ke enam orang yang kami pulangkan itu adalah eks Gafatar atau tidak, belum bisa dipastikan. Yang jelas, mereka tinggal di pemukiman itu," tambah Dika.
Dikatakan Dika, pada September 2015, dia memulangkan seorang warga Sulawesi Selatan. Sementara di Desember 2015 kembali memulangkan empat orang. Lantas pada Januari 2016, polisi memulangkan satu warga lagi ke Sulawesi Selatan.
"Dijemput keluarga masing-masing. Dari kami, kepolisian di Polsek, melakukan pendampingan. Baik itu ke pelabuhan maupun di bandara," ucap Dika.
Menurut Dika, ada 227 orang bermukim di kampung Gafatar di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dari penelusuran kepolisian, 201 di antaranya mengaku berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka datang ke Samboja secara bertahap hingga 30 orang tiap bulannya. Alasan mereka datang lantaran ingin memperbaiki nasib perekonomian dengan cara bertani. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca SelengkapnyaKasus promosi judi online yang menjerat TikToker Gunawan alias Sadbor menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaGibran ikut bereaksi atas kelakuan pelaku merundung suporter Persib Bandung
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaKawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca Selengkapnya