67 Preman nyaris bentrok dengan warga di Mojokerto diduga dibayar
Merdeka.com - Puluhan orang diduga preman bayaran yang nyaris bentrok dengan warga Kecamatan Puri, Mojokerto, Jatim, dan diamankan Polres Mojokerto, Selasa (4/4) kemarin, sudah dipulangkan. Namun polisi masih melakukan penyelidikan persoalan ini karena ada indikasi puluhan preman itu dikoordinir salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
AKP Sutarto, Kasubag Humas Polres Mojokerto, mengatakan, 67 orang yang diduga preman sudah dimintai keterangan di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Mojokerto. Setelah diperiksa, para preman ini diminta menandatangani pernyataan tidak melakukan tindakan yang sama. Setelah itu, Kepala Desa tempat tinggal warga ini dipanggil untuk membawa pulang warga yang diamankan.
"Setelah diperiksa semua, mereka diminta membuat pernyataan tidak melakukan perbuatan yang sama. Setelah itu diperbolehkan pulang sekira pukul 20.00 WIB tadi malam," kata Sutarto, Rabu (5/4).
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Menurut Sutarto, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Satreskrim, 67 warga ini dikoordinir oleh orang yang namanya Rudi. Ada dugaan, koordinatornya juga atas suruhan pabrik. Rudi ini diduga merupakan pimpinan LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Mojokerto.
"Dari hasil pemeriksaan, warga ini mengaku dibayar Rp 100 ribu per orang, disuruh orang yang namanya Rudi, dan Rudi juga disuruh pabrik. Mereka diminta menguasai dan kemungkinan juga mencabut portal yang dipasang warga Medali di jalan menuju pabrik karet," tambah Sutarto.
Menurut Sutarto, kasus ini masih diselidiki untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini. Sebab ada indikasi ada orang yang sengaja menggerakan para preman ini.
"Yang jelas nama yang disebut oleh para preman akan dipanggil dan dimintai keterangan," tambahnya.
Sementara Rudi Wahyudiana, Pimpinan LSM LIRA, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, sedang berada di Polres Mojokerto. "Sebentar mas, saya ini masih di Polres Mojokerto, nanti saja ya," katanya singkat.
Jesicha Yeni Susanti, Humas PT. Bumi Nusa Makmur (BNM) melalui ponselnya soal keterlibatan pihak pabrik dalam mengkoordinir puluhan preman itu, dirinya membantah. "Tidak ada kaitanya dengan pabrik karet," katanya.
Seperti diketahui, 67 warga yang diduga preman bayaran dari wilayaj utara sungai brantas, Desa Losari, Sidoharjo, Ngabar, diamankan ke Polres Mojokerto, setelah nyaris bentrok dengan warga Kecamatam Puri karena memaksa mau masuk ke pabrik.
Ribuan warga Kecamatan Puri melakukan penghadangan di jalan raya Desa Sumolawang, Kecamatan Puri. 67 preman ini akhirnya diamankan polisi untuk menghindari amuk warga Puri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca Selengkapnya