7 Napi kabur manfaatkan sarung untuk panjat tembok setinggi 8 meter
Merdeka.com - Sebanyak tujuh narapidana (napi) yang ditahan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (5/2), kabur sekitar pukul 03.00 WIB setelah membobol dinding kamar. Napi kabur ini berada di Blok A kamar 21.
Napi tersebut kabur setelah berhasil membobol dinding kamar berdiameter 40 sentimeter. Ukuran lubang ini hanya muat pria dewasa yang memiliki badan kurus.
Selain itu juga ditemukan sarung yang telah disambung sepanjang 10 meter. Kemudian diikat batu pada pangkal kain agar bisa dilempar ke atas tembok setinggi 8 meter. Di lokasi masih terdapat bekas kaki ketujuh napi yang kabur tersebut.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Bagaimana benteng Pajajaran dibobol? Pada suatu hari, terjadi pembobolan benteng kokoh oleh 'orang dalam'. Parit yang sangat dalam dan besar, serta benteng kokoh nan tinggi berhasil ditembus oleh Ki Joglo yang merupakan kepercayaan dari Sultan Maulana Yusuf raja dari Kesultanan Islam Banten.
-
Bagaimana napi merayakan Idulfitri di penjara? Setelah berpuasa selama sebulan penuh, narapidana dan tahanan merayakan Idulfitri. Takbir bergema . Salat Id digelar di halaman penjara.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
Di atas tembok ada kawat berduri, namun tidak terlihat ada terjadi kerusakan pada kawat tersebut. Lalu di balik tembok hamparan sawah yang tanahnya berlumpur. Diperkirakan ketujuh napi tersebut melarikan diri melalui sawah itu.
Kepala Seksi Bimbingan Napi (Kasi Bimnapi), Syamsul Hadi mengatakan, di kamar 21 itu ada 8 napi yang mendekam. Akan tetapi satu orang lagi memilih tidak kabur.
"Satu orang yang di kamar 21 itu tidak kabur, namanya Basrullah yang akan bebas pada tanggal 21 Maret 2015," kata Syamsul Hadi, Kamis (5/2) di LP Lambaro, Aceh Besar.
Adapun napi yang kabur tersebut adalah Hanafiah tahun lahir 1978 hukuman 14 tahun penjara, Heri Martalinus kelahiran 1989 hukuman 15 tahun, Saiful Amri lahir 1974 dihukum 18 tahun penjara, Saiful kelahiran 1980 dengan hukuman 5 tahun, Bachktias lahir 1981 hukuman 5 tahun, Syahrol Nizar lahir 1989 dihukum 14 tahun penjara dan Musriadi kelahiran 1982 dihukum 14 tahun penjara.
"Enam orang kasus narkoba dan satu orang kasus pembunuhan yaitu Heri Martalinus dan rata-rata mereka masih lama mendekam di sini," jelasnya.
Lanjutnya, petugas memang setiap saat melakukan penjagaan dan patroli. Terakhir dilakukan pemeriksaan yaitu sore setiap harinya. Namun, Syamsul mengaku ada kelemahan dalam penjagaan, karena terbatasnya personel yang dimiliki LP dengan jumlah napi ratusan.
"Idealnya satu LP yang luas begini, dengan jumlah napi yang ada sebanyak 486 napi, satu regu 10 orang, tetapi kita hanya memiliki satu regu 5 orang," imbuhnya.
Sehingga petugas tidak mencukupi untuk ditempatkan pada setiap pos yang ada di LP ini. Seperti pos yang ada di setiap sudut tembok dinding yang tinggi 8 meter tersebut.
Kendati demikian, Syamsul Hadi sudah melakukan koordinasi untuk melakukan pengejaran napi yang kabur tersebut. Dia berharap kepada keluarga napi yang kabur ini, bila kembali ke rumah agar bisa dikembalikan pada LP kembali.
"Biar bisa mendapatkan hak-haknya, kami minta kepada napi yang kabur untuk mengembalikan ke LP, bila memang napi itu ada pulang ke rumah," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaDelapan tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Sabtu (11.11).
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tahanan kabur dari Rutan Salemba. Mereka menjebol jeruji besi kamar tahanan, lalu menyusuri gorong-gorong sempit dan pengap.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa 12 November 2024, sekira pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca Selengkapnya