6 WNI yang hilang di Turki ditemukan selamat, keluarga di Solo lega
Merdeka.com - Kabar ditemukannya 16 WNI yang hilang di Turki dan akan menyeberang ke Suriah oleh Otoritas Keamanan setempat baru-baru ini, disambut gembira oleh keluarga. Di Solo keluarga 6 WNI yang hilang merasa lega dengan ditangkapnya Hafid Umar Babher dan Fauzi Umar, Hamzah Hafid Babher, Utsman Hafid Babher, dan Atikah Hafid Babher.
"Keluarga di Solo merasa lega dengan kabar penangkapan itu. Dengan penangkapan itu, keberadaan mereka menjadi jelas," ujar juru bicara keluarga dari Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Surakarta, Budi Kuswanto, Kamis (12/3).
Dari ke enam warga Solo tersebut, Fauzi Umar tercatat masih berstatus lajang sedangkan 3 lainnya merupakan putra dari Hafid, yakni Hamzah Hafid Babher berusia 6 tahun, Utsman Hafid Babher, 3 tahun dan Atikah Hafid Babher yang masih berusia 2 tahun.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Kenapa keluarga korban kecelakaan pesawat di Area 51 tidak langsung diberitahu? Meskipun empat belas nyawa hilang dalam kecelakaan itu, keluarga mereka baru diberitahu empat dekade kemudian karena misi tersebut sangat rahasia.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
Budi meminta pemerintah agar memulangkan keluarga mereka. Hal ini karena mereka ditangkap saat hendak menyeberang ke Suriah dan hanya melakukan pelanggaran izin tinggal yang bersifat administratif.
"Mereka hanya melakukan pelanggaran administratif," katanya.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, keluarga di Solo belum pernah menerima informasi resmi dari pemerintah terkait hilangnya atau ditangkapnya 16 WNI di Turki itu. "Kami sangat menyesalkan sikap dari penyelenggara perjalanan, Smailing Tour yang lepas tangan begitu saja," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca Selengkapnya