66 Pemadat di Samarinda Direhab, Ada yang Minta Mie Instan Hingga Parfum
Merdeka.com - Pemerintah menarget Balai Rehabilitasi Narkoba Tanah Merah di Samarinda, Kalimantan Timur, salah satu dari 3 balai rehab di Indonesia, merehabilitasi 250 orang berketergantungan narkoba. Saat ini, ada 66 orang sedang direhab. Dari mereka, ada saja yang meminta fasilitas lebih urusan pribadi.
Medio Januari-Juni 2020, Balai Rehabilitasi Narkoba Tanah Merah, tercatat memiliki 119 orang yang direhabilitasi. Saat ini, 53 orang diantaranya selesai direhab.
"Ada 66 orang yang sekarang menjalani rehabilitasi di sini," kata Kepala Balai Rehabilitasi Narkoba Tanah Merah Samarinda, Bima Ampera Bukit, usai peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di kantornya, Jalan Poros Samarinda-Bontang, Jumat (26/6).
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa yang mendapat kompensasi? Pedagang pun mendapat kompensasi.
-
Siapa yang menerima bantuan di Kutai Timur? Melalui Bidang Pelaporan dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan, Kutai Timur memberikan sejumlah bantuan mesin ketinting Kelompok nelayan Teluk Dalam 2, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.
-
Siapa yang menerima bantuan di Tarakan? Bantuan yang diserahkan kepada para petani berupa pupuk non-subsidi sebanyak 8 ton kepada 5 kelompok tani. Selain itu, 2 unit alat cultivator juga diberikan kepada 2 kelompok tani, serta bantuan dalam pengajekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal kepada dua kelompok tani.
Diterangkan Bima, mereka yang menjalani rehabilitasi, menjadi tanggungan negara alias gratis. Namun demikian, mereka yang berasal dari luar Samarinda misalnya, untuk masuk ke balai rehab, mesti menjadi tanggungan sendiri.
Di sisi lain, ada saja permintaan urusan pribadi dari mereka yang sedang menjalani rehabilitasi. "Ada yang meminta yang tidak kita kita siapkan di sini," ujar Bima.
"Misalnya, kalau makanan terus-menerus di sini kan tidak enak. Ada yang minta indomie dikirim, itu ditanggung keluarga. Misal juga parfum, ditanggung keluarga,"tambah Bima.
Mereka yang menjalani proses rehabilitasi, lanjut Bima, waktunya bervariasi. Tergantung dari keparahan yang bersangkutan berketergantungan terhadap narkoba. "Ada 3 bulan, 6 bulan, sampai paling lama 12 bulan. Kalau (ketergantungan) ringan, ya 3 bulan," terang Bima.
Bima menggarisbawahi, saat ini, tidak sedikit yang sudah kali kedua masuk di balai rehabilitasi. "Kalau keluar (sembuh) lalu masuk lagi, tetap diterima. Selama belum melewati 2 kali masuk. Kalau sudah ketiga kalinya, yang lain saja yang masuk untuk direhab. Mau ketiga kalinya, silakan ke tempat lain. Misalkan ke Lido (di Jawa Barat)," demikian Bima.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala
Baca SelengkapnyaSelain menjadi abdi negara, sosoknya menaruh perhatian besar bagi kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Babinsa pandai memijat dan sering memberikan layanan pijat gratis ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain menyediakan makanan gratis, warung ini juga memberikan layanan cukur rambut gratis bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaOperasi katarak gratis kali ini merupakan hasil kerjasama Sido Muncul bersama RSU Hermina Bogor dan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan demi kepentingan kesehatan masyarakat di RSRW
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pasuruan meresmikan Rumah Hebat Disabilitas.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.
Baca SelengkapnyaPotret terkini Ilham Hadi bocah asal Sukabumi yang pernah viral karena kecanduan rokok di usia 8 tahun.
Baca Selengkapnya