7 Pasien di Bali Diobservasi karena Mengalami Gejala Mirip Corona
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menerangkan tujuh pasien diobservasi secara intensif karena mengalami keluhan gejala mirip kasus Covid-19 atau virus Corona.
Dia menerangkan, dua pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Kemudian satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dan tiga RSUD Sanjiwani Gianyar serta satu di Rumah Sakit Mangusadha, Kabupaten Badung.
"Di Sanglah ada dua. (Kemudian) dari RS Wangaya dirujuk ke Tabanan itu ada satu. Kemudian di Sanjiwani ada tiga dan masih di dalam pengawasan dan ada satu lagi dari airport langsung ke (RS Mangusadha) Badung," Imbuhnya.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Menurut Suarjaya, untuk warga asing yang diobservasi ada lima pasien yang berada di RSUP Sanglah, di RSUD Sanjiwani, Gianyar, dan Rumah Sakit Mangusadha, Badung. Lima pasien itu dari warga Negara Rusia dan Jepang.
Kemudian dua orang lainnya adalah warga lokal seorang laki-laki dan wanita berumur 67 tahun, mereka diobservasi setelah pulang dari ibadah umrah. Selanjutnya masuk dua hari lalu ke Rumah Sakit Wangaya, Denpasar, Bali. Kemudian dirujuk satu orang ke RSUD Tabanan, Bali, karena satu orangnya yakni yang wanita hasil tes laboratorium negatif infeksi Covid-19.
"Sebenarnya satu lab-nya sudah turun (yang wanita) dan negatif dan tinggal satu saja yang masih menunggu dan mudah-mudahan hari ini keluar hasil labnya yang laki-laki yang rujukan dari RS Wangaya," ujar Suarjaya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace memimpin Rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona atau Covid-19 di ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa (3/3).
Wagub Cok Ace menyampaikan, Pemerintah Provinsi Bali dengan instansi terkait khususnya telah mewaspadai Covid-19 setelah pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait 2 orang yang positif terjangkit virus corona.
"Kita tidak bisa lagi menyatakan tidak terjadi apa-apa, meskipun jarak Jakarta dan Bali jauh, berbeda pulau namun kita semua adalah Indonesia dan ada laporan resmi bahwa sudah ada yang terjangkit di Indonesia," kata Wagub Cok Ace.
Menurutnya, menghadapi wabah virus Covid-19 ada beberapa paradigma perlu diperbaiki. Seperti semua informasi harus lebih terbuka, lewat media massa, media sosial dan media lain. Intinya dikoordinasikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, rumah sakit-rumah sakit bilamana ada orang yang terjangkit virus Covid-19 di Bali.
Dia menegaskan, sampai saat ini di Bali belum ada yang positif terjangkit corona. Dari 25 orang yang dalam pengawasan semuanya terbukti negatif, disamping itu ada dua WN Jepang dan salah satunya sudah menunjukkan gejala kesembuhan yang masih harus menunggu hasil tes laboratorium.
"Namun kita tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, kesiapan-kesiapan sarana kesehatan, seperti tempat perawatan dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien terdampak," jelasnya.
Ia mengatakan untuk fasilitas sudah disiapkan, andai ada pasien yang terjangkit virus Covid-19. Seperti tempat tidur diruang isolasi yang disiapkan sampai saat ini.
Seperti di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, ada 18 tempat tidur dengan 4 tempat tidur isolasi dilengkapi ruang bertekanan negatif standar WHO. Kemudian Rumah Sakit Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, ada 3 ruang isolasi plus 9 tempat tidur dan RSUD Tabanan ada 7 tempat tidur dengan 2 ruang isolasi.
"Jumlah ini sangat mungkin akan terus ditambah andaikata ada kebutuhan. Kita juga menyiapkan skenario dan skema andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya