7 Negara di Afrika belajar pemanfaatan nuklir ke Batan
Merdeka.com - Tujuh perwakilan negara Sudan, Angola, Senegal, Tanzania, Kongo, Malawi dan Nigeria yang tergabung dalam National Liasion Officer (NLO), belajar teknologi nuklir Indonesia ke fasilitas nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Pasar Jumat, Puspiptek, Bandung dan Yogyakarta.
Perwakilan negara-negara berkembang di kawasan Afrika ini, berkinginan untuk meningkatkan kerja sama bidang nuklir, khususnya bidang Radiofarmaka (medis).
Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan, fasilitas Radio farmaka Batan saat ini telah menghasilkan lima produk yang terdaftar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam layanan bidang kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang hadir dalam Rapat Koordinasi Diskominfotik se-NTB? Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
"Produk kami ada kit radiofarmaka MDP untuk mendiagnosis kanker di tulang, kit Radiofarmaka MIBI untuk diagnosis jantung, kit Radiofarmana DTPA untuk ginjal, dan radiofarmaka EDTMP untuk terapi paliatif kanker tulang dan kit radiofarmaka MIGB kanker neurobkastoma," terang Djarot di BSD Tangerang Selatan, Senin (8/10).
Dengan keberhasilan produk radiofarmaka yang telah dihasilkan Batan, lanjutnya, mendorong negara-negara berkembang di Afrika untuk melakukan kerja sama medis nuklir ini.
Para ahli nuklir dari perwakilan negara sahabat tersebut akan berkunjung ke Pusat teknologi nuklir Radioisotop dan Radiofarmaka di kawasan Puspiptek.
"Dan mengunjungi rumah sakit Dharmais, untuk melihat pemanfaatan radiofarmaka dalam penanganan kanker di RS," ucap dia.
Menurutnya, yang melatarbelakangi kunjungan ini adalah posisi Batan yang dipandang sudah cukup maju dalam penguasaan teknologi nuklir, khususnya nonenergi.
"Selain itu, kunjungan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan practical arrangement antara Menristekdikti dengan Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional/International Atomic Energy Agenncy (IAEA) pada (5/2) kemarin, di mana Indonesia akan membantu negara berkembang lainnya dalam kerangka kerja sama selatan-selatan," ucap Djarot.
Djarot mengaku, pihaknya akan menyampaikan beberapa capaian dari program penelitian dan pengembangan, dalam rangka penguasaan teknologi nuklir yang dilakukan Batan di berbagai bidang. Termasuk di antaranya bidang pertanian, pangan, kesehatan, lingkungan, industri, reaktor riset dan pendidikan Sumber daya manusia.
"Hal penting yang harus disampaikan kepada delegasi Afrika adalah, saat ini Batan telah menjadi collaborating center untuk dua bidang sekaligus, yakni bidang pemuliaan tanaman dan uji tak merusak. Capaian ini menempatkan Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang menjadi Collaborating Center untuk dua bidang sekaligus," ucap Djarot.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia sudah memiliki berbagai kerja sama dengan negara-negara di Afrika.
Baca SelengkapnyaAcara itu bakal digelar di Istana Merdeka, Jakarta pada besok Kamis (8/7) pada pukul 09.30 WIB.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ASEAN mengerahkan angkatan bersenjatanya untuk merapat di Natuna, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaTim percepatan pembangunan pembangkit nuklir juga akan membuat kelompok kerja (pokja) strategi.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaKetiganya kini menyandang gelar Bachelor of Engineering.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi tuan rumah acara bergengsi High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara telah memperoleh keuntungan atas pemanfaatan pembangkit nuklir.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR menyatakan Namibia ingin belajar kepada Indonesia tentang menjaga ketahanan pangan, ketahanan air dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPusat Baterai EV Indonesia Bakal Dibangun di Morowali
Baca SelengkapnyaLatihan Pitch Black tahun 2024 akan berlangsung pada Jumat 12 Juli hari ini hingga 3 Agustus mendatang
Baca SelengkapnyaPengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan terbatas pada keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.
Baca Selengkapnya