63 Jenazah korban KM Marina dievakuasi ke 5 rumah sakit
Merdeka.com - Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus menyatakan 63 jenazah korban Kapal Motor (KM) Marina Baru 2B dievakuasi ke lima rumah sakit.
"Jumlah korban KM Marina yang berhasil didata hingga Kamis (24/12) pukul 18.00 Wita itu sudah 103 orang," ujar Ivan Ahmad seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/12).
Lima rumah sakit yang digunakan untuk memeriksa jenazah para korban KM Marina Baru 2B jenis fiber itu adalah RS Pinrang (Sulsel) satu orang, RS Kolaka (Sultra) dua jenazah, RS Siwa (Sulsel) 17 jenazah, RS Lasusua (Sultra) 40 jenazah dan RS Wotu tiga orang.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Bagaimana tim pencari harta karun mendeteksi bangkai kapal? Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Namun dari jumlah itu, tidak semua jenazah sudah teridentifikasi. Tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sultra dan Polda Sulsel juga masih terus bekerja mengidentifikasi para jenazah tersebut.
Sementara itu, beberapa kapal yang diterjunkan untuk menyisir perairan di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan Teluk Bone, Sulawesi Selatan, di antaranya KN Pacitan milik Basarnas, KP Bangau dan RB 210 yang merupakan kapal jenis patroli cepat.
Untuk KN Pacitan milik Basarnas itu berhasil mengevakuasi 23 korban jenazah (11 laki-laki, 11 perempuan dan satu tanpa diketahui kelaminnya). Kemudian KP Bangau mengevakuasi empat korban jenazah (satu laki dan tiga perempuan), serta RB 210 mengevakuasi 13 korban jenazah yang semua kelaminnya belum diketahui.
"Khusus untuk jenazah yang dievakuasi dari kapal RB 210 itu, tidak ada satupun jenazah yang kelaminnya diketahui karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mengembang," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera.
KM Marina mengangkut penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) sebanyak 118 orang, di antaranya 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta selebihnya ABK.
"Kami masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim SAR gabungan juga terus melakukan kontak komunikasi dengan kami," katanya.
Sebelumnya, beberapa gabungan Tim SAR yang sudah bersama-sama melakukan upaya pencarian itu antara lain Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR TNI dan Polri.
Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/12) sekitar pukul 11.00 Wita.
Kemudian setelah berlayar beberapa jam, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca Selengkapnya