7 Bangunan di Cisompet Garut Tertimbun Longsor
Merdeka.com - Hujan deras yang terus terjadi kembali menyebabkan longsor di wilayah selatan Garut, tepatnya di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet pada Selasa (13/10). 7 bangunan rumah dan tempat ibadah tertimbun material tanah longsor dalam peristiwa tersebut.
Kepala Desa Cikondang, Babang Ganedi, mengungkapkan bahwa dalam peristiwa longsor yang terjadi itu setidaknya ada 7 bangunan yang tertimbun.
"Enam rumah dan satu musala yang biasa digunakan warga untuk salat. Selain ada yang tertimbun, lima rumah terancam," ungkapnya.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi pada rumah warga di Ganting? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
Babang menyebut bahwa lokasi longsor berada di Kampung Nanggewer, RT 04 RW 13. Kini seluruh penghuni rumah yang tertimbun longsor sudah mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang lebih aman.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut, kerugian harta benda milik penghuni rumah saja, seperti pakaian sampai kendaraan bermotor," sebutnya.
Lokasi longsor, disebut Babang, berjarak tempuh sekitar 2 jam dari kantor Kecamatan Cisompet. Untuk sampai ke lokasi, kini menjadi sulit karena banyaknya material tanah longsor yang menutup jalan.
Babang mengatakan bahwa di lokasi longsor, setidaknya ada 18 kepala keluarga yang saat ini sudah mengungsi dan 12 kepala keluarga lainnya terancam.
"Desa kami itu paling jauh dari kecamatan dan rawan longsor karena konturnya di pegunungan. Hampir 90 persen rawan longsor wilayahnya. Warga sudah diingatkan untuk menyelamatkan diri jika terjadi hujan. Soalnya masih ada potensi longsor susulan," katanya.
Ia mengaku bahwa sebetulnya longsor sudah diprediksi sebelumnya karena rumah warga berada di bawah tebing. Pasca kejadian longsor, pemukiman warga pun menurutnya tidak mungkin bisa kembali ditempati dan akan mengusulkan untuk direlokasi.
"kita berharap satu RT ini bisa direlokasi, minimal 12 rumah yang dekat lokasi longsor direlokasinya," tutupnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya