60 Rumah Terendam Banjir, Sejumlah Warga Serang Dirikan Tenda di Pinggiran Tol
Merdeka.com - Lokasi yang tergenang banjir akibat meluapnya sungai Ciujung, Kabupaten Serang, Banten, terus meluas. Salah satunya Desa Undar-andir di Kecamatan Kragilan, Selasa (8/12). Sebanyak 60 rumah terendam banjir. Bahkan sejumlah masyarakat sudah mendirikan tenda darurat di tepi jalan tol Tangerang Merak, karena rumahnya telah digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
"Air masih meninggi, sedikit-sedikit. Sebanyak 60 rumah yang terendam. Dan sebagian warga masih bertahan di rumahnya, belum mau mengungsi," ujar Kepala Desa Undar-andir Kusni Mubarok, Selasa (8/12).
Kusni mengungkapkan sejumlah warga yang rumahnya berada di dataran rendah, dan air telah menggenangi rumahnya setinggi kurang lebih 60 cm, telah mengungsi ke pinggir jalan tol Tangerang-Merak.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Di mana banjir merendam permukiman warga di Braga? Dalam unggahan di akun lain, ditampilkan kondisi air banjir dari luapan Sungai Cikapundung juga merendam permukiman warga di wilayah Braga.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Bagaimana cara warga Dusun Tonjong beradaptasi dengan banjir? Tujuannya apabila banjir telah surut, mereka lebih mudah membersihkan bagian dalam rumah. 'Banjir di sini hampir setiap tahun. Bahkan untuk tahun ini, sejak awal tahun 2024, sudah terjadi empat kali banjir di sini,' kata Damsiri.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Iya sudah ada yang ngungsi ke pinggir tol, bukan di aspalnya tapi di pinggir, rumput. Sekitar dua KK yang di sana," ujarnya.
Kusni mengungkapkan warga kini tengah membutuhkan makanan siap saji, karena karena rumah digenangi air warga tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Kalau obat-obatan sudah dari puskesmas. Makan-makanan yang diperlukan. karena mau masak juga enggak bisa," ungkapnya.
Untuk diketahui, air meluap dari sungai Ciujung sejak Senin dini hari, dan merendam ratusan rumah yang berada di bantaran sungai.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca Selengkapnya